3. Sumber modal juga diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMKM
Kota Surabaya.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Berdirinya Unit Usaha Simpan Pinjam Grameen Bahari
Koperasi Mitra Bahari Surabaya membuka unit usaha simpan pinjam baru yang pelaksanaan dari program Departemen Kelautan dan
Perikanan yang diberi nama Grameen bahari dan beroperasi mulai bulan Juni 2009. Dan tujuan dengan adanya unit usaha simpan pinjam adalah
membantu kaum wanita pada masyarakat pesisir yang ingin meningkatkan usahanya dengan cara memberikan pinjaman modal.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dwi Soelistyowati selaku manager unit usaha simpan pinjam Grameen bahari di Koperasi Mitra bahari,
beliau mengatakan : 1.
“program simpan pinjam ini baru saja dibentuk tahun 2009 sebagai pelaksanaan dari program Departemen Kelautan dan Perikanan,
mulai operasionalnya bulan Juni 2009. Tujuannya ya ingin membantu kaum wanita pada masyarakat pesisir yang mempunyai
keinginan meningkatkan usaha dengan memberikan modal pinjaman”. wawancara 17 Mei 2010.
Unit usaha simpan pinjam Grameen Bahari beroperasi dengan
modal sebesar Rp 30.000.000,- dari dana Koperasi Mitra Bahari sendiri dan mendapatkan bantuan tambahan modal dari Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Surabaya sebesar Rp 40.000.000,- yang diterima pada bulan Desember 2009. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dwi
Soelistyowati selaku manager unit usaha simpan pinjam Grameen bahari di Koperasi Mitra Bahari, beliau mengatakan :
2. “untuk modal awalnya dibiayai sendiri oleh Koperasi Mitra Bahari
sebesar Rp 30.000.000,- kemudian mendapatkan dana tambahan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya sebesar Rp 40.000.000,-
tapi tetep aja masih keterbatasan dana soalnya sekarang tambah banyak yang mengajukan pinjaman ke unit simpan pinjam Grameen
Bahari“. wawancara 17 Mei 2010.
Karena hasil kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh
anggota, disamping itu kegiatan Grameen Bahari ini identik dengan kegiatan simpan pinjam yang mengacu pada sistem Grameen Bank.
Berikut keterangan dari Ibu Dwi Soelistyowati selaku manager unit usaha simpan pinjam Grameen bahari di Koperasi Mitra Bahari, beliau
mengatakan : 3.
“Grameen Bahari tidak hanya memberikan pinjaman tetapi juga dapat menyimpan dananya dalam bentuk simpanan pokok, wajib dan
sukarela yang mengacu pada sistem Grameen bank”. wawancara 17 Mei 2010.
Simpanan pada unit usaha simpan pinjam Grameen Bahari ini berupa simpanan pokok, wajib dan sukarela. Untuk simpanan pokok
diperoleh waktu anggota melaksanakan LWK latihan wajib kumpul selama 5 hari membayar 1000 rupiah kertas, simpanan wajib sebesar
1000 rupiah dibayarkan ketika membayar angsuran tiap minggu dan sukarela tergantung dari besarnya anggota. Dan diberikan tanda bukti
berupa buku angsuran yang berwarna biru. Berikut keterangan dari Ibu Dwi Soelistyowati selaku manager unit usaha simpan pinjam Grameen
bahari di Koperasi Mitra Bahari, beliau mengatakan :
4. “Simpanan pokok diperoleh dari kegiatan LWK latihan wajib
kumpulan membayar 1000 rupiah kertas selama 5 hari, simpanan wajib sebesar 1000 rupiah dibayarkan ketika membayar angsuran
dan simpanan sukarela dalam bentuk deposito diperoleh biasanya kembalian uang waktu membayar angsuran tiap minggu”.
wawancara 17 Mei 2010.
4.2.2. Keanggotaan Unit Usaha Simpan Pinjam Grameen Bahari