a. Sekolah negeri memiliki intensitas menyontek lebih rendah daripada
sekolah swasta, karena fasilitas disekolah negeri lebih memadai dari sekolah swasta.
b. Pendidikguru sekolah negeri lebih banyak daripada sekolah swasta,
karena disekolah negeri gurunya merupakan PNS yang sudah jelas ditetapkan dan ditempatkan disekolah negeri oleh pemerintah.
Sedangkan di sekolah swasta kebanyakan guru adalah guru honorer yang berasal dari sekolah negeri yang diminta oleh kepala sekolah
swasta untuk mengajar sebagai tenaga pendidik honorer disekolahnya. c.
Kedisiplinan dan kejujuran disekolah negeri sudah ditanamkan sejak awal peserta didik masuk kesekolah tersebut, sedangkan disekolah
swasta penanaman nilai kedisiplinan dan kejujurannya masih lebih rendah.
d. Pengawasan terhadap peserta didik disekolah negeri lebih ketat
dibandingkan disekolah swasta. Selain itu, faktor menyontek juga bisa disebabkan oleh jenis
kelamin siswa. Jenis kelamin yang dimaksud adalah siswa laki-laki dan perempuan. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan siswa menyontek.
Faktor-faktor tersebut adalah : a.
Perbedaan sifat antara siswa laki-laki dan perempuan. b.
Lingkungan pergaulan siswa laki-laki dan perempuan. c.
Tingkat kedisiplinan siswa di sekolah.
3. Bentuk-Bentuk Menyontek
Bentuk-bentuk perilaku menyontek menurut Hetherington and Feldman dalam Veronikha 2013 dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Social Active:
1 Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung.
2 Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang
berlangsung. b.
Individualistic-Opportunistic: 1
Menggunakan HP atau alat elektronik lain yang dilarang ketika ujian sedang berlangsung.
2 Mempersiapkan catatan yang digunakan pada saat ujian akan
berlangsung. 3
Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman lain pada saat tes.
c. Individual Planne:
1 Mengganti jawaban ketika guru keluar kelas.
2 Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung.
3 Memanfaatkan kelengahankelemahan guru ketika menyontek.
d. Social Passive:
1 Mengijinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian sedang
berlangsung. 2
Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya. 3
Memberi jawaban tes kepada teman pada saat ujian sedang berlangsung.
D. Status Sekolah
1. Pengertian Status Sekolah.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang digunakan untuk proses belajar mengajar. Sekolah adalah organisasi kerja sebagai
wadah kerjasama kelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai organisasi, wadah tersebut merupakan alat dan bukan tujuan. Dengan
kata lain sekolah adalah suatu bentuk ikatan kerjasama sekelompok orang yang bermaksud mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Sekolah
merupakan wujud relasi antar personal yang didasari berbagai motif, yang menjadi intensif ke satu arah dan kurang intensif ke arah yang lain
Nawawi, 1981:25. 2.
Jenis-jenis jenjang sekolah. Peran sekolah sebagai lembaga pendidikan formal adalah
mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara
individual maupun sebagai anggota masyarakat. Ditinjau dari sudut perkembangan anak dan dengan tidak melupakan berbagai faktor lain
yang mempengaruhinya, maka penjenjangan sekolah di Indonesia diatur sebagai berikut Nawawi, 1981:32 :
a. Menurut penjenjangan sekolah:
1 Taman kanak-kanak
2 Sekolah dasar