Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BNSP.
b. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah untuk memandirikan dan memberdayakan
satuan pendidikan melalui pemberian wewenang otonomi kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam mengembangkan kurikulum.
2. Tujuan Khusus Secara khusus tujuan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan adalah : a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan
bersama. c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan
tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Landasan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dilandasi oleh Undang-Undang
dan Peraturan Pemerintah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan. 5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 dan 23. d. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memiliki beberapa karakteristik yaitu :
1. Pemberian Otonomi kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan 2. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi
3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional 4. Tim Kerja yang Kompak dan Transparan
e. Aspek - Aspek Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Agar Pengembangan dan Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan mampu mendongkrak kualitas pendidikan, perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam kebijaksanaan pengelolaan sekolah
yang menyangkut aspek-aspek berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Iklim Pembelajaran yang Kondusif Iklim yang kondusif akan mendorong terwujudnya proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan bermakna yang lebih menekankan pada belajar mengetahui Learning to know, belajar
berkarya learning to do, belajar menjadi diri sendiri learning to be
, dan belajar hidup bersama secara harmonis learning to live together
2. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kebijakan
pengembangan kurikulum dan pembelajaran beserta sistem evaluasinya didesentralisasikan ke sekolah dan satuan pendidikan,
sehingga pengembangan kurikulum diharapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat secara lebih fleksibel.
3. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan Sekolah dan satuan pendidikan dituntut mampu
mengembangkan kurikulum dan mengelola sumber daya secara transparan, demokratis, dan bertanggung jawab baik terhadap
masyarakat maupun pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan dan kualitas terhadap peserta didik.
4. Kepemimipinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kepala
sekolah dan guru merupakan the key person dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
5. Revitalisasi Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua Masyarakat dan orangtua harus disadarkan bahwa sekolah
adalah lembaga pendidikan yang perlu didukung oleh semua pihak. Prestasi keberhasilan sekolah harus menjadi kebanggaan
masyarakat dan lingkungannya. Ini berarti, pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memerlukan kesadaran dan partisipasi
aktif semua pihak yang terkait dengan pendidikan. 6. Menghidupkan serta Meluruskan Kelompok Kerja Guru KKG
dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP Kegiatan MGMP dan KKG perlu dihidupkan dan diluruskan
agar dapat dijadikan sebagai wadah guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui peningkatan mutu pembelajaran
effective teaching 7. Kemandirian Guru
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, guru harus mampu bekerja mandiri untuk memperbaiki diri dalam
pembelajaran. Hal ini penting agar ia benar-benar menjadi guru yang bisa digugu dan ditiru, sehingga tidak saja mampu
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satua n Pendidikan tetapi juga melaksanakannya dalam pembelajaran secara efektif dan
