C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perbedaan Minat Siswa Untuk Melanjutkan ke SMK Ditinjau Dari
Tingkat Pendidikan Orang Tua
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada perbedaan minat siswa melanjutkan ke SMK ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Perhitungan dengan uji F menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka HO ditolak dan
menerima H1, berarti ada perbedaan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Perhitungan mean menunjukkan bahwa mean dari data minat siswa untuk melanjutkan ke SMK ditinjau dari pendidikan orang tua adalah
siswa yang tingkat pendidikan orang tuanya SD sebesar 46,00, SMP sebesar 50,40, SMA sebesar 44,11, DIII sebesar 39,50, dan PT sebesar
41,00. Hal itu menunjukkan bahwa mean data minat siswa untuk melanjutkan ke SMK untuk siswa yang orang tuanya berpendidikan SD
dan SMP lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang orang tuanya berpendidikan SMA, DIII, dan PT. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa
yang orang tuanya berpendidikan SD dan SMP mempunyai minat yang tinggi untuk melanjutkan ke SMK, hal ini didorong dari tingkat
pendidikan orang tua pada jenjang SD dan SMP yang cenderung mempunyai penghasilan yang rendah sehingga siswa tertarik untuk
langsung bekerja setelah lulus dari SMK. Sedangkan siswa yang orang tuanya berpendidikan SMA, DIII, dan PT kurang berminat untuk
melanjutkan ke SMK, hal ini didorong dari pendidikan orang tua yang tinggi dan orang tua cenderung mempunyai penghasilan yang tinggi juga
sehingga orang tua mampu membiayai anaknya untuk melanjutkan ke SMA hingga ke perguruan tinggi.
2. Perbedaan Minat Siswa Untuk Melanjutkan ke SMK Ditinjau Dari
Jenis Pekerjaan Orang Tua
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada perbedaan minat siswa melanjutkan ke SMK ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua. Perhitungan
dengan uji F menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,103 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian maka H1 ditolak dan menerima Ho,
berarti tidak ada perbedaan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK ditinjau dari jenis pekerjan orang tua.
Siswa yang orang tuanya bekerja pada golongan A, B, C D, E, F, G, H, dan I mempunyai minat yang sama untuk melanjutkan ke SMK,
yaitu sebagian besar siswa memiliki minat yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa jenis pekerjaan orang tua tidak menyebabkan adanya
perbedaan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK. Siswa tertarik untuk melanjutkan ke SMK, mungkin karena pamor SMK, beberapa tahun
belakangan ini tampak makin berkualitas. Sampai saat ini, telah ada lebih dari 7.000 SMK di seluruh Indonesia, setiap tahunnya diharapkan tumbuh
sekitar 200 SMK. Globalisasi menuntut lulusan sekolah kejuruan untuk lebih siap masuk dunia kerja.
Ada beberapa jurusan yang menjadi primadona di SMK, diantaranya otomotif, teknik komputer jaringan, grafika, dan kimia
industri. Para lulusan SMK ini biasanya sudah jadi rebutan beberapa perusahaan.
Konsep yang dijalankan bagi SMK saat ini adalah memberi bekal bagi anak SMK agar mampu bekerja, tetapi sekaligus mempunyai
kemampuan untuk melanjutkan pendidikannya hingga menjadi profesional. Sehingga para SMK bisa diibaratkan seperti pisau bermata
dua, mereka bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi PT namun dapat pula menjadi tenaga profesional. Namun kendala saat
ini yang dihadapi SMK saat ini selain peralatan yang belum memadai juga kurangnya ketersediaan pengajar yang berkualitas dan orang tua yang
tidak rela melepaskan anaknya menuntut ilmu, terutama di kalangan menengah ke bawah karena anak-anak ikut menopang ekonomi keluarga.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, melakukan berbagai advokasi kepada orang tua dan menyadarkan mereka
bahwa pendidikan adalah sebuah investasi masa depan Sutrisno
,
2008; 13.
3. Perbedaan Minat Siswa Untuk Melanjutkan ke SMK Ditinjau Dari