bidang kerja dan hanya memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.
2.1.3.5. Lingkungan Organisasi
Menurut Scott 2000 : 25 organisasi adalah sangat bervariasi ada yang sederhana dan ada pula yang sangat kompleks, maka untuk
membantu kita memahami organisasi tersebut perhatikanlah model berikut yang menggambarkan elemen dasar dari organiasi dan saling
keterkaitan satu elemen dengan elemen lainnya.
Gambar 2.1. Lingkungan Environmental
Orgainsasi Struktural Sosial
Sumber : model elemen organisasi Scott, 2000 Keterangan :
1. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah pola atau aspek hubungan yang ada antara partisipan di dalam suatu organisasi.
Teknologi Tujuan
Partisipan
Menurut Scott 2000 : 85 struktur sosial dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu struktur normatif dan struktur tingkah
laku. Struktur Normatif mencakup nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Nilai adalah kriteria yang digunakan dalam memilih
tujuan tingkah laku, sedangkan norma adalah aturan tingkah laku yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengejar tujuan.
Peranan yang diharapkan sebagai standart penilaian tingkah laku karyawan yang sesuai dengan posisinya. Dalam kelompok sosial
nilai-nilai, norma dan peranan tidaklah secara kebetulan tersusun tetapi disusun sedemikian rupa sehingga merupakan satu set
kepercayaan yang relatif logis dan konsisten serta merupakan resep yang mengatur partisipan.
Komponen yang kedua adalah struktur tingkah laku. Komponen ini terfokus pada tingkah laku yang dilakukan dan
bukan pada resep bertingkah laku. Tingkah laku yang diperhatikan manusia dalam organisasi ini merupakan karakteristik umum yang
merupakan pola atau jaringan tingkah laku, misalnya dalam suatu organisasi akan dapat terlihat bahwa adanya partisipan yang suka
mempengaruhi orang lain atau yang suka menngasingkan diri dari temannya atau ada yang membenci atau dibenci oleh temannya dan
sebagainya. Gambaran tingkah laku dari kelompok ini dapat dilihat dari sosiometri.
Struktur normatif dan struktur tingkah laku dari kelompok tidaklah dapat dipisahkan secara jelas dan tidak perlu identik, tetapi
berbeda tingkatnya dan saling berhubungan. Tingkah laku membentuk norma-norma sebagaimana norma membentuk tingkah
laku. 2.
Partisipan Partisipan organisasi adalah individu-individu yang
memberikan kontrobusi kepada organisasi. Semua individu berpartisipasi lebih dari pada suatu organisasi dan keterlibatannya
pada masing-masing organisasi tersebut sangat bervariasi, misalnya seorang karyawan pada suatu perusahaan adalah anggota organisasi
perusahaannya juga anggota dari perkumpulan agamanya, anggota dari masyarakat, dan organisasi lainnya tergantung pada tipe dan
peranannya pada organisasi. Tingkat ketrampilan dan keahlian yang dibawa partisipan ke
dalam organisasi adalah sangat berbeda-beda, oleh karena itu structural didalam organisasi pastilah dirancang untuk disesuaikan
dengan tingkat ketrampilan. Tingkat ketrampilan ini pasti selalu diikuti dengan perbedaan kekuasaan power dan tuntutan otonomi.
3. Teknologi
Teknologi adalah penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pengetahuan teknik dan ketrampilan partisipan.
Tiap-tiap organisasi mempunyai teknologi dalam melakukan pekerjaannya, beberapa organisasi memproses materi input atau
masukan dan membangun perlengkapan keras hardware. Organisasi lainnya memproses orang, hasil produksinya berisikan
individu-individu yang berpengetahuan, terampil dan lebih sehat. Semua organisasi mempunyai teknologi tetapi bervariasi dalam
teknik atau kemanjuran dalam memproduksi hasil yang diinginkan. Beberapa teori yang sangat menarik dan kerja empiris akhir-akhir
ini memusatkan pada saling hubungan antara karakteristik teknologi dan bentuk struktur organisasi.
4. Tujuan
Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan sangat kontroversial dalam mempelajari organisasi. Ahli analisis
mengatakan bahwa tujuan sangat diperlukan dalam memahami organisasi, yang lainnya mempertanyakan apakah tujuan
membentuk fungsi lain dari pada membenarkan fungsi yang lain. Kemudian ahli tingkah laku menjelaskan bahwa individu-individu
yang mempunyai tujuan, sedang organisasi tidak. Bagi kebanyakan analis, tujuan merupakan suatu titik sentral petunjuk dalam
menganalisis organisasi. Tujuan dibatasi oleh suatu konsepsi akhir yang diingini atau kondisi yang partisipan usahakan
mempengaruhinya melalui penampilan tugas-tugas mereka.
Setiap organisasi berada pada fisik tertentu, teknologi, kebudayaan dan lingkungan sosial terhadap mana organisasi
tersebut harus menyesuaikan diri. Tidak ada organisasi yang sanggup mencukupi kepentingan dirinya sendiri, semuanya
tergantung pada lingkungan, serta sistem yang lebih besar untuk dapat terus hidup. Pada mulanya, ahli analisis organisasi cenderung
tidak melihat atau mengira kurang penting hubungan organisasi, tetapi pekerjaan yang menitikberatkan pada hubungan lingkungan
ini. Parson 2001 : 120 telah memberikan perhatian terhadap
pentingnya hubungan diantara tujuan organisasi dengan masyarakat yang lebih luas. Suatu organisasi mungkin mengaharapkan
dukungan sosial bagi aktivitasnya untuk merefleksikan nilai-nilai masyarakat pada fungsinya. Jika kesehatan menggambarkan suatu
nilai positif yang kuat bagi suatu masyarakat kemudian organisasi yang mensuplai pemeliharaan kesehatan mungkin berusaha
mendapatkan dukungan dalam melaksanakan aktivitas mereka.
2.1.4. Kredit 2.1.4.1. Manajemen Kredit