a Tidak terjebak papa rutinitas belaka, tetapi selalu mengembangkan dan memberdayakan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan
kualifikasi dan kompetensinya, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan, seminar, lokakarya dan kegiatan sejenisnya.
Guru jagan terjebak pada aktivitas datang, mengajar, pulang, begitu berulang-ulang sehingga lupa mengembangkan potensi diri secara
maksimal. b Guru mampu menyusun dan melaksanakan strategi dan model
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan PAIKEM yang dapat menggairahkan motivasi
belajar peserta didik. Guru harus menguasai berbagai macam strategi dan pendekatan serta model pembelajaran sehingga proses
belajar-mengajar berlangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan.
c Dominasi guru dalam pembelajaran, dikurangi sehingga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih berani,
mandiri dan kreatif dalam proses belajar mengajar.
a. Hak dan Kewajiban Guru
Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:
1 Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
2 Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3 Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
4 Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual.
5 Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai
pendidik mempunyai kewajiban untuk:
1 Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis.
2 Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
3 Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. b.
Peranan Guru
Menurut Peter F. Oliver dalam Piet A Sahertian 1990:36, guru mempunyai peranan sebagai berikut:
1 Guru sebagai penceramah. Memang tugas guru sebagai penyampai informasi disebut juga sebagai penceramah pada
zaman itu. 2 Guru sebagai orang sumber resourse person. Guru dianggap
sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik.
3 Guru sebagai fasilitator. Guru menyediakan berbagai lingkungan untuk belajar, memperlengkapi berbagai sumber yang membantu
siswa untuk dapat belajar. 4 Guru sebagai konselor. Guru membantu siswa memberi nasehat,
memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya
sendiri. 5 Guru sebagai pemimpin kelompok. Dalam belajar guru berperan
sebagai master ceremony, pemimpin dalam kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok
belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama.
6 Guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara.
7 Guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan.
8 Guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai pendekatan dalam menyajikan pelayanan. Maksudnya eksperimen
dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi dengan
demikian anak ikut aktif memecahkan.
c.
Kode Etik Guru
Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan
profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut Samana, 1994:117:
1 Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. 2 Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
5 Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa
tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6 Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7 Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial.
8 Guru secara bersama–sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9 Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
d.
Prinsip Guru
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang
pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
1 Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme. 2 Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. 3 Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas. 4 Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5 Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. 6 Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja. 7 Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. 8 Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. 9 Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara
demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
kemajemukan bangsa dan kode etik profesi.
3. Sertifikasi Guru