Minat Minat siswa untuk melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMP N 2 Berbah.

listrik, Tukang semen Golongan F Pemilik bus colt, Pengawas keamanan, Petani pemilik tanah, Pegawai Sipil ABRI, Mandor, Pedagang, Pegawai kantor, Pemilik toko, Peternak, Tuan rumah Golongan G ABRI Tamtama sampai dengan Bintara, Pegawai Badan Hukum, Kepala Kantor Pos Cabang, Manager perusahaan kecil, Supervisor atau pengawas, Pamong Praja, Guru SD, Kepala Bagian, Pegawai Negeri gol. 1a- 1d Golongan H Guru SLTPSLTA, Juru rawat, Pekerja social, Perwira ABRI Letda, Lettu, dan Kapten, Pegawai Negeri gol IIa-IId, Kepala Sekolah, Kontraktor, Wartawan Golongan I Ahli Hukum, Manager Perusahaan, Ahli Ilmu Tanah, Apoteker, Arsitek, Dokter, Dosen Guru besar, Gubernur, Kepala Kantor Pos Pusat, Menteri, Pegawai Negeri gol IIIa ke atas, Pengarang, Peneliti, Penerbang, Walikota Bupati, Kontraktor besar

B. Minat

1. Pengertian Minat Pengertian minat menurut bahasa etimologi, ialah usaha dan kemauan untuk mempelajari learning dan mencari sesuatu. Secara terminologi, minat adalah keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam hal itu Winkel, 1989; 105. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan, dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu Dewa Katut, 1988; 62. Pendapat lain mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat Slameto, 1988; 182. 2. Macam-macam minat Ada tiga cara untuk menentukan minat Dewa Katut, 1988; 64 : a. Minat yang diekspresikan Expressed interest Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. Misalnya, seseorang mungkin mengatakan bahwa ia atau dia tertarik dalam menciptakan suatu model pesawat udara, dalam mengumpulkan perangko, dalam mengumpulkan mata uang logam. b. Minat yang diwujudkan Manifest interest Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata- kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktifitas tertentu. Misalnya, siswa dapat ikut serta menjadi anggota klub musik, drama, sain, dan matematika. Hobi dan asosiasi dengan siswa yang lain dalam aktivitas kelompok dan organisasi remaja adalah suatu cara untuk mewujudkan minat-minatnya. c. Minat yang diinventariskan Inventoried interest Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini sering kali disebut inventori minat. 3. Sifat-sifat minat Minat dapat dikembangkan dalam beberapa cara. Minat jabatan anak-anak muda biasanya dalam dunia fantasi. Seperti ingin menjadi anggota pasukan pemadam kebakaran, atau menjadi astronot. Di sini minat tidak didasarkan pada suatu pemahaman jabatan secara realistis. Seperti olahraga, aktris, atau pilot. Pilihan ini masih bersifat tentatif dan sering memiliki unsur-unsur fantasi. Makin lama minat itu cenderung makin mantap, tetapi minat-minat tersebut senantiasa bisa terpengaruh oleh pengalaman, hobi seseorang dan aktivitas di sekolah dan dalam mengikuti pendidikan di sekolah, aktivitas dalam kelompok sosial setelah keluar sekolah, pekerjaan paruh waktu, dan mengadakan dengan individu lainnya. Minat yang dimiliki pada masa awal kanak-kanak kedudukannya tidak berstruktur dalam dirinya, karena setting kependidikan dan dunia kerja dalam masa mendatang. Oleh karena itu, anak-anak bebas untuk memantulkan fantasinya, yang ditunjukkan dengan cara yang relatif terbuka. Meskipun demikian semakin anak bertumbuh dan berkembang ke arah kedewasaannya maka minat-minatnya pun semakin menjadi mantap, kecuali adanya pembatasan-pembatasan dalam kependidikan dapat membuat mereka tidak dapat memilih untuk memasuki jabatan tertentu dalam bidang yang diminatinya. Pendidikan yang dipersyaratkan yang dikombinasikan dengan perubahan teknologi dapat merupakan suatu problem dalam pemilihan jabatan Dewa Katut, 1988; 64-65. 4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat antara lain : Ditinjau dari segi minat masuk SMK, faktor-faktor yang mempengaruhi minat masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan http:www.google.co.idMinat+masuk+perguruan+tinggi+bagi+siswa+ kelas+III adalah sebagai berikut : a. Motivasi dan cita-cita Sebelum timbul minat terdapat motif dan motivasi. Motif adalah penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Pada umumnya motivasi instrinsik lebih kuat dan lebih baik dari pada motivasi ekstrinsik. Dorongan atau keinginan untuk mencapai sesuatu dapat menimbulkan minat masuk ke SMK. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Kemauan Kemauan adalah suatu kegiatan rohaniah yang menyebabkan seorang manusia sanggup melakukan berbagai tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan tertentu. Pada saat ada kemauan dari siswa untuk masuk SMK maka siswa tersebut akan berusaha mencapai tujuan tersebut. c. Ketertarikan Ketertarikan adalah suatu perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu. Pada saat ada ketertarikan dari siswa untuk melanjutkan ke SMK maka siswa tersebut mempunyai minat untuk masuk SMK. d. Lingkungan Lingkungan adalah meliputi semua kondisi dalam dunia ini dengan cara-cara tertentu mempengaruhi perilaku kita, pertumbuhan, perkembangan kita kecuali gen-gen. 1 Lingkungan Keluarga Arti keluarga secara etimologi