Fungsi Permintaan Tenaga Kerja

mempunyai pekerjaan. Berdasarkan sebab-sebabnya pengangguran dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu: 1. Pengangguran friksional yaitu pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja yang tersedia. 2. Pengangguran struktural yaitu pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian sehingga tenagan kerja yang diperlukan secara kumulatif juga mengalami perubahan 3. Pengangguran musiman yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. 4. Pengangguran siklis yaitu pengangguran yang terjadi karena naik turunya kehidupan perekonomian masyarakat.

2.7.1.1. Fungsi Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan tenaga kerja adalah kebutuhan yang sudah didasarkan atas kesediaan membayarupah tertentu sebagai imbalannya. Pemberi kerja bermaksud menggunakan atau meminta sekian tenaga kerja dengan kesediaan membayar upahsekian rupiah sekian waktu. Jadi dalam permintaan ini sudah ikut dipertimbangkan tinggi rendahnya upah yang berlaku didalamcmasyarakat atau yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang bersangkutan. Suroto, 1992:21. Dasar-dasar yang digunakan para pengusaha untuk menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja adalah: 1. Pengusaha perlu memperkiraakan tambahan hasil yang diperoleh sehubungan dengan pertambahan seorang tenaga kerja yang disebut tambahan hasil marginal dari tenaga kerja MPP l . 2. Pengusaha menghitung jumlah uang yang akan diperoleh dengan tambahan hasil marginal tersebut yang disebut penerimaan marginal atau marginal revenue. Jadi MR sama dengan nilai dari MPP l yaitu besarnya MPP l dikalikan dengan harga per unitnya P jadi: MR = VMPP l = MPP l x P................................................. Simanjuntak, 2001:74. Keterangan : MR = Marginal Revenue VMPP l = Nilai pertambahan hasil marginal dari tenaga kerja MPP l = Marginal Physical product of labor P = Harga jual barang yang diproduksi per unit. Selanjutnya pengusaha membandingkan MR dengan memperkejakan tambahan seorang tenaga kerja, yaitu upahnya sendiri W yang disebut biaya marjinal atau Marginal Cost MC. Bila MR lebih besar dari W, maka pengusaha memperoleh keunungan dari tambahan tenaga kerja tersebut. Hal ini berlangsung terus menerus selama MR lebih besar dari W. Apabila tenaga kerja terus ditambah sedangkan alat-alat dan faktor produksi lainnya jumlahnya tetap, maka perbandingan alat-alat produksi untuk setiap tenaga kerja menjadi lebih kecil dan tambahan hasil marginal menjadi lebih kecil pula. Dengan kata lain, semakin bertambah tenaga kerja yang diperkerjakan, semakin kecil MPP L nya dan nilai MPP L itu sendiri. Ini yang dinamakan hukum tambahan produksi yang semakin berkurang The Low of Diminishing Return dan dilukiskan dengan garis DD dalam gambar 2. Gambar 3 : Fungsi Permintaan Terhadap Tenaga Kerja Upah VMPP L W 1 D W W 2 D =MPP L xP Penempatan Kerja 0 N 1 N N 2 Sumber: Simanjuntak, J.Payman.2001. Pengantar ESDM. LP FEUI. Jakarta. Garis DD melukiskan besarnya nilai marginal tenaga kerja value marginal physical product of labor VMPP L untuk setiap tingkat penempatan. Bila misalnya jumlah karyawan yang dipekerjakan sebanyak ON 1 =100 orang, maka nilai hasil kerja orang yang ke-100 dinamakan VMPP L nya dan besarnya sama dengan MPP L x P itu laba pengusaha akan bertambah dengan menambah tenaga kerja baru. Pengusaha dapat terus menambah laba perusahaan dengan mempekerjakan orang hingga ON. Dititik N pengusaha mencapai laba maksimum dari nilai MPP L x P sama dengan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja. Dengan kata lain pengusaha mencapai laba maksimum bila : MPP L x P = W ................................................. Simanjutak, 2001:76 izontal grafik D pada gambar 3 yang berlaku untuk masing-masing perusahaan. Penambahan tenaga kerja yang lebih besar dari ON atau sebesar ON2 akan mengurangi keuntungan pengusaha. Pengusaha membayar upah dalam tingkat yang berlaku W padahal hasil marginal yang diperolehnya hanya sebesar W2 yang lebih kecil dari W, jadi pengusaha cenderung menghindari jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari ON. Penambahan tenaga kerja yang lebih besar dari ON dapat dilaksanakan bila pengusaha yang bersangkutan dapat membayar upah dibawah W dan atau bila pengusaha mampu menaikkan harga jual barang. Gambar 3 melukiskan fungsi permintaan dari suatu perusahaan terhadap pekerja, dimana fungsi tersebut dapat berbeda untuk setiap perusahaan. Fungsi permintaan untuk seluruh nasional atau negara adalah penjumlahan dari tiap-tiap perusahaan, ini dapat dilukiskan dengan menjumlahkan secara hor D Gambar 4 : Pasar Tenaga Kerja F DL SL 1 Sumber : Subri, Mulyadi, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Penerbit. PT.Raja Garfindo Persada. Jakarta. nya mereka yang tidak bersedia bekerja pada tingkat upah. mampu dan bersedia bekerja pada posisi perekonomian full employment. W W 2 DL 2 N N 1 Dalam pasar tenaga kerja bila harga dari tenaga kerja dalam bentuk upah cukup fleksibel maka demnad of labour akan selalu seimbang dengan supply of labour, sehingga tidak mungkin terjadi penggangguran terpaksa in voluntary un employment yaitu pengangguran yang disebabkan karena terbatasnya kesempatan kerja. Artinya pada tingkat upah riil yang berlaku di pasar tenaga kerja semua orang yang bersedia bekerja pada tingkat upah akan memperoleh pekerjaan. Dan yang mengganggur ha Keterangan gambar : Sumber vertikal menunjukkan tingkat upah riil. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah orang yang bekerja. Curve F menunjukkan jumlah angkatan kerja yang Bila pada pasar barang terjadi kelebihan produksi, sehingga produsen mengurangi produksinya maka curve permintaan tenaga kerja akan bergeser ke kiri. Hal ini mengakibatkan upah riil turun dan orang yang bekerja dari ON. Berkurangnya jumlah orang yang bekerja inilah yang merupakan pengangguran sukarela, keadaan ini hanya bersifat sementara dan melalui mekanisme pasar.

2.7.1.2. Pengertian Angkatan Kerja