yang dapat dituliskan dengan
z y
x z
v y
p v
x v
zy yy
xy
dan
z y
x z
p w
y w
x w
zz yz
xz
. Pengulangan
dari proses
sebelumnya dapat memberikan kerja tambahan pada partikel fluida berdasarkan kerja dari gaya
– gaya permukaan. Total kerja yang dilakukan per satuan volume pada partikel fluida oleh
semua gaya permukaan adalah jumlah total dari neto besarnya gaya – gaya
permukaan pada arah x, y dan z dibagi dengan volume
z y
x
. Tekanan dapat diperhitungkan bersama dengan persamaan tersebut dan dapat dituliskan dalam
bentuk vektor yang lebih sederhana, yaitu
u p
div z
wp y
vp x
up
. Persamaan tersebut turut mempengaruhi total kerja pada partikel fluida oleh gaya
– gaya permukaan, yang dituliskan dengan:
z w
y w
x w
z v
y v
x v
z u
y u
x u
p div
zz yz
xz zy
yy xy
zx yx
xx
u
2.8.4.2 Energi Flux Berdasarkan Konduksi Elemen Fluida
Heat flux vektor
q
memiliki tiga komponen
x
q
,
y
q
dan
z
q . Neto besarnya perpindahan kalor pada partikel fluida berdasarkan aliran kalor pada arah x
diperhitungkan berdasarkan perbedaan kalor yang masuk pada permukaan W dan
kalor yang keluar melalui permukaan
E
:
z y
x x
q z
y x
x q
q x
x q
q
x x
x x
x
2 1
2 1
2.26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.18 Komponen dari vektor heat flux [Versteeg dan Malalasekera, 1995].
Neto besarnya perpindahan kalor pada fluida berdasarkan aliran kalor arah
y
dan
z
adalah z
y x
y q
y
dan
z y
x z
q
z
. Total besarnya kalor yang masuk pada partikel fluida per satuan volume berdasarkan aliran fluida yang
melewatinya adalah jumlah total dari neto besarnya perpindahan kalor pada arah x, y dan z dibagi dengan volume
z y
x
. Bentuk persamaan dari pernyataan tersebut dapat dituliskan dengan:
q div
z q
y q
x q
z y
x
2.27
Hukum Fourier pada konduksi yang menghubungkan heat flux dengan local temperature gradient
x T
k q
x
,
y T
k q
y
dan z
T k
q
z
dapat dituliskan dalam bentuk vektor menjadi:
T grad
k
q
2.28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan menggabungkan 2.27 dan 2.28 didapatkan bentuk akhir persamaan besarnya kalor yang masuk pada partikel fluida berdasarkan konduksi kalor:
T grad
k div
div
q
2.29
2.8.4.3 Persamaan Energi
Kesetimbangan energi partikel fluida diperhitungkan dari besarnya perubahan energi partikel fluida yang digunakan untuk menjumlahkan neto
besarnya kerja pada partikel fluida, neto besarnya kalor yang ditambahkan ke fluida 2.29 dan besarnya peningkatan energi berdasarkan sumbernya. Persamaan
energi dapat dituliskan senbagai berikut:
E zz
yz xz
zy yy
xy zx
yx xx
S T
grad k
div z
u y
u x
u z
u y
u x
u z
u y
u x
u p
div Dt
DE
u
2.30
Pada persamaan 2.30 terdapat
2 2
2
2 1
w v
u i
E
. Dengan
i
adalah energi dalam dan
2 2
2
2 1
w v
u
adalah energi kinetik. Untuk mendapatkan persamaan
energi dalam
i
atau temperatur
T
, dapat diambil besarnya perubahan energi kinetik pada persamaan 2.30. Perhitungan energi kinetik pada persamaan energi
didapatkan dari mengalikan persamaan momentum x 2.25a dengan komponen kecepatan u , persamaan momentum
y
2.25b dengan komponen kecepatan v , persamaan momentum
z
2.25c dengan komponen kecepatan w dan menjumlahkan hasilnya.
M zz
yz xz
zy yy
xy zx
yx xx
z y
x w
z y
x v
z y
x u
p grad
Dt w
v u
D
S u
u
. .
2 1
2 2
2
2.31
Dengan mengambil 2.31 dari 2.30 dan menuliskan variabel yang baru
M E
i
S S
S u
.
didapatkan persamaan energi internal:
i zz
yz xz
zy yy
xy zx
yx xx
S z
w y
w x
w z
v y
v x
v z
u y
u x
u T
grad k
div div
p Dt
Di
u
2.32
Pada kasus kusus fluida incompressible nilai cT
i
, dengan c adalah kalor spesifik dan
u
div . Maka persamaan 2.32 dapat dituliskan kembali
menjadi:
i zz
yz xz
zy yy
xy zx
yx xx
S z
w y
w x
w z
v y
v x
v z
u y
u x
u T
grad k
div Dt
Di
2.33
Untuk aliran compressible, persamaan 2.30 dapat dirombak kembali untuk memperhitungkan entalpi. Entalpi spesifik
h dan total entalpi spesifik
h
dari fluida didefinisikan sebagai
p i
h
dan
2 2
2
2 1
w v
u h
h
. Dengan menyatukan dua definisi tersebut dan energi spesifik
E
, maka didapatkan:
p E
w v
u p
i h
2 2
2
2 1
2.34
Dengan subtitusi 2.34 ke persamaan 2.30 dan dilakukan sedikit perubahan didapatkan persamaan entalpi total
h zz
yz xz
zy yy
xy zx
yx xx
S z
w y
w x
w z
v y
v x
v z
u y
u x
u t
p T
grad k
div h
div t
h
u
2.35
Persamaan 2.32, 2.33 dan 2.35 adalah bentuk alternatif yang didapatkan dari persamaan energi 2.30.
2.9 Metode Solusi Pressure Based