Penilaian Penutup Kelas 11 SMA Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Guru 2017

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 133 Penjelasan Bab XII Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan Bahan Alkitab: Efesus 5:21-6:9; Kolose 3:18-22; 1 Timotius 2:8-11; Titus 2:1-10; Amsal 31:10-31 Kompetensi Dasar: 1.4 Mengakui peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan masa kini. 2.4 Bersikap kritis dalam menyikapi peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan masa kini. 3.4 Memahami peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan masa kini. 4.4 Membuat proyek yang berkaitan dengan peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan masa kini. Indikator: t Menjelaskan gaya hidup keluarga menurut Alkitab. t Memahami peran sebagai anak dalam kehidupan keluarga Kristen. t Mendeskripsikan hakikat keluarga Kristen. t Membuat laporan singkat tentang keluarga yang menjadi berkat.

A. Pengantar

Tuhan Allah adalah pembentuk sebuah keluarga. Tentu Dia memberikan pemahaman kepada kita tentang bagaimana seharusnya fungsi sebuah keluarga dan sekaligus mengingatkan kita akan bahaya-bahaya yang dapat menghancurkan keutuhan sebuah keluarga. Memang, Tuhan telah memberikan banyak prinsip dalam irman-Nya mengenai struktur keluarga dan peranan yang harus dipikul oleh setiap anggota keluarga. Ketika perintah-perintah dalam Alkitab ditaati, maka keluarga-keluarga akan menikmati semua berkat dan akan menjadi berkat bagi orang lain. Ketika perintah dilanggar, muncullah kekacauan dan sakit hati. 134 Buku Guru Kelas XI SMASMK

B. Uraian Materi

Keluarga Menurut Alkitab 1. Perjanjian Lama Tidak ada kata untuk “keluarga” di Perjanjian Lama Bahasa Ibrani yang dapat disamakan secara tepat dengan kata modern, “keluarga inti”. Beberapa kelompok sosial digambarkan sebagai “suku”, dan menggambarkan asal etnik. Kata umum- nya beth ab = rumah ayah dapat berarti keluarga inti yang tinggal di rumah yang sama Kej. 50:7-8; kelompok sanak yang lebih besar atau luas termasuk dua atau lebih generasi Kej. 7:1; 14:14; dan juga sanak dengan berarti lebih luas Kej. 24:38. Kata lain menunjuk ke kelompok sanak yang besar dan kadang-kadang diterjemahkan sebagai “kaum” Bil. 27:8-11. Pada kenyataannya, keluarga-keluarga yang digambarkan di Perjanjian Lama adalah rumah tangga yang mempunyai seorang laki-laki pada pusat kehidupan keluarga. Rumah tangga terdiri atas semua orang, anak-anak, kerabat lain, pelayan-pelayan, dan orang lain yang tinggal di rumah. Sebelum masa Daud, hidup keluarga difokuskan pada keperluan umum yaitu pekerjaan, makanan, dan perlindungan. Rumah tangga adalah tempat di mana pendidikan, sosialisasi, dan pendidikan agama terjadi. Walaupun ada kekuatan-kekuatan di pola hidup ini, ada banyak penyalah- gunaan, dan banyak contoh keluarga yang fungsinya terganggu di Perjanjian Lama misalnya keluarga Ishak, Yakub, dan Daud. Sentralisasi negara di Yerusalem di bawah Daud dan Salomo menjadi perubahan serupa dengan yang terjadi di peradaban lain. Ada pemindahan kekuasaan dari kepala keluarga ke penguasa di pusat. Keluarga harus menyumbang ke keperluan umum seperti Samuel mengatakan bahwa mereka harus melakukannya - 1 Sam. 8:10-18. Kemudian, selama negara berjalan dari satu krisis ke lain, utang meningkat dan orang kaya membeli tanah orang miskin, dan lebih dari itu mereka membeli orang miskin itu sendiri Yes. 5:8-10; Am. 2:6-8. Orang tua dan anak-anak Keinginan suami-istri yang paling besar ialah mempunyai banyak anak Maz. 127:3-5, terutama laki-laki. Hal itu jelas kelihatan dalam sejarah Abraham dan caranya menghadap Allah, sumber datangnya anak itu. Anak sulung mempunyai kedudukan yang istimewa. Bila bapaknya meninggal, dia mendapat warisan dua kali lipat dan menjadi kepala keluarga. Tetapi kadang-kadang orang tua ingin menunjukkan belas kasihan khusus kepada anak bungsunya. Seperti yang