Jenis Pendidikan Jenis Penelitian

suara, gaya, dan cara jalan. Sedangkan perbedaan psikologis terletak pada pola pikir, pola perasaan, bakat dan minatnya. Pria dan wanita mempunyai perilaku yang khas dalam hal pola pikir dan perasaan. Pria dalam menghadapi masalah akan memakai pikiran dan lebih bersifat obyektif sehingga pria cenderung dapat mengendalikan emosinya. Sedangkan wanita dalam menghadapi masalah akan cenderung memakai hatinya atau perasaannya. Perasaanya kurang mendalam sehingga terkadang sulit mengungkapkan perasaan yang terdalam dengan kata-kata. Dengan adanya perbedaan tersebut maka pria dan wanita dalam menerima menanggapi dan menginterpretasikan suatu objek melalui alat indranya akan berbeda pula. Gilarso, 2001 : 2 Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 1 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari jenis kelamin. 2. Sebagai seorang guru yang melakukan pekerjaan mengajar di sekolah tentu memiliki pengalaman yang berbeda. Guru yang lebih lama memulai tugasnya di sekolah memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan guru yang baru memulai tugasnya. Oleh sebab itu, guru yang sudah lama mengajar akan memperoleh pengetahuan yang banyak tentang proses pembelajaran di sekolah dari pada guru yang baru memulai tugasnya di sekolah. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 2 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari pengalaman mengajar guru. 3. Pendidikan guru yang mengajar di sekolah berbeda-beda, ada guru yang menamatkan pendidikannya dari FKIP dan Non FKIP. Guru yang menamatkan pendidikannya dari FKIP sudah dibekali dengan kemampuan dan keahlian keguruan yang sesuai dengan bidangnya. Keahlian keguruan yang diperoleh guru seperti metode dan gaya mengajar, serta pengelolaan dalam kelas. Sedangkan guru yang menamatkan pendidikan dari Non FKIP tidak mendapatkan keahlian keguruan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 3 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari jenis pendidikan guru. 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus yaitu jenis penelitian tentang subjek tertentu, dimana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya terbatas pada subjek yang diteliti Tatang, 1986 :137.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMUSMK di Kabupaten Sleman antara lain: a. SMK YPKK 1 Sleman b. SMK YPKK 2 Sleman c. SMK 17-1 Seyegan 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2008.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Subjek penelitian ini adalah guru- guru di SMK yang sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah persepsi guru tehadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari jenis kelamin dan jenis pendidikan guru.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan anggota, kejadian, objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik Consuelo, 1993 : 160. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di SMK yang telah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu di SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman, dan SMK 17-1 Seyegan.Jumlah populasi sebanyak 122 orang yaitu pria sebanyak 49 orang dan wanita 73 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel III.1 Jumlah Populasi Penelitian Nama Sekolah Pria Wanita SMK YPKK 1 Sleman 17 25 SMK YPKK 2 Sleman 17 17 SMK 17-1 Seyegan 15 31 Jumlah 49 122 2. Sampel Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI