diperoleh adalah 1 soal yang sulit ditinjau kembali, 2 memperbaiki kalimat matematika, 3 tingkat kesukarannya jangan bertingkat. Revisi
yang dilakukan peneliti adalah 1 memperbaiki soal yang termasuk dalam kategori sulit, 2 memperbaiki kalimat dalam soal dan 3
memperbaiki soal agar dalam soal tidak terdapat tingkat kesulitan yang bertingkat. Revisi desain bertujuan untuk memperbaiki produk tes hasil
belajar matematika.
f. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan di SD Negeri Caturtunggal 4 pada tanggal 8 dan 10 Desember 2016. Siswa yang mengikuti tes uji coba
produk ini terdiri dari siswa kelas A dan B yang berjumlah sebanyak 60 siswa. Tes hasil belajar matematika dibagi menjadi dua tipe soal yaitu
soal tipe A dan soal tipe B. Setiap tipe soal berjumlah 30 soal dengan waktu pengerjaan selama 70 menit. Soal dibagikan sesuai dengan deret
tempat duduk siswa. Deret pertama mendapatkan soal tipe A dan deret kedua mendapatkan soal tipe B dan begitu seterusnya. Hasil uji coba
produk tes hasil belajar matematika kemudian dianalisis dengan menggunakan aplikasi TAP Test Analysis Program version 14.7.4. Data
jawaban siswa yang telah diolah menggunakan TAP akan menampilkan hasil dalam beberapa kolom yang berisikan kolom item, key, number
correct, item difficulty, discrimination index, correct in high group, correct in low group, dan point biserial. Item menunjukkan nomor soal,
key atau kunci jawaban menunjukkan kunci jawaban dari soal, number PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
correct menunjukkan jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal, item difficulty menunjukkan tingkat kesukaran pada setiap
butir soal dimana semakin kecil hasilnya menandakan bahwa semakin sulit, discrimination index menunjukkan daya pembeda butir soal,
correct in high group menunjukkan siswa berkemampuan tinggi yang menjawab benar, correct in low group menunjukkan siswa
berkemampuan rendah yang menjawab benar, dan point biserial menunjukkan validitas setiap butir soal.
g. Revisi Produk
Produk tes hasil belajar yang telah diujicobakan dianalisis dengan menggunakan TAP Test Analysis Program untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh. Revisi produk soal tipe A dilakukan pada pengecoh yang tidak berfungsi yaitu
pada nomor 7, 9, 13,24 dan 26. Revisi produk soal tipe B dilakukan pada pengecoh yang tidak berfungsi yaitu pada nomor 1, 2, 3, 4, 15, 25 dan 27.
Revisi pengecoh yang telah diperbaiki peneliti dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.11 Daftar Revisi Pengecoh yang Tidak Berfungsi Tipe A
Soal Tipe A Nomor Soal
Option Pengecoh yang Tidak Berfungsi
Revisi 7
A jam A hari
9 A 5
A 4 13
D 1.800.000 D 2.200.000
24 D I, II, III dan IV
D III dan II 26
B I dan II B II dan III
Pada soal tipe A terdapat 14 soal yang valid, dari 14 soal tersebut terdapat 5 pilihan jawaban yang tidak berfungsi dengan baik
sehingga perlu dilakukan revisi pada pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pada tabel 4.11 terdapat tiga kolom yaitu kolom nomor
soal, kolom option pengecoh yang tidak berfungsi dan kolom revisi. Pada kolom nomor soal berisi nomor soal yang pengecohnya belum
dipilih oleh 5 peserta tes, pada kolom option pengecoh yang tidak berfungsi berisi pilihan jawaban yang tidak berfungsi dengan baik
dan pada kolom revisi berisi pilihan jawaban yang telah diperbaiki. Revisi yang dilakukan adalah 1 pada nomor 7 option A diubah
pilihan jawabannya dari “jam” menjadi “hari”. 2 pada nomor 9 option
A diubah pilihan jawabannya dari “5” menjadi “4”. 3 pada nomor 13 option
D diubah pilihan jawabannya dari “1.800.000” menjadi “2.200.000”. 4 pada nomor 24 option D diubah pilihan
jawabannya dari “I, II, III dan IV” menjadi “III dan IV” dan 5 pada nomor 26 option B diubah pilhan jawabannya da
ri “I dan II” menjadi “II dan III”.
