b. Analisis Validitas
Sebuah tes yang baik dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriterium yaitu jika tes tersebut memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium
Arikunto, 2012: 85. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi biserial. Korelasi biserial digunakan untuk menghitung validitas setiap
item. Arikunto, 2012: 93. Rumus mencari korelasi biserial adalah sebagai
berikut:
Keterangan: r
pbi
= koefisien korelasi biserial M
p
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya.
M
t
= rerata skor total S
t
= standar deviasi dari skor total p
= proporsi siswa yang menjawab benar p =
� � � � � �
� � �
ℎ � � �ℎ �
q = proporsi siswa yang menjawab salah q = 1 - p
Hasil analisis validitas pada penelitian ini dapat dilihat melalui hasil point biserial pada TAP. Hasil point biserial dibandingkan dengan r
tabel
dengan taraf signifikan 5
Sugiyono, 2010: 182. Pada soal yang valid dengan taraf signifikan 5 sudah mampu mengukur kemampuan siswa. Jika point biserial
lebih besar dari r
tabel
maka butir soal tersebut valid
.
Besar r
tabel
untuk jumlah siswa sebanyak 30 siswa yaitu 0,361. Jika point biserial lebih besar dari 0,361 maka
butir soal valid.
c. Analisis Reliabilitas
Tes yang reliabel selalu memberikan hasil yang sama bila dicobakan kepada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda. Kartawidjaja, 1987:
r
pbi = �
−
�
�
�
√
p
125. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode belah dua atau split-half method. Pembelahan dilakukan dengan cara membelah atas item-item genap dan
item-item ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap. Langkah pertama menggunakan rumus product moment dengan angka
kasar menurut Arikunto 2012: 87 adalah sebagai berikut:
r
xy
=
∑ − ∑ ∑
√{ ∑ − ∑ }{ ∑ − ∑
}
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
Langkah kedua menggunakan formula Spearman-Brown sebagai berikut : Arikunto, 2012: 107-110
r
11
=
� ⁄ ⁄
+|� ⁄ ⁄ |
Keterangan : r
11
= Korelasi reliabilitas yang sudah disesuaikan � ⁄
⁄ = Korelasi antara skor-skor pada setiap belahan tes
Hasil reliabilitas yang dihitung menggunakan TAP kemudian dianalisis menggunakan tabel kriteria reliabilitas menurut Masidjo 1995: 209.
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat Tinggi 0,71
– 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup 0,21
– 0,40 Rendah
Negatif – 0,20
Sangat Rendah
Hasil reliabilitas yang dianalisis menggunakan TAP kemudian dianalisis menggunakan tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas. Berdasarkan kriteria reliabilitas pada
tabel 3.5 maka peneliti menetapkan kualifikasi cukup dengan koefisien korelasi 0,41
– 0,70, tinggi dengan koefisien korelasi 0,71 – 0,90 dan sangat tinggi dengan koefisien korelasi 0,91
– 1,00 untuk menyatakan reliabilitas produk.
d. Analisis Daya Pembeda