menyenangkan. 2. Memahami dan memaknai Standar Isi
a. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
1. Struktur Kurikulum SDMI
Tabel II.1 Struktur Kurikulum SDMI
KELAS DAN ALOKASI WAKTU
KOMPONEN I
II III
IV,V,VI A.MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 4
Dan Kesehatan B. MUATAN LOKAL
2 C. PENGETAHUAN DIRI
2 Jumlah
26 27
28 32
2 Ekuivalen 2 jam pelajaran
2. Struktur Kurikulum SMPMTs
Tabel II.2 Struktur Kurikulum SMPMTs
KELAS DAN ALOKASI WAKTU
KOMPONEN VII
VIII IX
A.MATA PELAJARAN 1. Pendidikan Agama
2 2
2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
2 2
3. Bahasa Indonesia 4
4 4
4. Bahasa Inggris 4
4 4
5. Matematika 4
4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4
4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
4 4
8. Seni Budaya 2
2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2
2 2
dan Kesehatan 10, KeterampilanTeknologi
2 2
2 Informasi dan Komunikasi
B. MUATAN LOKAL 2
2 2
C. PENGETAHUAN DIRI 2
2 2
Jumlah 32
32 32
2 Ekuivalen 2 jam pelajaran 3.
Struktur Kurikulum SMAMA
Tabel II.3 Struktur kurikulum SMAMA Kelas X
KELAS DAN ALOKASI WAKTU
KOMPONEN X
A.MATA PELAJARAN 1. Pendidikan Agama
2 2. Pendidikan Kewarganegaraan
2 3. Bahasa Indonesia
4 4. Bahasa Inggris
4 5. Matematika
4 6. Fisika
2 7. Biologi
2 8. Kimia
2 9. Sejarah
1 10. Geografi
1 11. Ekonomi
2 12. Sosiologi
2 13. Seni Budaya
2 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga
2 dan Kesehatan
15, KeterampilanTeknologi 2
Informasi dan Komunikasi B. MUATAN LOKAL
2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. PENGETAHUAN DIRI 2
Jumlah 38
2 Ekuivalen 2 jam pelajaran
Tabel II.4 Struktur kurikulum SMAMA Kelas XI dan XII
untuk program IPA
KELAS DAN ALOKASI WAKTU
KOMPONEN XI
XII A.MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 2
2 2. Pendidikan Kewarganegaraan
2 2
3. Bahasa Indonesia 4
4 4. Bahasa Inggris
4 4
5. Matematika 4
4 6. Fisika
4 4
7. Biologi 4
4 8. Kimia
4 4
9. Sejarah 1
1 10. Seni Budaya
2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga
2 2
dan Kesehatan 12, KeterampilanBahasa Asing
2 2
B. MUATAN LOKAL 2
2 C. PENGETAHUAN DIRI
2 2
Jumlah 39
39 2 Ekuivalen 2 jam pelajaran
Tabel II.5 Struktur kurikulum SMAMA Kelas XI dan XII
untuk program IPS
KOMPONEN KELAS DAN ALOKASI
WAKTU XI
XII A.MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 4
4. Bahasa Inggris 4
5. Matematika 4
6. Sejarah 3
3 7. Geografi
3 3
8. Ekonomi 4
4 9. Sosiologi
3 3
10. Seni Budaya 2
2 11. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan 2
2 12, Teknologi Informasi dan
2 2
Komunikasi 13. KeterampilanBahasa Asing2
2 2
B. MUATAN LOKAL 2
2 C. PENGETAHUAN DIRI
2 2
Jumlah 39
39 2 Ekuivalen 2 jam pelajaran
4. Struktur KurikulumSMKMAK
Tabel II.1 Struktur Kurikulum SMKMAK
KELAS DAN ALOKASI WAKTU
Jam Pelajaran Durasi Waktu
KOMPONEN
per muinggu Jam
A.MATA PELAJARAN 1. Pendidikan Agama
2 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
192 3. Bahasa Indonesia
4 192
4. Bahasa Inggris 4
440 5. Matematika
4 440
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4
192 7. Ilmu Pengetahuan Sosial
4 192
8. Seni Budaya 2
192 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga
2 192
dan Kesehatan 10, KeterampilanBahasa Asing
2 1. Keterampilan Komputer
202 dan pengelolaan Informasi
2. Kewirausahaan 192
3. Dasar Kompetensi 140
Kejuruan 4. Kompetensi Kejuruan
1000 B. MUATAN LOKAL
2 192
C. PENGETAHUAN DIRI -2
-192 Jumlah
36 3950
b. Beban Belajar
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
1. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan guru.Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing- nmasing
satuan pendidikan adalah sebagai berikut: a. SDMISDLB berlansung selama 35 menit.
b. SMPMTsSMPLB berlangsung selama 40menit. c. SMAMASMALB SMKMAK berlangsung selama 45
menit. 2. Penugasan Terstruktur
Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi oleh peserta didik yang dirancang
oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. 3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Penugasan Mandiri Tidak Terstruktur kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Pemberian tugas ini tidak dilakukan secara teratur, namun
bersifat insidental. 3. Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pengembangan kurikulum menyangkut beberapa tingkat, yaitu:
1 Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional Dalam kaitannya dengan KTSP, pengembangan kurikulum tingkat
nasional dilakukan dalam rangka mengembangkan Standar Nasional Pendidikan yang pada saat ini mencakup Standar
Kompetensi Lulusan SKL dan Standar Isi SI untuk setiap satuan pendidikan pada masing- masing jenjang dan jenis
pendidikan, terutama pada jalur pendidikan sekolah.
2 Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
a Menganalisis dan mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan SKL dan Standar Isi SI.
b Merumuskan visi dan misi, serta merumuskan tujuan pendidikan pada satuan pendidikan.
c Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, visi dan misi, serta tujuan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
selanjutnya dikembangkan bidang studi yang akan diberikan untuk merealisasi tujuan tersebut.
d Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga kependidikan sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan.
e Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang diperlukan untuk memberi kemudahan belajar.
