Hasil Uji Analisis Daya Pembeda Hasil Uji Analisis Tingkat Kesukaran

sebagai prototipe tes hasil belajar dan pada soal tipe B terdapat 18 butir soal yang digunakan sebagai prototipe tes hasil belajar.

b. Hasil Uji Analisis Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas menggunakan perhitungan reliabilitas ganjil genap atau split-half oddeven. Hasil uji reliabilitas soal tipe A menggunakan TAP menunjukkan soal tipe A memiliki reliabilitas 0,636 dan soal tipe B memiliki reliabilitas 0,899. Berdasarkan tabel 3.5 pada Bab III, hasil analisis uji reliabilitas pada soal tipe A dan B memiliki tingkat reliabilitas cukup dan tinggi. Merujuk pada pemaparan pada bab II tentang reliabilitas maka dapat diketahui bahwa tes hasil belajar matematika ini reliabel.

c. Hasil Uji Analisis Daya Pembeda

Menurut Cracker Algina dalam Kusaeri dan Surapranata, 2012: 177 jika daya pembeda 0,30-1,00 maka dapat diterima, jika daya pembeda 0,20-0,29 maka ditolakdirevisi dan jika 0,00-0,19 maka daya pembeda ditolak. Analisis daya pembeda dilakukan hanya pada soal yang dikategorikan ke dalam soal valid. Mengacu pada tabel 4.5 tentang hasil uji daya pembeda soal tipe A maka dapat diketahui bahwa pada soal tipe A terdapat 14 butir soal yang diterima yaitu pada nomor 2, 7, 9, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27 dan 29. Sementara itu, pada soal tipe B terdapat 18 butir soal yang diterima dengan mengacu pada tabel 4.6. Soal-soal yang diterima yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 12, 15, 17, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29 dan 30. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soal yang diterima memiliki daya pembeda 0,30-1,00 berdasarkan pada kriteria daya pembeda pada tabel 3.6. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan soal dalam kategori “memuaskan” dan “sangat memuaskan” sebagai prototipe tes hasil belajar. Soal yang memiliki daya pembeda 0,00-0,29 dengan kategori “sangat tidak memuaskan” dan “tidak memuaskan” tidak digunakan peneliti sebagai soal tes hasil belajar karena kurang bisa membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang tidak kurang pandai

d. Hasil Uji Analisis Tingkat Kesukaran

Menurut Arikunto 2012: 225, secara umum tingkat kesukaran diklasifikasikan kedalam 3 kategori yaitu sukar, sedang, dan mudah. Kategori sukar berada pada rentang nilai 0,00-0,30, kategori sedang berada pada rentang nilai 0,31-0,70 dan kategori mudah berada pada rentang 0,71-1,00. Soal tipe A dan tipe B yang akan dianalisis tingkat kesukarannya merupakan soal yang dikategorikan kedalam soal yang valid dan memiliki daya pembeda 0,30-1,00 atau diterima. Soal tipe A yang valid dan memiliki daya pembeda 0,30-1,00 atau diterima berjumlah 14 sedangkan soal tipe B berjumlah 18 soal. Tabel 4.7 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe A yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.7 tentang Kriteria Indeks Kesukaran. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat 2 soal 14 dengan tingkat kesukaran mudah yang terdapat pada nomor 7 dan 9. Soal dengan tingkat kesukaran sedang berjumlah 10 soal 72 yaitu nomor 2, 13, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26 dan 27. Sementara itu, untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar berjumlah 2 soal 14 yang terdapat pada nomor 19 dan 29. Tabel 4.8 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe B yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.7 tentang Kriteria Indeks Kesukaran. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat 5 soal 28 dengan tingkat kesukaran mudah yang terdapat pada nomor 1, 2, 3, 15 dan 23. Soal dengan tingkat kesukaran sedang berjumlah 12 soal 67 yaitu pada nomor 4, 5, 12, 17, 19, 20, 22, 24, 26, 27, 28 dan 30. Sementara itu, untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar berjumlah 1 soal 5 yang terdapat pada nomor 29. Berdasarkan pemaparan hasil analisis tingkat kesukaran di atas maka dapat diketahui bahwa dalam soal tipe A didapat hasil tingkat kesukaran 14 mudah, 72 sedang dan 14 sukar. Sementara dalam soal tipe B didapat hasil tingkat kesukaran 28 mudah, 67 sedang dan 5 sukar. Hasil analisis tingkat kesukaran soal tipe A dan tipe B sudah mencakup rentang kesukaran mulai dari mudah, sedang dan sukar namun belum memenuhi kesesuaian dengan kurva normal seperti yang dikemukakan oleh ahli dalam teori pada bab II yaitu 25 mudah, 50 sedang dan 25 sukar.

e. Hasil Uji Analisis Pengecoh

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 303

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 3.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang, dan berat untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

1 6 280

Pengembangan tes hasil belajar matematika materi hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan berat untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

0 3 264

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 4 187

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 1 223

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 13 301

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 3.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang, dan berat untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar

2 8 278

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267