Kegiatan Waktu
Kegiatan Guru dan Siswa
Mengingat Kembali
30 menit Siswa diberi waktu untuk kembali
bermain kartu kwartet, terutama untuk materi yang belum dimengerti atau
bermain kartu Echinodermata karena pertemuan sebelumnya cukup singkat.
Guru memeberikan pertanyaan terkait materi-materi yang sudah dipelajari,
untuk mengingat kembali. Persiapan
10 menit Siswa menyiapkan alat tulis untuk
mengerjakan soal Mengatur tempat duduk
Inti 30 menit
Mengerjakan soal postest 2 secara mandiri
Guru mengawasi, untuk menghindari kecurangan
Konfirmasi 10 menit
Membahas soal-soal yang dianggap sulit
Kuisioner 10 menit
Siswa mengisi kuisioner akhir
I. Sumber belajar
1. D. A Pratiwi, dkk, 2008, Biologi untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
2. R. Septianingsih, dkk, 2013, Panduan Belajar Biologi SMA Kelas X 1B,
Yudistira, Jakarta 3.
Subardi, dkk., 2009, Biologi untuk Kealas X SMA dan MA BSE, CV Usaha Makmur, Jakarta
J. Media, Alat dan Bahan
1. Media
a. Gambar
b. Power point
c. LKS
d. Kartu Kwartet
2. Alat dan bahan
a. Handout materi
b. Laptop
K. Penilaian
1. Jenis tenik penilaian
a. Observasi sikap
b. Tes tertulis postes
2. Instrumen penilaian
a. Instrumen penilaian sikap
b. Instrumen penilaian tes tertulis
MATERI
NEMATODA
A. Ciri Morfologi
Tubuh bulat panjang dengan ujung-ujung meruncing Tubuh simetri bilateral
Tidak bersegmen Lapisan tubuh termasuk tripoblastik dengan tipe pseudoselomata
Tubuh dilapisi kutikula transparan
B. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus pada ujung posterior.
Memiliki cairan pseudoselom yang membantu ke seluruh tubuh.
C. Sistem Respirasi
Pernapasan dengan pertukaran gas secara difusi melalui permukaan tubuh.
D. Sistem Saraf
Sistem saraf berupa ganglion yang berbentuk cincin saraf yang mengelilingi esophagus yang dihubungkan dengan 6 serabut saraf ke arah dorsal, ventral,
dan anterior.
E. Sistem Reproduksi
Reproduksi secara seksual, alat kelamin jantan dan betina terpisah atau diesis. Cacing betina lebih besar daripada cacing jantan. Fertilisasi dilakukan secara
internal
F. Anggota Nematoda
1. Ascaris lumbricoides cacing gelang
Hidup parasit di usus manusia, penyebab penyakit ascariasis. Tubuh cacing betina lebih besar,lebih panjang dan relatif lebih lurus.
Daur hidup cacing gelang
2. Enterobius vermicularis cacing kremi
Hidup dalam usus besar manusia. Ukuran tubuhnya sekitar 10-15 mm. Penularan cacing ini dapat secara autoinfeksi infeksi diri sendiri karena
memakan makanan dengan tangan yang mengandung telur cacing . Daur hidup cacing kremi
3. Trichinella spiralis cacing otot
Masuk ke dalam tubuh manusia karena konsumsi daging yang tidak
dimasak dengan baik. Larva berkembang di dalam usus manusia, cacing muda bergerak ke otot melalui pembulih limfa atau darah. Menyebabkan
penyakit trikhinosis.
Daur hidup cacing otot
4. Wucheria bancrofti cacing filaria
Hidup di dalam pembuluh limfa. Mempunyai inang perantara yaitu nyamuk Culex.
Menyebabkan penyakit kaki gajah elephantiasis atau pembengkakan tubuh. Pembengkakan karena akumulasi cairan dalam
pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.
Daur hidup cacing filaria
5. Ancylostoma duodenale cacing tambang
Parasit hidup di usus manusia, banyak dijumpai di daerah pertambangan, cacing ini menghisap darah. Panjang tubuh cacing dewasa kurang lebih 1-
1,5 cm. Menyebabkan penyakit Ankilostomiasis dengan gejala lemah,
lelah, pucat, perut sakit. Terdapat kait-kait dimulutnya untuk menempel di usus.
ANNELIDA
A. Ciri Morfologi
Tubuh bersegmen-segmen. Segmen terdapat diluar dan didalam tubuhnya.
