Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Batasan Masalah Manfaat Penelitian

siknifikan dari penggunaan rectangular winglet pair vortex generator daripada menggunakan delta winglet pair vortex generator. Li et al., 2014 menunjukkan penggunaan radiantly arranged delta winglet vortex generator plain FTHE dengan konfigurasi lima tube memiliki performa yang sama dan pressuse drop yang lebih rendah daripada wavy-fin and tube heat exchanger dengan konfigurasi enam tube. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, masih terdapat beberapa variasi geometri yang belum banyak diteliti. Salah satunya adalah menggabungkan dua bentuk dasar vortex generator yaitu RWPs dan DWPs vortex generator menjadi CWPs vortex generator seperti yang telah diteliti oleh Mardikus dan Putra, 2015. Hasil penelitian mereka menunjukkan penggunaan CWPs vortex generator dapat menghasilkan pressure drop yang lebih rendah daripada menggunakan RWPs vortex generator sekaligus memiliki heat transfer coefficient yang lebih tinggi daripada menggunakan DWPs vortex generator. Terdapat juga peneliti yang menggabungkan dua bentuk dasar vortex generator tersebut menjadi TWPs vortex generator yang memiliki karakteristik hampir sama dengan CWPs vortex generator. Beberapa peneliti yang telah meneliti TWPs vortex generator adalah Zhou et al., 2012, 2014 dan Lotfi et al., 2014. Karena masih sedikitnya penelitian mengenai CWPs dan TWPs vortex generator maka penelitian ini dilakukan investigasi karakteristik penggunaan CWPs dan TWPs vortex generator. Pada penelitian ini akan digunakan metode computational fluid dynamic untuk mendapatkan analisa pressure drop, bilangan Nusselt, Colburn factor, friction factor, kontur distribusi temperatur dan kontur aliran fluida.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan RWPs, DWPs, CWPs dan TWPs vortex generator pada fin and tube heat exchanger sehingga dapat diketahui karakteristik masing – masing vortex generator. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui karakterisik penggunaan vortex generator pada fin and tube heat exchanger adalah: a. Nilai bilangan Nusselt dan Colburn factor b. Nilai pressure drop c. Nilai friction factor d. Kontur kecepatan e. Kontur temperatur

1.3 Rumusan Masalah

Performa perpindahan kalor FTHE pada bagian air-side memiliki nilai yang lebih rendah daripada bagian liquid-side. Selain itu, terbentuknya wake region pada setiap bagian belakang dari tube membuat FTHE memiliki performa perpindahan kalor yang rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan rekayasa fenomena aliran menggunakan vortex generator untuk meningkatkan performa perpindahan kalor pada bagian air-side dari FTHE sekaligus mengurangi ukuran wake region.

1.4 Batasan Masalah

Dari latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka pada penelitian ini ditentukan batasan masalah sebagai berikut: a. Simulasi dilakukan pada aliran steady. b. Jennis aliran yang digunakan adalah aliran laminar. c. Analisa dilakukan pada satu baris geometri in-line FTHE. d. Digunakan vortex generator jenis RWPs, DWPs, CWPs dan TWPs. e. Fluida yang digunakan adalah udara bebas. f. Model turbulen yang digunakan adalah k- .

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan dapat memberi manfaat pengetahuan yang lebih mendalam mengenai penggunaan vortex generator pada FTHE. Beberapa manfaat yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan dituliskan sebagai berikut: a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai literature pertimbangan pembuatan heat exchanger. b. Hasil penelitian dapat menunjukkan karakteristik masing – masing penggunaan vortex generator pada FTHE. c. Hasil penelitian dapat menjadi acuan bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan vortex generator.

1.6 Originalitas Penelitian