Pendidikan Kristiani dalam Keluarga

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 51 mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang. Proses edukasi atau pendidikan adalah suatu proses penyampaian iman yang dilakukan secara sengaja, sistematis dan terencana. Contoh proses edukasi dapat diungkapkan sebagai berikut a. Pentingnya Proses Sosialisasi dan Edukasi Dalam proses pendewasaan seseorang secara holistik, proses sosialisasi saja tidak cukup. Dibutuhkan proses edukasi agar tercipta individu yang kritis dalam menyikapi dampak sosialisasi yang ada, termasuk dalam membawa anak kepada kedewasaan iman. Dewasa ini tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak sebagian besar atau bahkan mungkin seluruhnya telah diambil alih oleh lembaga pendidikan lain, misalnya sekolah dan gereja. Keluarga cenderung sibuk dengan tanggung jawab yang lain, sehingga melupakan peranan utamanya sebagai pendidik pertama bagi anak-anak, dan merasa cukup dengan memberikan tanggung jawab pendidikan anak-anaknya kepada pihak lain.

b. Pentingnya Pengawasan Orang Tua

Pengawasan dari orang tua terhadap anak juga mulai melemah, padahal peran orang tua menjadi sangat penting terutama dalam proses pengawasan dan pengendalian. Dalam tahap ini orang tua berperan sebagai agent of social control agen kontrol sosial terhadap anak-anaknya, sehingga nilai-nilai kehidupan yang dijalani tidak bertentangan dengan nilai-nilai kristiani yang ditanamkan sejak kecil. Menjadi orang tua yang baik bukan berarti menyetujui atau membenarkan dan mengiyakan semua yang dikehendaki oleh anak. Orang tua harus bisa memilah mana hal yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan oleh anak-anak.

c. Pentingnya Menangkal Ajaran yang Tidak Kristiani

Dalam proses perkembangan manusia secara holistik, peran keluarga dalam proses edukasi berperan sebagai koreksi atau kritik terhadap berbagai perubahan yang terjadi berkaitan dengan perkembangan manusia. Dalam proses sosialisasi, terdapat ajaran yang diperoleh anak dari lingkungannya yang kadang bertentangan dengan nilai-nilai kristiani. Di sinilah peran keluarga dalam proses edukasi nampak untuk menentukan mana yang baik dan tidak baik untuk dihayati dalam kehidupan sesuai dengan iman kepada Tuhan Yesus.

d. Pentingnya Dukungan Orang Tua

Proses perkembangan dan pertumbuhan seorang anak dalam keluarga dapat terlaksana dengan baik apabila kedua orang tua saling mendukung dan mengusahakan kerukunan serta persatuan dalam keluarga sesuai dengan panggilannya sebagai teman sekerja Allah yang bertanggung jawab dalam 52 Buku Guru Kelas XI SMASMK setiap aspek kehidupan. Karena melalui kesaksian hidup kristiani yang diilhami oleh nilai-nilai Kristen akan mengantar anak secara efektif untuk semakin mengenal dan mencintai Kristus.

C. Penjelasan Bahan Alkitab

1. Ulangan 6:4-9

Teks ini merupakan ketetapan atau peraturan yang dipaparkan Musa kepada orang Israel dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir. Ada beberapa ketetapan yang ditekankan Musa. a. Kasihilah Tuhan. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan merupakan sikap yang dilakukan dengan utuh dan sungguh-sungguh. Tuhan menuntut umat Israel agar memiliki integritas diri, artinya ada kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Mengasihi Tuhan bukan saja hanya memperkatakan kebenaran dan kasih, tapi juga melakukan kasih bagi sesama. Dengan kata lain, mengasihi Tuhan bukan saja secara vertikal antara manusia dan Tuhan, tapi juga secara horizontal antara manusia dengan manusia. b. Hal mengajar kepada anak-anak. Ini merupakan perintah yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak sebagai wujud kasih kepada Tuhan. Hal mengajar kepada anak dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, dengan sadar atau tidak disadari. Anak-anak sering memperhatikan tingkah laku orang tua yang kemudian dijadikan teladan. Oleh karena itu, peran orang tua sebagai pendidik sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak secara holistik. Mengajar kepada anak akan lebih dimaknai dan dihayati jika ditunjukkan melalui keteladanan dalam perbuatan, bukan sekedar kata-kata.

2. 2 Timotius 1:3-10

Teks ini berisi surat rasul Paulus kepada Timotius. Timotius merupakan teman sepelayanan Paulus yang berasal dari Listra. Karena usianya yang masih muda tidak diketahui secara pasti, Paulus menyebut Timotius sebagai ‘anakku’ dalam surat-suratnya. Timotius lahir dari perkawinan campuran. Ibunya, Eunike adalah wanita Yahudi yang mengajarkan kepadanya mengenai Kitab Suci, sedang ayahnya adalah seorang Yunani. Lois, ibu Eunike, nenek Timotius, merupakan orang yang beriman sehingga ia mengajarkan imannya kepada keturunannya. Timotius penuh dengan kasih sayang, tapi ia sangat penakut sehingga