Tubuh simetri bilateral. Lapisan penyusun tubuh triploblastik.
Tubuh dilapisi kutikula. Terdapat sekat diantara segmen-segmen atau disebut septa.
Setiap segmen atau ruas memilki alat reproduksi, alat ekskresi, otot, sarah
dan pembuluh darah. B.
Sistem Pencernaan Saluran pencernaan sudah lengkap. Terdiri dari mulut, faring, esofagus
kerongkongan, tembolok, ampela, intestinum usus halus, dan anus.
C. Sistem Sirkulasi
Peredaran darah tertutup karena sudah memiliki pembuluh darah. Pembuluh darah memanjang dan bercabang di setiap segmen. Terdapat tiga pembuluh
darah utama, 1 di dorsal dan 2 di ventral. Pembuluh jantung aorta berperan sebagai jantung tambahan membantu memompa darah menuju ventral tubuh.
Darah mengandung hemoglobin.
D. Sistem Respirasi
Seluruh permukaan kulit digunakan untuk respirasi, beberapa spesies menggunakan insang. Di bawah kulit terdapat anayaman kapiler yang padat.
Kapiler mengangkut oksegen ke seluruh tubuh dan mengangkut hasil sisa metabolisme menuju ke permukaan kulit untuk difusi keluar.
E. Sistem Reproduksi
Umumnya bereproduksi secara seksual, namun ada yang secara fregmentasi. Ada spesies yang hermafrodit dan ada yang gonokoris terpisah pada individu
lain organ seksualnya. Ovum dan sperma dihasilkan di klitelium. Pada klitelium terdapat kelnjar yang digunakan untuk membungkus telur menjadi
kokon. Pembuahan terjadi secara silang. Fertilisasi terjadi secara internal.
F. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa sepasang nefrida yang terdapat pada tiap-tiap segmen. Pembuluhnya membujur dengan cabang-cabang kapiler kecil pada setiap
segmen. Nefridium berhubungan dengan kapiler darah. Nefridium berhubungan dengan lingkungan luar oleh lubang nefridiopori, tempat
kotoran keluar.
G. Klasifikasi
1. Polychaeta
Eunice viridis Lysidice oele
Sebellastarte sp Spirobranchus giganteus
Polychaeta disebut juga cacing berambut banyak. Semua anggotanya hidup di laut. Memiliki alat gerak yang disebut parapodia, strukturnya
seperti dayung pada setiap segmen tubuhnya dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat juga berfungsi sebagai insang. Panjang
tubuhnya antara 5-10 cm, diameter 2-10 mm. Tubuh bagian anterior terdapat kepala dilengkapi mata, tentakel, dan mulut.
2. Oligochaeta
Lumbricus terestris Pharetima sp
Monogaster hautenni Tubifex sp
Oligocheta disebut juga cacing berambut sedikit. Tidak memiliki parapodia. Daya regenerasinya tinggi. Pernapasan dilakukan melalui
permukaan tubuh. Cacing ini makanannya berupa zat-zat organik yang diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan, sisa-sisa hewan, atau sisa-sisa
organisme lain. Habitat ada yang di air tawar dan ada pula yang hidup di darat.
3. Hirudinea
Haemodipsa picta Haemodipsa zeylanica
Limnatis nilotica Hirudo medicinalis
Tidak memiliki rambut di tubuhnya. Di kedua ujung terdapat alat isap, digunakan untuk menempel, menghisap darah korban, dan bergerak.
Panjang tubuh bervariasi dari 1-30 cm. Mempunyai zat anti koagulan, sehingga darah tidak membeku. Lintah memiliki zat anestetik penghilang
sakit, sehingga korbannya tidak menyadari adanya gigitan. Habitat di air tawar, darat, dan di air laut.
H. Peranan
Lumbricus sp selain sebagai penyubur tanah juga dapat sebagai obat diare. Cacing palolo dan cacing wawo dapat dikonsumsi.
Tubifex sp dapat digunakan sebagai pakan alami ikan dan indikator
lingkungan air kotor. Cacing Hirudo medicinalis dapat digunakan untuk mencegah proses
pembekuan darah untuk membantu proses operasi.
MOLLUSCA
A. Ciri Morfologi
Bertubuh lunak Tubuh tidak bersegmen
Tubuh ditutupi cangkang Simetri tubuhnya bilateral
Kaki mollusca pipih, lebar, dan berotot Antara tubuh dan cangkang dilapisi mantellapisan tubuhnya tripoblastik
Semakin besar hidup di laut, ,ada yang di air tawar, payau dan darat
B. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan sudah lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Ada pula anggota mollusca yang memiliki rahang dan lidah
serta gigi. Lidah bergerigi melengkung ke belakang disebut radula, fungsinya melumatkan makanan.
