Latar Belakang Pendidikan Guru

masyarakat penyelenggara pendidikan. Bukti fisik yang dikumpulkan berupa fotocopy surat keputusansurat tugassurat keterangan yang telah dilegalisasi oleh atasan. http:sertifikasiguru.orguploadsFile sertif08buku3a.pdf.

6. Latar Belakang Pendidikan Guru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Mulyono, 1990:204, pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melaui upaya pengajaran dan pelatihan. Siagian 1984:175 menyatakan definisi pendidikan sebagai keseluruhan proses, teknik, dan metoda belajar – mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jalur pendidikan dapat dibagi menjadi: a. Pendidikan Formal Yaitu jalur pendidikan yang dilaksanakan secara terencana dan terorganisir yang mengarahkan pembelajaran anak untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, dan nilai yang menunjang perkembangan. Jenjang pendidikan formal antara lain: 1 Pendidikan dasar Yaitu jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat. 2 Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA Sekolah menengah Kejuran SMK dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat. 3 Pendidikan Tinggi Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. b. Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, danatau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengambangan sikap dan kepribadian professional, misalnya berbentuk kursus-kursus. c. Pendidikan Informal Kegiatan pendidikan yang tidak terencana dan tersusun secara tegas dan sistematis yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan, berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. LPTK mempunyai empat macam program pendidikan guru Sahertian, 1994:68, yaitu: 1. Program non-gelar program Diploma dengan rincian sebagai berikut: a Program Diploma I D1 dengan lama studi 1-2 tahun. b Program Diploma II D2 dengan lama studi 2-3 tahun. c Program Diploma III D3 dengan lama studi 3-5 tahun. 2. Program Gelar yang melalui jenjang sarjana S1, dengan lama studi 4-7 tahun. 3. Program Pasca Sarjana S2 dengan lama studi 6-9 tahun 4. Program Doktor S3, dengan lama studi 8-11 tahun

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, golongan kepangkatan dan usia guru : studi kasus guru-guru SMP Negeri 8, SMP Negeri 10, SMP Perintis, SMP Perak, SMP 17 ``1`` dan SMP BOPKRI 10 di

0 0 156

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, status sertifikasi profesi, dan jenis kelamin : sebuah survai terhadap guru-guru di dua SMP negeri dan tiga SMP swasta di Kota Yogyakarta.

0 0 156

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, pangkat/golongan, dan latar belakang pendidikan guru : studi kasus terhadap guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Waca

0 2 153

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, usia guru, dan status sertifikasi : studi kasus guru-guru SMP Negeri 11, SMP Negeri 12, SMP TD Jetis, SMP Bopkri 5, SMP Piri 2, dan SMP TDIP Tamsis.

0 0 130

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian.

0 4 151

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, USIA GURU, DAN STATUS SERTIFIKASI Studi Kasus: Guru-guru SMP Negeri 11, SMP Negeri 12, SMP TD Jetis, SMP Bopkri 5, SMP Piri 2, dan SMP TDIP Tamsis SKRIPSI

0 0 128

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, PANGKATGOLONGAN, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU Studi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Wacana,

0 0 151

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, STATUS SERTIFIKASI PROFESI, DAN JENIS KELAMIN Sebuah Survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota Yogyakarta SKRIPSI Di

0 0 154

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, golongan kepangkatan dan usia guru : studi kasus guru-guru SMP Negeri 8, SMP Negeri 10, SMP Perintis, SMP Perak, SMP 17 ``1`` dan SMP BOPKRI 10 di

0 0 154

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, MASA KERJA, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

0 0 267