Media, Alat dan Bahan Penilaian

Kegiatan Waktu Kegiatan Guru dan Siswa Mengingat Kembali 30 menit  Siswa diberi waktu untuk kembali bermain kartu kwartet, terutama untuk materi yang belum dimengerti atau bermain kartu Echinodermata karena pertemuan sebelumnya cukup singkat.  Guru memeberikan pertanyaan terkait materi-materi yang sudah dipelajari, untuk mengingat kembali. Persiapan 10 menit  Siswa menyiapkan alat tulis untuk mengerjakan soal  Mengatur tempat duduk Inti 30 menit  Mengerjakan soal postest 2 secara mandiri  Guru mengawasi, untuk menghindari kecurangan Konfirmasi 10 menit  Membahas soal-soal yang dianggap sulit Kuisioner 10 menit  Siswa mengisi kuisioner akhir

I. Sumber belajar

1. D. A Pratiwi, dkk, 2008, Biologi untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta 2. R. Septianingsih, dkk, 2013, Panduan Belajar Biologi SMA Kelas X 1B, Yudistira, Jakarta 3. Subardi, dkk., 2009, Biologi untuk Kealas X SMA dan MA BSE, CV Usaha Makmur, Jakarta

J. Media, Alat dan Bahan

1. Media a. Gambar b. Power point c. LKS d. Kartu Kwartet 2. Alat dan bahan a. Handout materi b. Laptop

K. Penilaian

1. Jenis tenik penilaian a. Observasi sikap b. Tes tertulis postes 2. Instrumen penilaian a. Instrumen penilaian sikap b. Instrumen penilaian tes tertulis MATERI NEMATODA A. Ciri Morfologi  Tubuh bulat panjang dengan ujung-ujung meruncing  Tubuh simetri bilateral  Tidak bersegmen  Lapisan tubuh termasuk tripoblastik dengan tipe pseudoselomata  Tubuh dilapisi kutikula transparan B. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus pada ujung posterior. Memiliki cairan pseudoselom yang membantu ke seluruh tubuh. C. Sistem Respirasi Pernapasan dengan pertukaran gas secara difusi melalui permukaan tubuh. D. Sistem Saraf Sistem saraf berupa ganglion yang berbentuk cincin saraf yang mengelilingi esophagus yang dihubungkan dengan 6 serabut saraf ke arah dorsal, ventral, dan anterior. E. Sistem Reproduksi Reproduksi secara seksual, alat kelamin jantan dan betina terpisah atau diesis. Cacing betina lebih besar daripada cacing jantan. Fertilisasi dilakukan secara internal F. Anggota Nematoda 1. Ascaris lumbricoides cacing gelang Hidup parasit di usus manusia, penyebab penyakit ascariasis. Tubuh cacing betina lebih besar,lebih panjang dan relatif lebih lurus. Daur hidup cacing gelang 2. Enterobius vermicularis cacing kremi Hidup dalam usus besar manusia. Ukuran tubuhnya sekitar 10-15 mm. Penularan cacing ini dapat secara autoinfeksi infeksi diri sendiri karena memakan makanan dengan tangan yang mengandung telur cacing . Daur hidup cacing kremi 3. Trichinella spiralis cacing otot Masuk ke dalam tubuh manusia karena konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik. Larva berkembang di dalam usus manusia, cacing muda bergerak ke otot melalui pembulih limfa atau darah. Menyebabkan penyakit trikhinosis. Daur hidup cacing otot 4. Wucheria bancrofti cacing filaria Hidup di dalam pembuluh limfa. Mempunyai inang perantara yaitu nyamuk Culex. Menyebabkan penyakit kaki gajah elephantiasis atau pembengkakan tubuh. Pembengkakan karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak. Daur hidup cacing filaria 5. Ancylostoma duodenale cacing tambang Parasit hidup di usus manusia, banyak dijumpai di daerah pertambangan, cacing ini menghisap darah. Panjang tubuh cacing dewasa kurang lebih 1- 1,5 cm. Menyebabkan penyakit Ankilostomiasis dengan gejala lemah, lelah, pucat, perut sakit. Terdapat kait-kait dimulutnya untuk menempel di usus. ANNELIDA A. Ciri Morfologi  Tubuh bersegmen-segmen.  Segmen terdapat diluar dan didalam tubuhnya.  Tubuh simetri bilateral.  Lapisan penyusun tubuh triploblastik.  Tubuh dilapisi kutikula.  Terdapat sekat diantara segmen-segmen atau disebut septa.  