72 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh ststus sekolah pada derajat
pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari
tingkat pendapatan orang tua
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa untuk tingkat pendapatan orang tua ayah nilai koefisien regresi
3
β = 0,004 dan nilai probabilitas ρ = 0,901 alpha
05 ,
= α
, sementara untuk pendapatan ibu nilai koefisien regresi
3
β = 0,021 dan nilai probabilitas ρ = 0,500 alpha 05
, =
α . Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat
pendapatan orang tua pada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Artinya tinggi rendahnya pendapatan orang tua, tidak mempengaruhi
derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Tingkat pendapatan ayah yang menunjukkan bahwa sebanyak 149 siswa
atau 36,3 dikategorikan antara Rp. 500.000-Rp.1.000.000 dan pendapatan ibu menunjukkan bahwa sebanyak 198 siswa atau 48,3 dikategorikan
kurang dari Rp. 500.000. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti yang mengatakan bahwa orang tua yang
memiliki pendapatan tinggi dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pendapatan orang tua yang
73 rendah, prestasi belajar anak tetap tinggi atau dengan kata lain tidak
selamanya rendah. Hal ini di sebabkan anak memanfaatkan fasilitas yang disediakan orang tua dengan sangat baik, walaupun fasilitas yang disediakan
kurang lengkap. Anak juga dapat menggunakan fasilitas yang ada di sekolah atau dengan meminjam dari teman-temanya. Misalnya saja buku-buku
pelajaran dan alat-alat ukur yang digunakan dalam belajar. Dengan demikian anak dapat terbantu dalam belajar, sehingga prestasi belajarnya dapat
meningkat. Dalam penelitian ini bisa dilihat bahwa sebanyak 359 siswa atau 87,56 memiliki prestasi belajar dalam kategori baik dan sebanyak 192
siswa atau 46,83 memiliki tingkat kecerdasan emosional yang baik. Dengan kata lain siswa tetap konsentrasi, percaya diri dan tekun dalam belajar
walaupun tidak didukung dengan tingkat pendapatan orang tua yang tinggi. Orang tua yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi dapat
menunjang pendidikan anak dengan menyediakan fasilitas belajar anak. Keadaan seperti ini diharapkan dapat merangsang perkembangan mental bagi
perkembangan kecerdasan emosional anak. Hal ini juga harus didukung dengan kemamuan dan keseriusan anak dalam belajar. Walaupun anak
memiliki orang tua yang berpenghasilan rendah tetapi ia tetap berusaha belajar dengan giat dan tekun, maka prestasi belajar anak akan meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Yosef Haryadi 2003:88 menyatakan bahwa anak yang mempunyai orang tua yang
74 berpenghasilan tinggi akan mencapai prestasi belajar yang baik, sedangkan
anak yang mempunyai orang tua yang berpenghasilan rendah akan mencapai prestasi belajar yang kurang baik.
2. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari