Pendapatan Nasional Dan PDRB Produk Domestik Regional Bruto

menambah kesempatan kerja dan memanfaatkan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. 3. Industri Hilir Kelompok aneka industri yang meliputi industri yang mengelola sumber daya hutan, industri yang mengolah hasil pertambangan, industri yang mengolah sumberdaya secara luas.

2.5. Pendapatan Nasional Dan PDRB Produk Domestik Regional Bruto

Definisi produk domestik regional bruto PDRB adalah total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah tertentu biasanya dalam waktu satu tahun. Dalam kondisi ketersediaan data mentah Raw Data di Indonesia yang belum terlalu rinci,pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan dapat diterapkan, baik diJawa Timur maupun lingkungan nasional. BPS,2002:1. Menurut Sukirno,1994:34 cara perhitungan PDRB dalam menghitung nilai barang dan jasa yang diciptakan oleh suatu perekonomian disuatu wilayah dapat melalui tiga cara pendekatan yaitu : 1. Cara pengeluaran PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. 2. Cara Produksi . PDRB merupakan jumlah jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Dalam penggolongan yang sangat sederhana, cara produksi terbagi dalam sektor – sektor yang ada dalam perekonomian di bedakan dalam tiga golongan yaitu : a. Sektor primer biasanya dibedakan menjadi : - Sektor pertanian - Sektor perikanan - Sektor kehutanan b. Sektor Sekunder, meliputi : Kegiatan menghasilkan air minum, elektris, gas, perusahaan manufaktur dan kegiatan konstruksi. c. Sektor jasa – jasa , adalah meliputi kegiatan – kegiatan dibidang pengangkutan, perdagangan, perbankan, pemerintah dan beberapa kegiatan jasa lainnya. 3. Cara Pendapatan PDRB merupakan balas jasa yang diterima faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi disuatu wilayah dan waktu tertentu.biasanya satu tahun. Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional. Faktor-faktor produksi dibedakan menjadi 4 golongan : a. Tanah. b. Tenaga kerja. c. Modal. d. Keahliaan keusahawanan. Apabila faktor-faktor produksi itu digunakan dalam proses produksi maka akan diperoleh pendapatan yaitu tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh gaji dan upah, modal memperoleh bunga dan keahlian kewirausahawanan memperoleh keuntungan. PDRB seperti yang telah diuraikan secara berkala dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan pada suatu tahun dasar, sebagai berikut : a. Penyajian atas dasar harga berlaku, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahun, baik pada saat menilai produksi dan biaya maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan komponen-komponen pengeluaran produk domestik regional bruto. b. Penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang terjadi pada tahun dasar. Karena menggunakan harga konstan tetap, maka perkembangan agregat dari tahun ke tahun semata-mata disebabkan oleh perkembangan riil dari kuantum produksi tanpa mengandung fluktuasi harga. BPS,2002:4.

2.6. Pengertian Investasi