C. Sistem Eskresi
Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal. Saluran ginjal ini bermuara ke arah posterior.
D. Sistem Reproduksi
Reproduksi secara seksual dengan pertemuan ovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina atau organ seksual terpisah diesis tetapi ada yang
hermaprodit yaitu beberapa anggota Gastropoda dan Pelecypoda. Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal. Telur berkembang menjadi larva dan
berkembang lagi menjadi individu dewasa.
E. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi bersifat terbuka atau lakunair. Terdiri dari jantung, aorta dan sebuah sinus. Beberapa anggota mollusca yang memiliki sistem peredaran
darah tertutup adalah kelas cephalopoda.
F. Sistem Respirasi
Mollusca yang hidup di air bernapas menggunakan insang. Mollusca yang hidup di darat tidak memiliki insang bernapas melalui rongga mantel
berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.
G. Klasifikasi
1. Pelecypoda
Mytilus viridis Pinctada maxima
Venus mercenaria Lampsilis ventricosa
Tubuh diselubungi cangkang yang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nekreas lapisan mutiara. Insangnya berbentuk lembaran
sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata. Bergerak dengan menjulurkan kaki otot yang besar melalui celah diantaradua cangkang.
Pelecypoda dapat merekat pada bebatuan atau hewan lain.mulut terdapat pada rongga mantel.
2. Gastropoda
Lymnaea sp Nembrotha sp
Vaginula sp Achatina fulica
Berdasarkan asal namanya, anggota kelas ini berjalan menggunakan perutnya yang disebabkan kontraksi otot-otot. Memiliki satu cangkang
yang berbentuk spiral dan ada yang tidak memiliki cangkang. Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki dan alat-alat dalam. Memiliki kepala
dengan 2 pasang antena tentakel. Tentakel pendek sebagai alat pembau dan tentakel panjang untuk penglihatan. Memiliki lidah radula.
3. Cephalopoda
Berdasarkan asal namanya, merupakan anggota mollusca yng memiliki kaki di kepala. Kaki berupa lengan dan tentakel. Lengan dan tentakel
digunakan untuk menangkap mangsanya. Tidak bercangkang kecuali Nautilus. Seluruh anggotanya hidup di laut. Memiliki organ pertahanan
berupa kantong tinta.
Loligo sp Sepia officinalis
Octopus sp Nautilus pompillius
4. Schaphopoda
Dentalium sp Hewan ini memiliki cangkang kerucut atau seperti gading. Bentuk tubuh
bulat memanjang ditutupi tentakel, ukuran tubuh mencapai 3 inchi. Kakinya terdapat di dekat mulut. Mulut memilki radula dan tentakel.
Banyak ditemukan di pasair pantai karena kebiasaannya membenamkan diri.
5. Amphineura
Chiton sp Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri bilateral. Tidak memiliki
tentakel dan mata. Memilki cangkang yang terdiri dari beberapa lempengan tersusun tumpang tindih. Kakinya pipih dan biasanya memiliki
radula. H.
Peranan Dapat dikonsumsi dari beberapa anggota cephalopoda, gastropoda,
pelecypoda karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Mutiara yang dihasilkan dari kerang mutiara dapat dijadikan perhiasan.
Hiasan atau cinderamata dari cangkang kerang. Beberapa jenis siput merugikan karena bersifat merusak.
ARTHROPODA
A. Ciri Morfologi
Tubuh dan kaki beruas-ruas atau berbuku-buku. Simetri tubuh bilateral
Memiliki eksoskeleteon kerangka luar pelindung tubuh disebut kutikula
dari bahan zat kitin. Mengalami pergantian kulit atau eksdisis moulting
Lapisan tubuh tripoblastik Habitat di tanah darat, udara, air tawar, dan air laut.
B. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan sudah lengkap mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus, anus. Terrdapat beberapa tambahan di bagian mulut yaitu mandibula dan
maksila. C.
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi menggunakan tubuka Malpighi, terletak diantara usus. Hemolimfa masuk ke dalam tubula malpighi, masuk ke usus dan keluar
bersama feses berupa asam urat.
D. Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darahnya terbuka karena beredar tanpa pembuluh darah. Organ sirkulasi berupa jantung, pembuluh darah, sinus dan ostia. Darah tidak
mengandung hemoglobin. E.
Sistem Saraf dan Alat Indera
Sistem saraf berupa tangga tali. Terdapat pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia pada tiap segmen
Mata mejemuk
Banyak unit penerima cahaya. Pendangan lebih luas dengan perbesaran. Sensitif terhadap gerakan.
Mata tunggal
Umumnya penglihatan tidak begitu baik. Tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang.
F. Sistem Reproduksi
Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Organ reproduksi terpisah diesis. Fertilisasi terjadi secara internal dan eksternal. Hasil fertilisasi
berupa telur. Beberapa hewan arthropoda melakukan metamorfosis. G.
Sistem Pernapasan Hewan ini bernapas dengan menggunakan insang, trakea, permukaan tubuh,
dan paru-paru buku. H.
Klasifikasi 1.
Crustacea
Panaeus sp Portunus pelagicus
Daphnia sp Scylla serrata
• Memiliki cangkang pada tubuhnya. Tubuh bersegmen. Tubuh terdiri atas sefalotoraks kepala dan dada jadi satu dan abdomen perut. Memiliki 2
pasang antena. Alat gerak berupa kaki satu pasang tiap satu ruas abdomen. Pada kepala terdapat maksila dan mandibula.
2. Chelicerata
Bhutus affer Heterometrus spinifes
Araneus diadenatus Sarcoptes scabiei
Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks serta abdomen yang tidak beruas. Memilki 4 pasang kaki. Delapan buah mata sederhana. Memiliki
kelisera taring pisau yang mengandung racun untuk melumpuhkan mangsanya. Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai alat indra.
3. Myriapoda
Memiliki banyak kaki. Tubuh beruas-ruas, terdiri dari 10 hingga 20 segmen. Tubuh terdiri dari kepala sefalo dan perut abdomen.
Eksoskeleton terdiri dari kulit keras dari zat kitin. Bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal. Hewan
ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat didarat.
Rusty meillipede Trigoniulus macropygus
Scolopendra gigantea Scolopendra polymorpha
4. Hexapoda
Aedes aegypti Papilio memnon
Dissosteria carolina Apis cerena
Hewan berkaki enam. Subfilum hexapoda memiliki anggota terbanyak pada kelas Insecta. Tubuh terdiri atas segmen kepala, dada, dan perut.
Memiliki mata faset majemuk. Sepasang antena atau alat peraba. Pada umumnya insecta memliki dua pasang sayap. Pada beberapa insecta
terdapat keranjang serbuk sari di bagian kakinya. I.
Peranan Obat-obatan tradisional, misalnya madu.
Untuk membuat bahan pakaian sutera, kepompong Bombyx mori. Beberapa insecta dapat membantu penyerbukan tumbuhan.
Lalat tse-tse penyebab wabah penyakit ngantuk di Afrika. Myriapoda memiliki andil memecah bahan-bahan organik untuk menjadi
humus. Sarcoptes scabiei menyebabkan rasa gatal atau kudis pada manusia.
Beberapa hewan pada subfilum crustacea dapat dijadikan bahan makanan
yang berprotein tinggi.
ECHINODERMATA
A. Ciri Morfologi
Tubuh echinodermata tidak bersegmen. Hewan berkulit duri.
Simetri tubuh bilateral saat menjadi larva, setelah dewasa menjadi simetri
radial. Bentuk tubuh bermacam-macam, ada yang seperti bintang, pipih, bulat
memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terbagi menjadi bagian oral ada mulut dan bagian aboral bagian
yang tidak memiliki mulut. Mempunyai kaki ambulakral , tidak memiliki kepala.
B. Sistem Reproduksi
Reproduksi ada yang secara seksual dan ada yang aseksual. Pada umumnya alat kelamin terpisah atau diesis namun ada yabg hermaprodit sebagian
anggota Holothuroidea. Fertilisasi berlangsung secara eksternal atau di air. Secara aseksual yaitu dengan regenerasi atau pembelahan sel.
C. Sistem Respirasi
Sistem respirasi berbeda-beda untuk setiap anggotanya. Ada yang menggunakan kaki tabung, insang kecil, branchia dermalis dan pohon
respirasi. D.
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan sudah lengkap. Terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
E. Sistem Saraf
Sistem saraf berupa cincin di sekitar mulut dan berupa sistem saraf radial. Cincin saraf mengelilingi mulut, lalu bercabang menuju masing-masing
lengan arah radial Mekanisme kerja kaki ambulakral
Air masuk melalui madreporit turun ke saluran cincin menuju saluran radial air masuk ke kaki-kaki tabung air disemprotkan ke kaki tabung
muncul tekanan hidrolik dari air kaki tabung menjulur ke luar melekat pasa benda lain kaki ambulakral memendek sehingga bisa berpindah
tempat. F.
Klasifikasi 1.
Asteroidea Tubuh simetri radial, memiliki lima lengan atau lebih. Dipermukaan kulit
tubuh terdapat duru-duri tumpul dan pendek. Duri ada yang termodifikasi menjadi bentuk catutpediselaria untuk menangkap makanan serta
melindungi insang. Bergerak menggunakan kaki ambulakral, selian itu digunakan untuk melekat pada karang, menangkap mangsa, pertukaran gas
dan ekskresi. Memiliki daya regenerasi tinggi, karena dapat melakukan autotomi. Habitatnya daerah pantai atau dasar yang tidak terlalu dalam.
Achanthaster sp Crossaster pappasus
Pisaster ochraceus Linckia sp
2. Ophiuroidea
Tubuh berbentuk pola cakram kecil dengan lima lengan bulat panjang. Tubuh seperti Asteroidea namun dengan lengan lebih panjang, langsing,
dan dapat digerakkan dengan fleksibel. Tubuh bagian lateral berduri, sedangkan di bagian dorsal dan ventral tidak berduri. Kulit tersusun dari
zat tanduk. Makanan berupa udang, mollusca, dan serpihan organisme atau sampah. Tidak memiliki pediselaria. Hidup dilaut yang dangkal hingga
yang dalam dan aktif pada malam hari.
Ophiotrix sp Ophiopholis sp
Asteronyx sp Gorgonocephalus sp
3. Echinoidea
Bentuk tubuh bervariasi mulai dari bulat hinggap gepeng, tidak berlengan, dan tubuh ditutupi duru yang dapat digerakkan. Pangkal duri terikat otot
sehingga duri dapat digerakkan. Tubuh simetri radial. Memiliki pediselaria yang berfungsi menagkap makanan dan membersihkan tubuh. Hidup di
daerah pantai, di atas batu karang, di dasar laut, di muara sungai.
Echinarachnius parma Spatangus sp
Diadema antillarum Strongylocentotus sp
4. Holothuroidea
Hidup di laut. Memiliki bentuk tubuh bulat memanjang. Tubuh lunak dan tidak memiliki duri. Memiliki lengan berotot, sehingga dapat bergerak
memanjang dan memendek seperti cacing. Tidak memiliki pediselaria. Respirasi dengan pohon respirasi. Pada umumnya alat reproduksi terpisah
namun ada yang hermafrodit.
Holothuria atra Holothuria scabra
Cucumaria Piperata Stichopus ocellatus
5. Crinoidea
Bentuk tubuh menyerupai tanaman, ada yang bertangkai dan ada yang tidak bertangkai. Hidup dengan cara menempel di dasar laut. Memiliki
banyak lengan dengan jumlah kelipatan 5 dan tidak berduri. Memiliki bagian tentakel pendek dan masing-masing memiliki pinula cabang-
cabang kecil. Warna hewan ini sangat bervariasi. Mulut dan anus
bersebelahan, mulut di daerah oral dan anus di dareah aboral. Ketika larva simetri tubuh bilateral ketika dewasa simetri radial.
Antedon sp Oxycomanthus bennetti
Holopus sp Metacrinus sp
G. Peranan
Bahan makanan atau untuk dikonsumsi seperti telur landak dan teripang timun laut yang dapat diolah menjadi keripik atau olahan lainnya.
Merupakan detrivor, sehingga berguna untuk membersihkan laut dari sampah organik.
Bintang laut merupakan predator untuk tiram mutiara dan kerang laut. Digunakan untuk bahan penelitian mengenai fertilisasi, yang biasanya
digunakan yaitu gamet dan embrio landak laut.
135
KARTU KWARTET NEMATODA
136
137
138
KARTU KWARTET ANNELIDA
139
140
141
142
KARTU KWARTET MOLLUSCA
143
144
145
146
KARTU KWARTET ARTHROPODA
147
148
149
150
KARTU KWARTET ECHINODERMATA
151
152
153
154
Nama No :
LEMBAR KERJA SISWA
A. Judul : Filum Nematoda