Regularisasi Tikhonov Metode Regularisasi
harus diubah menjadi format digital melalui proses scanning. Proses scanning
memerlukan perangkat keras khusus yang disebut scanner. Gambar digital hitam putih dapat dipandang sebagai suatu larik
array dua-dimensi atau suatu matriks yang elemen-elemennya
menyatakan tingkat keabuan gambar. Dan setiap tingkat keabuan gambar akan direpresentasikan dengan bilangan riil antara 0 hitam pekat dan 1
putih pekat. Sehingga informasi yang terkandung didalamnya bersifat diskrit.
Untuk mengubah gambar kontinu menjadi gambar digital diperlukan pembuatan kisi-kisi arah horizontal dan vertikal, sehingga diperoleh
gambar dalam bentuk larik dua-dimensi. Proses ini disebut sebagai proses digitalisasi atau sampling. Setiap elemen pada larik dikenal sebagai elemen
gambar atau piksel. Pembagian sebuah gambar menjadi sejumlah piksel dengan ukuran tertentu ini akan menentukan resolusi spasial yang
diperoleh. Semakin tinggi resolusi yang diperoleh berarti semakin kecil ukuran pikselnya sehingga semakin halus gambar yang diperoleh karena
informasi yang hilang akibat pengelompokan tingkat keabuan pada proses pembuatan kisi-kisi akan semakin kecil.
Pengolahan gambar digital yang akan dibahas sebatas pada gambar grayscale
, dimana secara umum gambar diberikan sebagai � , yang
merupakan intensitas tingkat keabuan dari hitam ke putih pada piksel, menyatakan variabel baris
= 1,2, … , , menyatakan variabel kolom, = 1,2, … , dan , menyatakan posisi piksel. Sebagai contoh,
gambar yang mempunyai ukuran 256 × 512, berarti jumlah piksel vertikal
adalah 512 piksel sedangkan jumlah piksel horizontal adalah 256 piksel,
sehingga jumlah piksel keseluruhan yang terdapat dalam gambar tersebut adalah
131.072 piksel. Pada saat mengambil gambar dengan menggunakan kamera terkadang
muncul efek derau dalam rekaman gambar digital. Hal ini disebabkan karena saat merekam gambar sistem optik lensa kamera mungkin kurang
fokus, sehingga cahaya yang masuk memberikan efek derau pada gambar. Untuk memulihkan gambar kabur tersebut digunakanlah proses restorasi.
Tujuan dari proses restorasi ini adalah menghilangkan atau mengurangi pengaruh kabur maupun degradasi yang terjadi pada gambar asli karena
proses akuisisi.