Fungsi Investasi Faktor-Faktor Yang Menentukan Investasi

d. Tingkat Bunga Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dari penanam modal itu, yaitu persentasi keuntungan netto tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar modal yang diperoleh lebih besar dari tingkat bunga Soekirno, 2002: 109.

2.6.1.1. Fungsi Investasi

Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu i sejajar dengan sumbu datar, atau ii bentuknya nilai ke atas ke sebelah kanan yang berarti semakin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi. Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makro ekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi. Investasi otonomi adalah pembentukan modal yang tidak dipengaruhi pendapatan nasional. Dengan kata lain tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Sukirno, 108. Gambar 1. Fungsi Investasi dan Tingkat Bunga 2 I I 1 I Pendapatan nasional Akibat tingkat bunga naik Akibat tingkat bunga turun In v e s tas i Sumber : Sukirno, 1995, Teori Makro Ekonomi, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 108 Berdasarkan kepada pandangan ini maka kurva investasi berbentuk sejajar dengan sumbu datar, yaitu seperti yang digambarkan oleh kurva I ,I 1 dan I 2 . Tingkat bunga adalah r jumlah investasi adalah I . Tingkat bunga tahun ke r 2 , ini akan menyebabkan pertumbuhan investasi. Sebaliknya apabila tingkat bunga naik menjadi r 1 akan terjadi kemerosotan investasi yaitu I 1 . Maka apabila tingkat bunga tinggi, jumlah investasi akan berkurang, sebaliknya tingkat bunga yang rendah akan mendorong lebih banyak investasi. Namun pendapatan nasional terhadap investasi tidak bias diabaikan. Karena tingkat pendapatan nasional tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat. Apabila pendapatan masyarakat naik maka permintaan terhadap barang-barang dan jasa naik, sehingga keuntungan perusahaan meningkat yang mengakibatkan banyak para investor menanamkan modalnya. Dalam teori makro Keynes keputusan apakah suatu investasi akan dilaksanakan atau tidak, tergantung kepada perbandingan antara besarnya keuntungan yang diharapkan yang dinyatakan dalam per satuan waktu disatu pihak dan biaya penggunaan dan atau tingkat bunga dilain pihak. Dalam teori Keynes, tingkat keuntungan yang diharapkan ini disebut dengan istilah Marginal Efficiency of Capital MEC. Bila keuntungan yang diharapkan Marginal Efficiency of Capital MEC adalah lebih besar daripada tingkat bunga, maka investasi dilaksanakan. Sebaliknya bila Marginal Efficiency of Capital MEC lebih kecil daripada tingkat bunga, maka investasi tidak dilaksanakan. Dan bila Marginal Efficiency of Capital MEC sama dengan tingkat bunga, maka investasi boleh dilaksanakan tidak bagi mereka yang memiliki dana. Dari uraian diatas diketahui bahwa berapa tingkat pengeluaran investasi yang diinginkan oleh para investor ditentukan oleh dua hal, yaitu tingkat bunga yang berlaku dan Marginal Efficiency of Capital Boediono, 1982 : 44. Gambar 2. Keputusan Untuk Melakukan Investasi Me s in A la t a n gk ut Gu d a n g Komp ut er Investasi MEC Sumber : Nopirin, 1987, Ekonomi Moneter II, Penerbit BPFE, Yogyakarta, Hal. 135

2.7. Pengertian Tenaga Kerja