5. Refleksi
Siswa menjadi lebih bersemangat untuk belajar pada siklus II ini, hasil post tes pada siklus II lebih meningkat daripada sebelumnya. Namun indikator
keberhasilan untuk hasil belajar belum tercapai seluruhnya karena rata-rata nilai siswa belum mencapai 80 hanya memperolen nilai 75,94 meskipun
jumlah siswa yang mencapai KKM sudah lebih dari 70. Minat belajar dapat mencapai indikator yang telah ditentukan, minat siswa juga
meningkat pada siklus II ini. Kegiatan pembelajaran di kelas lebih hidup, peneliti merasa lebih santai
saat menjelaskan materi pada siklus II ini karena siswa memperhatikan penjelasan dan aktif mencari jawaban jika ada pembahasan yang belum
dimengerti. Kegiatan pembelajaran menggunakan kartu kwartet pada siklus II ini dapat dikatakan belum berhasil karena belum bisa mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan. Penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus selanjutnya karena waktu untuk pembahasan materi Invertebrata
sudah habis sehingga harus melanjutkan ke materi selanjutnya.
B. Analisa Data
1. Hasil Minat Belajar Siswa
a. Kuisioner
Kuisioner untuk mengetahui minat siswa dilakukan dua kali, yaitu di awal siklus atau sebelum kegiatan pembelajaran dan di akhir siklus.
Berisi 20 pernyataan dengan 4 kategori yang harus diisi siswa secara objektif. Hasil perhitungan data kuisioner untuk masing-masing dianalisa
menggunakan 5 kategori yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh untuk 2 kuisioner tersebut hanya muncul 2 kategori, yaitu berminat dan
sangat berminat. Kuisioner awal menunjukkan 83, 33 siswa berminat dan 16, 67 siswa sangat berminat. Kuisioner akhir mengalami
peningkatan minat belajar yaitu 70, 83 siswa berminat dan 29, 17 siswa sangat berminat. Hasil perhitungan disajikan dalam bentuk grafik
di bawah ini;
Gambar 4.8 Grafik Prosentase Kuisioner Minat Siswa
Data perhitungan kuisioner minat siswa terlampir di halaman 198-199 b.
Observasi Observasi dilakukan 4 kali dalam 2 siklus, hasil data observasi diperoleh
dari perhitungan rata-rata pengamatan yang dilakukan dan menganalisa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Observasi pada siklus I
terlihat minat siswa untuk belajar menggunakan kartu kwartet ini cukup
tinggi yaitu sebesar 95, 83 siswa dan sisanya 4, 17 yang dianggap biasa saja. Hasil observasi siklus II menunjukkan bahwa 100 siswa
berminat mengikuti kegiatan pembelajaran sehinga dapat dikatakan bahwa metode permainan kartu kwartet tersebut berhasil.
Data hasil observasi terlampir pada halaman 200-205 c.
Wawancara Wawancara dilakukan pada tanggal 4 dan 5 Mei 2015, empat siswa yang
diwawancarai dan dipilih berdasarkan hasil post tes yang telah dilakukan. Siswa yang diwawancarai adalah siswa yang memiliki nilai tinggi,
sedang dan rendah. Hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa menyukai metode belajar menggunakan kartu kwartet
karena lebih menyenangkan dan suasana kelas menjadi lebih hidup atau tidak tegang. Berikut adalah ringkasan hasil wawancara yang telah
dilakukan;
Tabel 4.8 Hasil Wawancara
No Pertanyaan
Jawaban 1
Menyukai Pelajaran Biologi Siswa no 3 : Lumayan suka Siswa no 6 : Tergantung materi
Siswa no 17: Suka Siswa no 21: Suka
2 Metode Belajar yang
Disukai Siswa no 3 : Perpaduan banyak metode
Siswa no 6 : Permainan Siswa no 17: Diskusi
Siawa no 21: Diskusi dan permainan
No Pertanyaan
Jawaban 3
Pendapat Tentang Kartu Kwartet
Siswa no 3 : Sangat menyenangkan, suasana belajar tidak tegang
Siswa no 6 : Menarik, efektif untuk dipelajari
Siswa no 17: Menyenangkan, pelajaran mudah diingat
Siswa no 21: Sangat efektif dan menambah wawasan
4 Menyukai Belajar Biologi
dengan Kartu Kwartet Siswa no 3 : Senang, bisa tahu lebih rinci
Siswa no 6 : Senang, ada gambar lebih menarik
Siswa no 17: Senang, tidak membuat ngantuk
Siswa no 21: Senang, lebih mudah mengingat, materinya menjadi
tidak rumit 5
Keefektifan Permainan Kartu Kwartet untuk Belajar
Biologi Siswa no 3 : Efektif, sudah ringkas
sehingga lebih paham Siswa no 6 : Efektif, mudah dipelajari,
mudah diingat Siswa no 17: Efektif, mudah diingat dan
asyik Siswa no 21: Sangat efektif, lebih mudah
mengingat dan asyik 6
Keterlibatan atau Keaktifan Siswa dalam Kegiatan
Pembelajaran Siswa no 3 : Lebih percaya diri,
berkomunikasi dengan baik Siswa no 6 : Menjadi lebih aktif
Siswa no 17: Lebih percaya diri terutama dengan teman
Siswa no 21: Lebih percaya diri
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan melalui tiga tes yaitu pre tes, post tes 1, dan post tes 2. Siswa dinya
takan tuntas jika nilainya ≥ 75, karena KKM untuk Mata Pelajaran Biologi adalah 75. Berdasarkan hasil
perhitungan yang dilakukan pada data pre tes, tidak ada siswa yang tuntas KKM atau 0 prosentase ketuntasannya. Hasil post tes siklus 1 tidak
memuaskan karena hanya 16, 67 siswa yang tuntas KKM, sedangkan 83,33 masih dibawah KKM. Namun pada post tes yang kedua mengalami
peningkatan yang cukup besar, 79, 16 siswa memiliki nilai mencapai atau lebih dari KKM, dan 20, 83 siswa yang tidak tuntas KKM. Data
peningkatan hasil belajar ranah kognitif ini disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini;
Gambar 4.9 Grafik Prosentase Belajar Ranah Kognitif
Data perhitungan hasil belajar ranah kognitif terlampir di halaman196
C. Pembahasan