Pendekatan pembelajaran adalah Student centered yakni proses pembelajaran

8 Buku Guru Kelas XI SMASMK Ciri Khas Kurikulum PAK 2013 Dibandingkan dengan Kurikulum Lama Perubahan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen No. Implementasi Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1. Asesmen atau penilaian terpisah dari pembelajaran karena dilakukan setelah selesai proses pembelajaran Penilaian berlangsung sepanjang proses , penilaian tidak hanya berorientasi pada hasil belajar namun mencakup proses belajar. Tiga ranah: kognitif, afektif, dan psikomotorik memperoleh porsi yang seimbang disesuaikan dengan ciri khas PAK. Penerapan penilaian otentik. 2. Pemahaman teologi lebih banyak terfokus pada teks Pemahaman teologi digali secara lebih berimbang antara teks dan konteks. Tindak lanjut dari pembahasan teks dan konteks adalah, dalam buku Guru dicantumkan teks yang dilengkapi dengan penjelasan bahan Alkitab yang juga memuat tafsiran dan konteks. 3. Ruang lingkup materi cenderung bersifat issue oriented berpusat pada tema-tema kehidupan Ruang lingkup materi berpusat pada Alkitab dan tema-tema kehidupan. Penalaran teologis memperoleh porsi dominan dalam pengayaan materi PAK. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 9 Pendidikan Agama Kristen merupakan wahana pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengenal Allah melalui karya-Nya serta mewujudkan pengenalannya akan Allah Tritunggal melalui sikap hidup yang mengacu pada nilai-nilai kristiani. Dengan demikian, melalui PAK peserta didik mengalami perjumpaan dengan Tuhan Allah yang dikenal, dipercaya, dan diimaninya. Perjumpaan itu diharapkan mampu mempengaruhi peserta didik untuk bertumbuh menjadi garam dan terang kehidupan. Secara khusus buku PAK aras SMASMK atau Kelas X, XI dan XII mengajak peserta didik untuk memahami hidup sebagai pengikut Kristus. Untuk itu, topik tentang hidup beriman dan berpengharapan menjadi wadah untuk membahas secara lebih rinci bagaimana seharusnya menjalani hidup sebagai pengikut Kristus. Peserta didik juga diajak untuk mewujudkan nilai-nilai iman dalam berbagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkup keluarga, gereja, dan masyarakat. Pendidikan Agama Kristen merupakan mata pelajaran yang bersumber dari Alkitab yang dapat mengembangkan berbagai kemampuan dan kecerdasan peserta didik. Antara lain dalam memperteguh iman kepada Tuhan Allah, memiliki budi pekerti luhur, menghormati serta menghargai semua manusia dengan segala persamaan dan perbedaannya termasuk agree in disagreementsetuju untuk tidak setuju.

A. Hakikat Pendidikan Agama Kristen

Hakikat Pendidikan Agama Kristen seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen PAK Bab III 10 Buku Guru Kelas XI SMASMK

B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, disebutkan bahwa: pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama Pasal 2 ayat 1. Selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan agama bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Pasal 2 ayat 2. Mata pelajaran PAK berfungsi untuk: a. memperkenalkan Allah dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya; dan b. menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkannya. Tujuan PAK: a. menghasilkan manusia yang dapat memahami kasih Allah didalam Yesus Kristus dan mengasihi Allah dan sesama; dan b. menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggung jawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk. Pendidikan Agama Kristen di sekolah disajikan dalam dua aspek, yaitu aspek Allah Tritunggal dan karya-Nya, dan aspek nilai-nilai kristiani. Secara holistik, pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma tentang Allah dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. Inilah dua aspek yang ada dalam seluruh materi pembelajaran PAK dari SD sampai SMASMK.

C. Landasan Teologis

Pendidikan Agama Kristen telah ada sejak pembentukan umat Allah yang dimulai dengan panggilan terhadap Abraham. Hal ini berlanjut dalam lingkungan dua belas suku Israel sampai dengan zaman Perjanjian Baru. Sinagoge atau rumah ibadah orang Yahudi bukan hanya menjadi tempat ibadah melainkan menjadi pusat kegiatan pendidikan bagi anak-anak dan keluarga orang Yahudi. Beberapa nats di bawah ini dipilih untuk mendukungnya.