Setiap segmen atau ruas memilki alat reproduksi, alat ekskresi, otot, sarah dan pembuluh darah. B. Sistem Pencernaan Saluran pencernaan sudah lengkap. Terdiri dari mulut, faring, esofagus kerongkongan, tembolok, ampela, intestinum usus halus, dan anus. C. Sistem Sirkulasi Peredaran darah tertutup karena sudah memiliki pembuluh darah. Pembuluh darah memanjang dan bercabang di setiap segmen. Terdapat tiga pembuluh darah utama, 1 di dorsal dan 2 di ventral. Pembuluh jantung aorta berperan sebagai jantung tambahan membantu memompa darah menuju ventral tubuh. Darah mengandung hemoglobin. D. Sistem Respirasi Seluruh permukaan kulit digunakan untuk respirasi, beberapa spesies menggunakan insang. Di bawah kulit terdapat anayaman kapiler yang padat. Kapiler mengangkut oksegen ke seluruh tubuh dan mengangkut hasil sisa metabolisme menuju ke permukaan kulit untuk difusi keluar. E. Sistem Reproduksi Umumnya bereproduksi secara seksual, namun ada yang secara fregmentasi. Ada spesies yang hermafrodit dan ada yang gonokoris terpisah pada individu lain organ seksualnya. Ovum dan sperma dihasilkan di klitelium. Pada klitelium terdapat kelnjar yang digunakan untuk membungkus telur menjadi kokon. Pembuahan terjadi secara silang. Fertilisasi terjadi secara internal. F. Sistem Ekskresi Alat ekskresi berupa sepasang nefrida yang terdapat pada tiap-tiap segmen. Pembuluhnya membujur dengan cabang-cabang kapiler kecil pada setiap segmen. Nefridium berhubungan dengan kapiler darah. Nefridium berhubungan dengan lingkungan luar oleh lubang nefridiopori, tempat kotoran keluar. G. Klasifikasi 1. Polychaeta Eunice viridis Lysidice oele Sebellastarte sp Spirobranchus giganteus Polychaeta disebut juga cacing berambut banyak. Semua anggotanya hidup di laut. Memiliki alat gerak yang disebut parapodia, strukturnya seperti dayung pada setiap segmen tubuhnya dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat juga berfungsi sebagai insang. Panjang tubuhnya antara 5-10 cm, diameter 2-10 mm. Tubuh bagian anterior terdapat kepala dilengkapi mata, tentakel, dan mulut. 2. Oligochaeta Lumbricus terestris Pharetima sp Monogaster hautenni Tubifex sp Oligocheta disebut juga cacing berambut sedikit. Tidak memiliki parapodia. Daya regenerasinya tinggi. Pernapasan dilakukan melalui permukaan tubuh. Cacing ini makanannya berupa zat-zat organik yang diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan, sisa-sisa hewan, atau sisa-sisa organisme lain. Habitat ada yang di air tawar dan ada pula yang hidup di darat. 3. Hirudinea Haemodipsa picta Haemodipsa zeylanica Limnatis nilotica Hirudo medicinalis Tidak memiliki rambut di tubuhnya. Di kedua ujung terdapat alat isap, digunakan untuk menempel, menghisap darah korban, dan bergerak. Panjang tubuh bervariasi dari 1-30 cm. Mempunyai zat anti koagulan, sehingga darah tidak membeku. Lintah memiliki zat anestetik penghilang sakit, sehingga korbannya tidak menyadari adanya gigitan. Habitat di air tawar, darat, dan di air laut. H. Peranan  Lumbricus sp selain sebagai penyubur tanah juga dapat sebagai obat diare.  Cacing palolo dan cacing wawo dapat dikonsumsi.  Tubifex sp dapat digunakan sebagai pakan alami ikan dan indikator lingkungan air kotor.  Cacing Hirudo medicinalis dapat digunakan untuk mencegah proses pembekuan darah untuk membantu proses operasi. MOLLUSCA A. Ciri Morfologi  Bertubuh lunak  Tubuh tidak bersegmen  Tubuh ditutupi cangkang  Simetri tubuhnya bilateral  Kaki mollusca pipih, lebar, dan berotot  Antara tubuh dan cangkang dilapisi mantellapisan tubuhnya tripoblastik  Semakin besar hidup di laut, ,ada yang di air tawar, payau dan darat B. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan sudah lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Ada pula anggota mollusca yang memiliki rahang dan lidah serta gigi. Lidah bergerigi melengkung ke belakang disebut radula, fungsinya melumatkan makanan. C. Sistem Eskresi Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal. Saluran ginjal ini bermuara ke arah posterior. D. Sistem Reproduksi Reproduksi secara seksual dengan pertemuan ovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina atau organ seksual terpisah diesis tetapi ada yang hermaprodit yaitu beberapa anggota Gastropoda dan Pelecypoda. Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal. Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa. E. Sistem Sirkulasi Sistem sirkulasi bersifat terbuka atau lakunair. Terdiri dari jantung, aorta dan sebuah sinus. Beberapa anggota mollusca yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah kelas cephalopoda. F. Sistem Respirasi Mollusca yang hidup di air bernapas menggunakan insang. Mollusca yang hidup di darat tidak memiliki insang bernapas melalui rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru. G. Klasifikasi 1. Pelecypoda Mytilus viridis Pinctada maxima Venus mercenaria Lampsilis ventricosa Tubuh diselubungi cangkang yang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nekreas lapisan mutiara. Insangnya berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata. Bergerak dengan menjulurkan kaki otot yang besar melalui celah diantaradua cangkang. Pelecypoda dapat merekat pada bebatuan atau hewan lain.mulut terdapat pada rongga mantel. 2. Gastropoda Lymnaea sp Nembrotha sp Vaginula sp Achatina fulica Berdasarkan asal namanya, anggota kelas ini berjalan menggunakan perutnya yang disebabkan kontraksi otot-otot. Memiliki satu cangkang yang berbentuk spiral dan ada yang tidak memiliki cangkang. Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki dan alat-alat dalam. Memiliki kepala dengan 2 pasang antena tentakel. Tentakel pendek sebagai alat pembau dan tentakel panjang untuk penglihatan. Memiliki lidah radula. 3. Cephalopoda Berdasarkan asal namanya, merupakan anggota mollusca yng memiliki kaki di kepala. Kaki berupa lengan dan tentakel. Lengan dan tentakel digunakan untuk menangkap mangsanya. Tidak bercangkang kecuali Nautilus. Seluruh anggotanya hidup di laut. Memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta. Loligo sp Sepia officinalis Octopus sp Nautilus pompillius 4. Schaphopoda Dentalium sp Hewan ini memiliki cangkang kerucut atau seperti gading. Bentuk tubuh bulat memanjang ditutupi tentakel, ukuran tubuh mencapai 3 inchi. Kakinya terdapat di dekat mulut. Mulut memilki radula dan tentakel. Banyak ditemukan di pasair pantai karena kebiasaannya membenamkan diri. 5. Amphineura Chiton sp Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri bilateral. Tidak memiliki tentakel dan mata. Memilki cangkang yang terdiri dari beberapa lempengan tersusun tumpang tindih. Kakinya pipih dan biasanya memiliki radula. H. Peranan  Dapat dikonsumsi dari beberapa anggota cephalopoda, gastropoda, pelecypoda karena memiliki kandungan protein yang tinggi.  Mutiara yang dihasilkan dari kerang mutiara dapat dijadikan perhiasan.  Hiasan atau cinderamata dari cangkang kerang.  Beberapa jenis siput merugikan karena bersifat merusak. ARTHROPODA A. Ciri Morfologi  Tubuh dan kaki beruas-ruas atau berbuku-buku.  Simetri tubuh bilateral  Memiliki eksoskeleteon kerangka luar pelindung tubuh disebut kutikula dari bahan zat kitin.  Mengalami pergantian kulit atau eksdisis moulting  Lapisan tubuh tripoblastik  Habitat di tanah darat, udara, air tawar, dan air laut. B. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan sudah lengkap mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus, anus. Terrdapat beberapa tambahan di bagian mulut yaitu mandibula dan maksila. C. Sistem Ekskresi Sistem ekskresi menggunakan tubuka Malpighi, terletak diantara usus. Hemolimfa masuk ke dalam tubula malpighi, masuk ke usus dan keluar bersama feses berupa asam urat. D. Sistem Sirkulasi Sistem peredaran darahnya terbuka karena beredar tanpa pembuluh darah. Organ sirkulasi berupa jantung, pembuluh darah, sinus dan ostia. Darah tidak mengandung hemoglobin. E. Sistem Saraf dan Alat Indera Sistem saraf berupa tangga tali. Terdapat pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia pada tiap segmen Mata mejemuk Banyak unit penerima cahaya. Pendangan lebih luas dengan perbesaran. Sensitif terhadap gerakan. Mata tunggal Umumnya penglihatan tidak begitu baik. Tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. F. Sistem Reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Organ reproduksi terpisah diesis. Fertilisasi terjadi secara internal dan eksternal. Hasil fertilisasi berupa telur. Beberapa hewan arthropoda melakukan metamorfosis. G. Sistem Pernapasan Hewan ini bernapas dengan menggunakan insang, trakea, permukaan tubuh, dan paru-paru buku. H. Klasifikasi 1. Crustacea Panaeus sp Portunus pelagicus Daphnia sp Scylla serrata • Memiliki cangkang pada tubuhnya. Tubuh bersegmen. Tubuh terdiri atas sefalotoraks kepala dan dada jadi satu dan abdomen perut. Memiliki 2 pasang antena. Alat gerak berupa kaki satu pasang tiap satu ruas abdomen. Pada kepala terdapat maksila dan mandibula. 