berasal dari kata “kawula” yang berarti abdi atau hamba dan “warga” berarti anggota. Dengan demikian sebagai abdi wajiblah seseorang menyerahkan segala kepentingan-kepentingannya kepada keluarganya dan “anggota” berhak untuk mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 1961; 176. Pendidikan di lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kepribadian anak sebagai anak didik di dalam anggota keluarga. Karena orang tua adalah sebagai orang dewasa yang mendidik anak-anak di lingkungan keluarga di rumah. Maka menjadi faktor penting bagi orang tua terhadap perkembangan kedewasaan anak untuk memahami tentang pribadi anak sebagai individu yang tumbuh dan berkembang, melalui perhatian orang tua terhadap masa depan anak, dengan pemberian wawasan terutama tentang pendidikan, sehingga adanya harapan orang tua terhadap anak untuk diarahkan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sosial yang sudah berlangsung. Orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama. Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian terhadap seorang anak. Dengan demikian mengingat pentingnya pendidikan lingkungan keluarga, maka pengaruh di lingkungan keluarga terhadap anak dapat mempengaruhhi apa yang diminati oleh anak. 2 Lingkungan sekolah Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, dan terarah yang dilakukan oleh pendidik yang profesional, dengan program yang dituangkan kedalam kurikulum tertentu yang diikuti peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari kanak-kanak sampai perguruan tinggi Wiji Sumarno, 2006; 42. Proses pendidikan terhadap siswa di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Pendidikan di sekolah berperan membantu orang tua di lingkungan keluarga dalam melakukan pembinaan kepada peserta didik yang dibawa dari keluarganya. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan di sekolah yang digunakan sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarkat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal di sekolah maka secara langsung seorang guru telah menerima kepercayaan dari masyarakat untuk memangku jabatan dan tanggung jawab pendidikan. Jabatan seorang pendidik adalah suatu tugas yang mulia, karena guru merupakan panutan semua orang untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi yang dibutuhkan orang pada dasarnya adalah kearah pengembangan kualitas SDM yang berguna. Oleh karena itu, peran seorang guru dalam kehidupan sehari-hari sangat menentukan bagi kelangsungan hidup anak didik siswa dalam proses pendidikan. 3 Teman Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya. Sesuai dengan perkembangannya, siswa senang membuat kelompok bergaul dengan kelompok yang disenangi. Bila teman pergaulannya memiliki minat masuk SMK, maka minat temannya tersebut akan mempengaruhi dirinya dalam masuk SMK. 4 Saudara Saudara juga mempunyai pengaruh terhadap minat masuk SMK. Misalkan saudaranya ada yang lulusan SMK dan sekarang sudah mempunyai pekerjaan yang mapan pasti saudara yang lain akan berusaha mengikuti jejaknya. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi besarnya minat yang timbul dari diri seseorang terhadap suatu objek sehingga masing-masing faktor tersebut memiliki peran yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing. Ada kalanya salah satu faktor sangat dominan di dalam meningkatkan minat seseorang, sedangkan faktor yang lain tidak terlalu dominan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi masing-masing individu yang tentunya antara individu yang satu dengan yang lainnya berbeda.

C. Sekolah Menengah Kejuruan

Dokumen yang terkait

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 1 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 0 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DITINJAU DARI LINGKUNGAN SOSIAL DAN ORIENTASI MASA DEPAN Minat siswa melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ditinjau dari lingkungan sosial dan orientasi masa depan pada siswa

0 0 19

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DITINJAU DARI LINGKUNGAN SOSIAL DAN ORIENTASI MASA DEPAN Minat siswa melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ditinjau dari lingkungan sosial dan orientasi masa depan pada siswa

0 0 18

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWA KELAS XII SMA N 2 SUKOHAR

0 1 18

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWA KELAS XII SMA N 2 SUKOHAR

0 1 14

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa sekolah menengah kejuruan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 1 118

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan persepsi terhadap sekolah menengah kejuruan dengan minat siswa melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada SMPN I Tembarak Temanggung.

0 1 134

Minat siswa untuk melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMP N 2 Berbah - USD Repository

0 0 137

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan persepsi terhadap sekolah menengah kejuruan dengan minat siswa melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada SMPN I Tembarak Temanggung - USD Repository

0 0 132