Tabel 4.12 Daftar Revisi Pengecoh yang Tidak Berfungsi Tipe B
Soal Tipe B Nomor Soal
Option Pengecoh yang Tidak Berfungsi
Revisi 1
C meter D ons C senti D ton
2 D 4
D 4 3
C liter D ons C pon D
senti 4
D meter D tahun
15 D 2.400
D 240 25
D IV D IV
27 B 49
B 49
Pada soal tipe B terdapat 18 soal yang valid, dari 18 soal tersebut terdapat 7 pilihan jawaban yang tidak berfungsi dengan baik
sehingga perlu dilakukan revisi pada pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pada tabel 4.12 terdapat tiga kolom yaitu kolom nomor
soal, kolom option pengecoh yang tidak berfungsi dan kolom revisi. Pada kolom nomor soal berisi nomor soal yang pengecohnya belum
dipilih oleh 5 peserta tes, pada kolom option pengecoh yang tidak berfungsi berisi pilihan jawaban yang tidak berfungsi dengan baik
dan pada kolom revisi berisi pilihan jawaban yang telah diperbaiki. Revisi yang dilakukan adalah 1 pada nomor 1 option C diubah
pilihan jawabannya dari “meter” menjadi “senti” dan option D diubah pilihan jawabannya dari “ons” menjadi “ton”. 2 pada nomor
2 option D diubah pilihan jawabannya menjadi “4”. 3 pada nomor
3 option C diubah pilihan jawabannya dari “liter” menjadi “pon” dan
option D diubah dari “ons” menjadi “senti”. 4 pada nomor 4 option
D diubah pilihan jawabannya dari “meter” menjadi “tahun” dan 5 pada nomor 15 option
D diubah pilhan jawabannya dari “2.400” menjadi “240”. 6 pada nomor 25 option D diubah pilihan
jawabannya menjadi “IV” dan 7 pada nomor 27 option B diuabh pilihan j
awabannya menjadi “49”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar a. Hasil Uji Analisis Validitas
Analisis validitas dilakukan dengan menggunakan TAP Test Analysis Program untuk mengetahui soal valid atau tidak valid. Hasil
analisis validitas dapat dilihat dengan menggunakan TAP Test Analysis Program pada bagian point biserial. Point biserial dapat dibandingkan
dengan r
tabel
dengan taraf signifikan 5. Peneliti memilih validitas berdasarkan taraf 5 untuk jumlah siswa 30 yaitu 0,36. Jika hasil point
biserial lebih besar dari 0,36 maka soal tersebut dinyatakan valid. Mengacu pada tabel 4.3 tentang uji validitas soal tipe A, dapat
diketahui bahwa pada soal tipe A terdapat 15 butir soal yang dinyatakan valid yaitu nomor 2, 4, 7, 9, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27 dan 29
sedangkan soal yang soal yang dinyatakan tidak valid berjumlah 15 butir soal yaitu pada nomor 1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 25, 28 dan
30. Mengacu pada tabel 4.4 tentang hasil validitas soal tipe B, dapat
diketahui bahwa pada soal tipe B terdapat 18 butir soal yang dinyatakan valid yaitu pada soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 12, 15, 17, 19, 20, 22, 24, 25, 26,
27, 28, 29 dan 30 sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 12 butir soal yaitu pada soal nomor 6, 7, 8, 9, 10,11, 13, 14, 16, 18, 21 dan 23.
Pada penelitian ini peneliti tidak memperbaiki soal-soal yang tidak valid, peneliti hanya menggunakan soal-soal yang valid sebagai prototipe
tes hasil belajar. Pada soal tipe A terdapat 15 butir soal yang digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai prototipe tes hasil belajar dan pada soal tipe B terdapat 18 butir soal yang digunakan sebagai prototipe tes hasil belajar.
b. Hasil Uji Analisis Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas menggunakan perhitungan reliabilitas ganjil genap atau split-half oddeven. Hasil uji reliabilitas soal tipe A
menggunakan TAP menunjukkan soal tipe A memiliki reliabilitas 0,636 dan soal tipe B memiliki reliabilitas 0,899. Berdasarkan tabel 3.5 pada
Bab III, hasil analisis uji reliabilitas pada soal tipe A dan B memiliki tingkat reliabilitas cukup dan tinggi. Merujuk pada pemaparan pada bab
II tentang reliabilitas maka dapat diketahui bahwa tes hasil belajar matematika ini reliabel.
c. Hasil Uji Analisis Daya Pembeda