2. Chelicerata Bhutus affer Heterometrus spinifes Araneus diadenatus Sarcoptes scabiei Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks serta abdomen yang tidak beruas. Memilki 4 pasang kaki. Delapan buah mata sederhana. Memiliki kelisera taring pisau yang mengandung racun untuk melumpuhkan mangsanya. Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai alat indra. 3. Myriapoda Memiliki banyak kaki. Tubuh beruas-ruas, terdiri dari 10 hingga 20 segmen. Tubuh terdiri dari kepala sefalo dan perut abdomen. Eksoskeleton terdiri dari kulit keras dari zat kitin. Bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal. Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat didarat. Rusty meillipede Trigoniulus macropygus Scolopendra gigantea Scolopendra polymorpha 4. Hexapoda Aedes aegypti Papilio memnon Dissosteria carolina Apis cerena Hewan berkaki enam. Subfilum hexapoda memiliki anggota terbanyak pada kelas Insecta. Tubuh terdiri atas segmen kepala, dada, dan perut. Memiliki mata faset majemuk. Sepasang antena atau alat peraba. Pada umumnya insecta memliki dua pasang sayap. Pada beberapa insecta terdapat keranjang serbuk sari di bagian kakinya. I. Peranan  Obat-obatan tradisional, misalnya madu.  Untuk membuat bahan pakaian sutera, kepompong Bombyx mori.  Beberapa insecta dapat membantu penyerbukan tumbuhan.  Lalat tse-tse penyebab wabah penyakit ngantuk di Afrika.  Myriapoda memiliki andil memecah bahan-bahan organik untuk menjadi humus.  Sarcoptes scabiei menyebabkan rasa gatal atau kudis pada manusia.  Beberapa hewan pada subfilum crustacea dapat dijadikan bahan makanan yang berprotein tinggi. ECHINODERMATA A. Ciri Morfologi  Tubuh echinodermata tidak bersegmen.  Hewan berkulit duri.  Simetri tubuh bilateral saat menjadi larva, setelah dewasa menjadi simetri radial.  Bentuk tubuh bermacam-macam, ada yang seperti bintang, pipih, bulat memanjang, dan seperti tumbuhan.  Tubuh terbagi menjadi bagian oral ada mulut dan bagian aboral bagian yang tidak memiliki mulut.  Mempunyai kaki ambulakral , tidak memiliki kepala. B. Sistem Reproduksi Reproduksi ada yang secara seksual dan ada yang aseksual. Pada umumnya alat kelamin terpisah atau diesis namun ada yabg hermaprodit sebagian anggota Holothuroidea. Fertilisasi berlangsung secara eksternal atau di air. Secara aseksual yaitu dengan regenerasi atau pembelahan sel. C. Sistem Respirasi Sistem respirasi berbeda-beda untuk setiap anggotanya. Ada yang menggunakan kaki tabung, insang kecil, branchia dermalis dan pohon respirasi. D. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan sudah lengkap. Terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. E. Sistem Saraf Sistem saraf berupa cincin di sekitar mulut dan berupa sistem saraf radial. Cincin saraf mengelilingi mulut, lalu bercabang menuju masing-masing lengan arah radial Mekanisme kerja kaki ambulakral Air masuk melalui madreporit turun ke saluran cincin menuju saluran radial air masuk ke kaki-kaki tabung air disemprotkan ke kaki tabung muncul tekanan hidrolik dari air kaki tabung menjulur ke luar melekat pasa benda lain kaki ambulakral memendek sehingga bisa berpindah tempat. F. Klasifikasi 1. Asteroidea Tubuh simetri radial, memiliki lima lengan atau lebih. Dipermukaan kulit tubuh terdapat duru-duri tumpul dan pendek. Duri ada yang termodifikasi menjadi bentuk catutpediselaria untuk menangkap makanan serta melindungi insang. Bergerak menggunakan kaki ambulakral, selian itu digunakan untuk melekat pada karang, menangkap mangsa, pertukaran gas dan ekskresi. Memiliki daya regenerasi tinggi, karena dapat melakukan autotomi. Habitatnya daerah pantai atau dasar yang tidak terlalu dalam. Achanthaster sp Crossaster pappasus Pisaster ochraceus Linckia sp 2. Ophiuroidea Tubuh