1 Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2 Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan. 3 Meningkatkan martabat guru.
4 Meningkatkan profesionalitas guru.
b. Manfaat Sertifikasi
Adapun manfaat ujian sertifikasi guru dapat diberikan sebagai berikut :
1 Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
yang dapat merusak citra profesi guru.
2 Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak
berkualitas dan profesional.
3 Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK dan kontrol mutu
dan jumlah guru bagi pengguna layanan pendidikan.
4 Menjaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
5 Memperoleh tunjangan profesi bagi guru yang lulus ujian
sertifikasi.
4. Usia
Usia adalah masa antara kelahiran dan tanggal sekarang, umur Salim, 1991;696. Menurut Wikipedia Indonesia
http:id.wikipwedia.orgwikiumur, umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup
maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Usia guru adalah
umur seorang guru saat ia masih melaksanakan tugas sebagai pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.
Ada kabar gembira bagi guru-guru yang berusia 40 tahun ke atas atau yang mendekati pensiun. Sebab golongan ini akan mendapatkan
prioritas sertifikasi guru tingkat pusat, dengan begitu, mereka dapat menikmati kesejahteraan guru lebih awal. Minimal, dapat menikmati gaji
tinggi dan tunjagan profesi seperti yang diatur oleh UU guru. Kabar ini dilontarkan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Depdiknas Dr. Fasli Jalal Ph.D. Saat menyosialisasikan UU No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen di Aula A3 UM 14 juni 2006
yang lalu. Prioritas sertifikasi terhadap guru-guru yang mendekati purna tugas itu tetap mengacu pada persyaratan yang berlaku. Salah satunya,
para guru tersebut harus memiliki kualifikasi lulus S1.
5. Golongan
Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Salim, 1991;482, golongan adalah kelompok dan jabatan adalah pekerjaankedudukan dalam
suatu organisasi atau kelompok guru-guru yang didasarkan pada ijasah
pendidikan terakhir guru.Jenjang golongan guru adalah sebagai berikut :
a IIIa : Penata
Muda b IIIb
: Penata Muda Tingkat I c IIIc :
Penata d IIId
: Penata Tingkat I e IVa :
Pembina f IVb
: Pembina Tingkat I g IVc
: Pembina Utama Muda h IVd
: Pembina Utama Madya i IVe :
Pembina Utama.
6. Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang di sini adalah tentang pria dan wanita. Seperti yang ditulis oleh Gilarso 2001:2 bahwa jenis kelamin menunjuk pada
keseluruhan ciri-ciri yang membedakan manusia sebagai pria dan wanita yakni : jasmaninya, kejiwaannya, sifatnya, cara berpikir, bentuk tubuh,
suara, gaya, perasaannya, bakat-bakat dan sebagainya. Penggolongan pria dan wanita berdasarkan pendapat umum bahwa pria dan wanita
mempunyai pola perkembangan fisiologis dan psikologis yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan perhatian, kesanggupan,
pandangan, dan sikap. Ini dapat disebabkan karena pengaruh dan sifat tradisi terhadap jenis kelamin tersebut. Keadaan fisik dan psikologis inilah
yang dapat mempengaruhi perbedaan kualitas antara wanita dan pria.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian lain yang terkait dengan topik pembahasan ini, antara lain oleh Hyancinthus Eko Guswanto 2004 yang dilakukan pada guru-guru SD,
SMP dan SMA di kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Yogyakarta berjudul “Persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat
pendidikan, status guru dan golongan ruang ‘Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi
ditinjau dari tingkat pendidikan.
Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai t
hitung
0,192 lebih kecil dari t
tabel
1,974. Nilai probabilitas 0,848 lebih besar dari taraf signifikasi
α
=5 atau = 0,05. Hasil penelitian Yanita Minarmi 2004 yang berjudul “persepsi guru
terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian”. Hasil penelitian
pertama menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, Hasil penelitian kedua
menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, Hasil penelitian ketiga
menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan.
Dari uraian diatas tidak perbedaan terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan. Ditinjau dari golongan jabatan, dan tidak adanya
perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja.