2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh suatu negara untuk mmengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf
kehidupan masyarakatnya. Sukirno, 1985:11. Walaupun kebijaksanaan- kebijaksanaan pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi
kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya, kegiatan pembangunan ekonomi selalu dipandang sebagai sebagaian dari keseluruhan usaha pembangunan yang
dijalankan oleh masyarakat. Masalah pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang
berkembang merupakan masalah yang tidak pernah terselesaikan. Di negara yang sedang berkembang maasalah penduduk sangat serius, kepadatan penduduk relatif
tinggi serta pertumbuhan relatif cepat. Oleh karena itu para ahli pembangunan dan para perancang pembangunan dari dahulu hingga sekarang telah mencoba untuk
mengemukakan teori-teori dan konsep-konsep pembangunan. Salah satu perintang pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang
berkembang dan sekaligus merupakan ciri negara-negara tersebut adanya ledakan penduduk, Irawan dan Suparmoko, 1992:43. Jumlah atau besarnya penduduk
umumnya dikaitkan dengan pertumbuhan income perkapita suatu negara, yang secara kasar mencerminkan kemajuan perekonokian negara tersebut. Jumlah
penduduk yang semakin besar telah membawa akibat jumlah angkatan kerja yang semakin besar pula. Ini berarti makin besar pula jumlah orang yang mencari
pekerjan atau menggangur. Agar dapat tercapai keadaan yang seimbang maka
seyogyanya mereka semua dapat tertampung dalam suatu pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan keterampilan mereka. Ini akan membawa konsekuensi bahwa
perekonomian harus selalu menyediakan lapangan-lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja baru. Subri, 2003:53.
2.3. Pengertian umum Industri dan Industri Kecil
Istilah industri memliki dua arti, pertama, industri dapat berarti himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Dalam konteks ini sebutan industri kosmetika,
misalnya himpunan perusahaan penghasil produk-produk kosmetika. Industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonimi yang didalamnya terdapat kegiatan
produktif yang mengelola bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Dumairy,1996:227.
Industri adalah tiap usaha yang merupakan unit produksi yang membuat barang atau yag mengerjakan sesuatu barang atau bahan untuk masyarakat di
suatu tempat tertentu. Sumudisastro,1995:1. Menurut undang-undang no.5 tahun 1984 definisi industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengelola barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk menjadikan barang dengan nilai yang lebih tinggi dalam
penggunaanya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Sedangkan pengertian industri kecil adalah suatu usaha dalam proses
produksi yang didalamnya ada perubahan bentuk atau sifat barang. Dalam proses produksi ini faktor alam dan juga misi dari teknologi yang digunakan mengarah
pada misi pemerataan dan penerapan teknologi madya atau sederhana serta bersifat padat karya.
2.3.1. Kriteria Untuk Industri Kecil
a. Memiliki kekayaan bersih tidak lebih dari Rp.200.000.000,00 b. Memiliki hasil penjualan tahunan minimal Rp.100.000.000,00
c. Milik warga negara Indonesia WNI d. Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai baik langsung atau tidak dengan usaha menengah atau besar.
e. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum. Narbun,1996:116.
Berdasarkan ciri dan sifat yang dimiliki oleh industri kecil menjadi andalan dalam pembangunan ekonomi di Indonesia khususnya untuk
meningkatkan perekonomian di daerah pedesaan, oleh karena itu industri kecil perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hal perkembangan yang lebih lanjut.
2.3.2. Kebijakan Perkembangan industri Kecil
Dewasa ini dalam pengembangan industri kecil diharapkan dapat meningkatkan nilai produksi industri kecil antara lain melalui perbaikan sistem
produksi, peningkatan kemampuan manajerial dan penyempurnaan iklim usaha, oleh karena itu departemen perindustrian menekankan pelaksanaan program
pengembangan usaha kecil yang terdiri sebagai berikut:
1. Pengembangan industrikecil termasuk industritradisional dalam upaya
menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja yang lebih luas. 2.
Pengembangan kewirausahaan dan profesionalisme tenaga kerja pada industri kecil yang mencakup aspek kualitas dan cuantiĆtas.
3. Program pelatihan terus-menerus untuk pengusaha kecil yang
menjalankan usahanya. 4.
Prorgram bapak angkatuntuk mendorongperkembangan industri kecil terutama dalam menanggulangi masalah-masalah pemasaran dan
penyediaan bahan baku.
2.4. Macam-Macam Industri
Untuk mengetahui macam-macam industri dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pengelompokkan industri yang dilakukan oleh departemen
perindustrian yang dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu: 1. Industri Besar
Meliputi kelompok industri mesin dan logam IMLP dan industri kimia dasar. Dari misinya industri dasar mempunyai misi untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, membantu penjualan struktur industri, dan bersifat padat modal. 2. Industri Kecil
Antara lain industri pangan, sandang dan kulit, industri kimia dan bahan bangunan. Kelompok industri ini mempunyai misi yaitu : melaksanakan
pemotretan teknologi yang digunakan adalah teknologi menengah atau sederhana dan padat karya. Pengembangan industri kecil ini diharapkan dapat
menambah kesempatan kerja dan memanfaatkan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
3. Industri Hilir Kelompok aneka industri yang meliputi industri yang mengelola sumber daya
hutan, industri yang mengolah hasil pertambangan, industri yang mengolah sumberdaya secara luas.
2.5. Pendapatan Nasional Dan PDRB Produk Domestik Regional Bruto