berbentuk pola cakram kecil dengan lima lengan bulat panjang. Tubuh seperti Asteroidea namun dengan lengan lebih panjang, langsing, dan dapat digerakkan dengan fleksibel. Tubuh bagian lateral berduri, sedangkan di bagian dorsal dan ventral tidak berduri. Kulit tersusun dari zat tanduk. Makanan berupa udang, mollusca, dan serpihan organisme atau sampah. Tidak memiliki pediselaria. Hidup dilaut yang dangkal hingga yang dalam dan aktif pada malam hari. Ophiotrix sp Ophiopholis sp Asteronyx sp Gorgonocephalus sp 3. Echinoidea Bentuk tubuh bervariasi mulai dari bulat hinggap gepeng, tidak berlengan, dan tubuh ditutupi duru yang dapat digerakkan. Pangkal duri terikat otot sehingga duri dapat digerakkan. Tubuh simetri radial. Memiliki pediselaria yang berfungsi menagkap makanan dan membersihkan tubuh. Hidup di daerah pantai, di atas batu karang, di dasar laut, di muara sungai. Echinarachnius parma Spatangus sp Diadema antillarum Strongylocentotus sp 4. Holothuroidea Hidup di laut. Memiliki bentuk tubuh bulat memanjang. Tubuh lunak dan tidak memiliki duri. Memiliki lengan berotot, sehingga dapat bergerak memanjang dan memendek seperti cacing. Tidak memiliki pediselaria. Respirasi dengan pohon respirasi. Pada umumnya alat reproduksi terpisah namun ada yang hermafrodit. Holothuria atra Holothuria scabra Cucumaria Piperata Stichopus ocellatus 5. Crinoidea Bentuk tubuh menyerupai tanaman, ada yang bertangkai dan ada yang tidak bertangkai. Hidup dengan cara menempel di dasar laut. Memiliki banyak lengan dengan jumlah kelipatan 5 dan tidak berduri. Memiliki bagian tentakel pendek dan masing-masing memiliki pinula cabang- cabang kecil. Warna hewan ini sangat bervariasi. Mulut dan anus bersebelahan, mulut di daerah oral dan anus di dareah aboral. Ketika larva simetri tubuh bilateral ketika dewasa simetri radial. Antedon sp Oxycomanthus bennetti Holopus sp Metacrinus sp G. Peranan  Bahan makanan atau untuk dikonsumsi seperti telur landak dan teripang timun laut yang dapat diolah menjadi keripik atau olahan lainnya.  Merupakan detrivor, sehingga berguna untuk membersihkan laut dari sampah organik.  Bintang laut merupakan predator untuk tiram mutiara dan kerang laut.  Digunakan untuk bahan penelitian mengenai fertilisasi, yang biasanya digunakan yaitu gamet dan embrio landak laut. 135 KARTU KWARTET NEMATODA 136 137 138 KARTU KWARTET ANNELIDA 139 140 141 142 KARTU KWARTET MOLLUSCA 143 144 145 146 KARTU KWARTET ARTHROPODA 147 148 149 150 KARTU KWARTET ECHINODERMATA 151 152 153 154 Nama No : LEMBAR KERJA SISWA

A. Judul : Filum Nematoda

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MAJALAH BIOSMART INVERTEBRATA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

3 25 141

Efektifitas penggunaan media permainan kartu remi untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi: studi eksperimen pada siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sewon.

0 3 163

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi hewan invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

9 31 313

Pemanfaatan media permainan monopoli untuk mengukur minat belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta pada materi invertebrata.

1 11 229

Efektifitas penggunaan media permainan kartu remi untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi studi eksperimen pada siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Se

0 2 161

Pemanfaatan media permainan monopoli untuk mengukur minat belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X G SMA Negeri 4 Yogyakarta pada materi invertebrata

0 7 227

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KARTU PINTAR FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PIYUNGAN.

2 6 298

PENGARUH MEDIA KARTU ISOMER BERGAMBAR PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ALALAK

0 0 7

UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI MINYAK BUMI SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 20122013

0 1 21

PENGGUNAAN MEDIA TEKA TEKI SILANG (TTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK SUMBA BARAT PADA MATERI INVERTEBRATA SKRIPSI

0 8 278