Pengertian Kredit Fungsi Kredit

2.1.4.2. Pengertian Kredit

Menurut Kasmir 2002 : 73 berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persertujuan dan kesepakatan pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Menurut Kottler 2000 : 259 istilah kredit berasal dari Yunani “credere” yang berarti kepercayaan dan dari bahasa latin “creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Dibukukan oleh pemerintah dengan UU pokok perbankan No. 141967Bab 1 pasal 1,2 : kredit adalah penyediaan uang yang disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. Menurut Suyatno, dkk 2003 : 11 istilah kredit berasal dari Yunani “credere” yang berarti kepercayaan. Atau kredit juga merupakan hak untuk menerima pembayaran atu kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta datang, karena penyerahan barang-barang. Jadi dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kredit merupakan penyerahan uang yang menimbulkan taguhan tersebut pada pihak lain, dengan harapan memberi pinjaman ini dan memberi suatu tambahan nilai pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai pendapatan bagi pemberi kredit yang bersangkutan dimana dari proses kredit itu didasarkan pada suatu perjanjian yang saling mempercayai kedua belah pihak yang nantinya akan memenuhi kewajibannya masing-masing serta terkandung kesepakatan pelunasan hutang yang akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama.

2.1.4.3. Fungsi Kredit

Menurut Suyatno, dkk 2003 : 16 fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut : 1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang. Para pemilik modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan usahanya. 2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, bilyet giro, dan wesel sehingga apabila pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek, bilyet giro dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. 3. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Kredit dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang-barang dari satu tempat dan menjualnya ke tempat lain. Pembelian tersebut dapat pula meningkatkan manfaat suatu barang. 4. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada usaha-usaha antara lain : a. Pengendalian inflasi. b. Peningkatan ekspor. c. Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. 5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha. Bantuan kredit yang diberikan akan dapat mengatasi kekurangan kemampuan para pengusaha dibidang permodalan tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya. 6. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

2.1.4.4. Unsur-unsur Kredit