3 Pengembangan Silabus Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar serta tujuan setiap bidang studi
b Mengembangkan kompetensi dasar dan materi standar yang diperlukan dalam pembelajaran.
c Mendiskripsikan kompetensi dasar serta mengelompokkannya sesuai dengan ruang lingkup dan urutannya.
d Mengembangkan setiap indikator untuk setiap kompetensi serta kriteria pencapaiannya dan pengelompokannya sesuai dengan
ranah pengetahuan, pemahaman, kemampuan keterampilan, nilai dan sikap.
e Mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
4 Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan pengembangan kurikulum pada tingkat ini adalah menyusun dan mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran atau persiapan mengajar. 5 Kurikulum Aktual
Kurikulum aktual atau pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik dengan guru dan lingkungan pembelajaran.
b. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah dikembangkan di sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta
panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah c.
Strategi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Strategi yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan KTSP yaitu berkaitan dengan :
1 Sosialisasi KTSP di sekolah 2 Menciptakan suasana yang kondusif
3 Mengembangkan fasilitas dan sumber belajar 4 Membina disiplin
5 Mengembangkan kemandirian Kepala Sekolah 6 Mengubah paradigma pola pikir guru
7 Memberdayakan staff 4. Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk mengusasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya. 2 Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: a belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b belajar untuk memahami dan menghayati, c belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, e belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3 Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan danatau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4 Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat. 5 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sabagai sumber
belajar. 6 Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7 Kurikulum yangt mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
b. Pengembangan Program
1. Program Tahunan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata
pelajaran yang bersangkutan. Sumber-sumber yang dapat dijadik an sebagai bahan pengembangan program tahunan antara
lain: a. Daftar kompetensi standar sebagai konsensus nasional yang
dikembangkan dalam silabus mata pelajaran yang akan dikembangkan.
b. Ruang lingkup dan urutan kompetensi. c. Kalender Pendidikan.
2. Program Semester Program semester berisikan garis-garis besar mengenai
hal- hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Umumnya berisi bulan, pokok bahasan yang hendak
disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan- keterangan.
3. Program Mingguan dan Harian Untuk membantu kemajuan peserta didik, disamping modul
perlu dikembangkan program mingguan dan harian. Melalui program ini dapat diketahui tujuan-tujan yang belum tercapai dan
yang perlu diulang bagi peserta didik. Melalui program ini, kemajua n belajar setiap peserta didik diidentifikasi oleh guru
sehingga guru dengan segera mengetahui peserta didik yang mendapat kesulitan. Bagi peserta didik yang cepat diberikan
pengayaan, sedangkan bagi peserta didik yang lambat dilakukan pengulangan modul untuk mencapai tujuan yang belum tercapai.
4. Program Pengayaan dan Remedial Program ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari
program mingguan dan harian.Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar dan terhadap modul, tugas, hasil tes dan ulangan
dapat diperoleh tingkat kemampuan belajar setiap peserta didik. Hasil analisis dipadukan dengan cara-cara yang ada pada progra
mingguan dan harian untuk digunakan sebagai bahan tindak lanjut proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Program ini juga
mengidentifikasi modul yang perlu diulang, peserta didik wajib mengikuti remedial dan yang mengikuti program pengayaan.
5. Program Pengembangan Dalam pelaksanaan KTSP, sekolah berkewajiban
memberikan program pengembangan diri melalui bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang menyangkut pribadi, sosial,
dan karir. c.
Pelaksanaan Pembelajaran 1. Pre Test tes Awal
Fungsi Pre test antara lain : a. Menyiapkan peserta didik dalam proses belajar.
b. Untuk mengetahui tingkat belajar peserta didik dalam prose belajar sehubungan dengan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. c. Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki
oleh peserta didik. d. Untuk mengetahui darimana seharusnya proses
pembelajaran dimulai. 2. Pembentukan Kompetensi
Pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi
dibentuk pada peserta didik dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan.
3. Post Test Fungsi Post Tes antara lain :
a. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dilakukan.
b. Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai peserta didik, serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai peserta didik. c. Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti
kegiatan remidial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan
belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran.
d. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil dalam KTSP dapat dilakukan dengan : 1. Penilaian Kelas
Penilaian kelas dapat dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.
2. Tes Kemampuan Dasar Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan
membaca, menulis dan berhitung yang diperlukan dalam rangka perbaikan program pembelajaran.
3. Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan
kegiatan penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu
tertentu. 4. Benchmarking
Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai
suatu keunggulan yang memuaskan. 5. Penilaian Program
Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan secara kontinu dan
berkesinambungan. Penilaian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi, dan tujuan
pendidikan nasional, serta kesesuaian dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan kemajuan jaman.