Gambar 4.9 Kontur kecepatan Plain FTHE pada Re 800.
Gambar 4.20 Kontur kecepatan Plain FTHE pada Re 900.
4.5.2 Kontur kecepatan pada penggunaan RWPs
Penggunaan RWPs
vortex generator
mengakibatkan performa
perpindahan kalor yang tinggi. Performa perpindahan kalor yang tinggi didapatkan karena penggunaan RWPs vortex generator mampu menghasilkan
longitudinal vortices yang kuat dan berdampak pada distribusi aliran yang semakin merata [He dan Zhang, 2012]. Dapat dilihat pada Gambar 4.12 sampai
dengan 4.17, penyempitan ukuran wake region terjadi dengan semakin besarnya bilangan Reynolds. Salah satu parameter yang mempengaruhi nilai bilangan
Reynolds adalah kecepatan aliran fluida. Kecepatan aliran fluida yang semakin tinggi memiliki nilai momentum yang semakin besar sehingga dapat membentuk
longitudinal vortices yang semakin kuat. Dapat dilihat pada Gambar 4.12 sampai dengan Gambar 4.16, semakin besar bilangan Reynolds yang digunakan maka
semakin tinggi kecepatan aliran fluida yang mengarah ke wake region dan mengakibatkan penyempitan ukuran wake region sehingga dapat dikatakan
semakin besar bilangan Reynolds maka semakin kecil ukuran wake region yang terbentuk [He at al., 2012].
Gambar 4.31 Skala kontur kecepatan aliran pada penggunaan RWPs.
Gambar 4.42 Kontur kecepatan penggunaan RWPs pada Re 500.
Gambar 4.53 Kontur kecepatan penggunaan RWPs pada Re 600.
Gambar 4.64 Kontur kecepatan penggunaan RWPs pada Re 700.
Gambar 4.75 Kontur kecepatan penggunaan RWPs pada Re 800. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.86 Kontur kecepatan penggunaan RWPs pada Re 900.
4.5.3 Kontur kecepatan pada penggunaan DWPs
Penggunaan DWPs vortex generator menunjukkan peningkatan perpindahan kalor dengan nilai pressure drop yang paling rendah. Penggunaan
DWPs vortex generator membentuk saluran yang semakin menyempit antara DWPs vortex generator dan tube. Penyempitan saluran ini meningkatkan
kecepatan aliran sehingga dapat menunda separasi aliran saat fluida mengalir melewati tube, mengurangi hambatan yang terbentuk saat fluida mengalir
melewati tube dan mengurangi ukuran wake region yang mengakibatkan rendahnya performa perpindahan kalor [Torii et al., 2002].
Dapat dilihat pada Gambar 4.18 sampai dengan Gambar 4.22, semakin besar bilangan Reynolds dapat menghasilkan aliran dengan kecepatan yang
semakin tinggi. Kecepatan yang semakin tinggi mengakibatkan semakin besarnya longitudinal vortices yang dihasilkan oleh DWPs vortex generator [He dan
Zhang, 2012]. Gambar 4.18 sampai dengan Gambar 4.22 menunjukkan distribusi aliran yang semakin merata. Distribusi aliran yang semakin merata dapat
meningkatkan performa perpindahan kalor [He at al., 2012]. Penggunaan DWPs vortex generator menghasilkan pressure drop yang
relatif rendah. Pressure drop yang relatif rendah didapatkan karena DWPs vortex generator memberikan flow resistance yang kecil pada daerah aliran utama fluida
kerja. Dapat dilihat pada Gambar 4.18 sampai Gambar 4.22, aliran utama memiliki vektor aliran yang relatif lebih seragam sehingga menghasilkan pressure
drop yang relatif rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.97 Skala kontur kecepatan aliran pada penggunaan DWPs.
Gambar 4.108 Kontur kecepatan penggunaan DWPs pada Re 500.
Gambar 4.19 Kontur kecepatan penggunaan DWPs pada Re 600.
Gambar 4.110 Kontur kecepatan penggunaan DWPs pada Re 700.
Gambar 4.121 Kontur kecepatan penggunaan DWPs pada Re 800. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.132 Kontur kecepatan penggunaan DWPs pada Re 900.
4.5.4 Kontur kecepatan pada penggunaan CWPs