51
VI = SMA Sang Timur f = frekuensi
fr = frekuensi relatif
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tingkat prestasi belajar dari 1 siswa atau 0,24 terkategorikan sangat tinggi, 359 siswa atau 87,56 terkategorikan
tinggi, 50 siswa atau 12,20 terkategorikan cukup tinggi, dan tidak ada siswa atau 0 yang terkategorikan rendah atau sangat rendah. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa terkategorikan memiliki tingkat prestasi belajar yang tinggi. Hasil ini didukung dengan
perhitungan nilai mean = 71,28; median = 71,87; modus = 71,70; dan standar deviasi = 3,94 lampiran VII hal 162.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data variabel tingkat pendapatan orang tua, tingkat
pendidikan orang tua, tingkat pekerjaan orang tua, kecerdasan emosional dan prestasi belajar siswa. Di bawah ini disajikan hasil pengujian
normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov Semirnov. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Kecerdasan Emosional
Tingkat Pendapatan Orang Tua Ayah Ibu
I II III
I II III N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 113
89,98 7,155
,055 ,048
-,055 ,587
,881 116
91,07 8,513
,091 ,091
-,045 ,983
,288 96
88,46 8,115
,095 ,095
-,057 ,935
,346 198
88,78 7,294
,054 ,045
-,054 ,763
,606 116
91,07 8,513
,091 ,091
-,045 ,983
,288 96
88,46 8,115
,095 ,095
-,057 ,935
,346
Keterangan : I
= Kurang dari Rp. 500.000 II
= Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 III = Lebih dari Rp. 1.000.000
Tingkat Pendidikan Orang Tua Ayah
I II III IV V N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 13
87,92 8,798
,157 ,157
-,151 ,567
,905 23
90,04 5,456
,120 ,094
-,120 ,575
,896 53
89,68 6,527
,059 ,051
-,059 ,429
,993 183
89,91 7,953
,069 ,069
-,033 ,939
,342 138
88,50 8,561
,108 ,108
-,057 1,270
,079
Tingkat Pendidikan Orang Tua Ibu
I II III IV
V N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative 17
91,59 8,008
,226 ,083
-,226 41
90,44 6,849
,137 ,135
-,137 64
89,70 6,844
,060 ,051
-,060 172
89,36 8,028
,079 ,079
-,040 116
88,43 8,566
,094 ,094
-,054
53
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
,933 ,348
,878 ,424
,476 ,977
1,032 ,237
1,013 ,257
Keterangan : I
= Tidak Tamat SD II
= SD atau sederajat III = SMP atau sederajat
IV = SMA atau sederajat V =
D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3
Jenis Pekerjaan Orang Tua Ayah
I II III IV N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 48
89,94 8,719
,109 ,109
-,067 ,754
,621 152
89,43 7,503
,077 ,053
-,077 ,946
,332 97
90,26 7,043
,100 ,100
-,060 ,984
,287 113
88,21 8,698
,096 ,096
-,062 1,024
,245
Jenis Pekerjaan Orang Tua Ibu
I II III IV N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 48
89,94 8,719
,109 ,109
-,067 ,754
,621 143
89,63 7,682
,061 ,061
-,051 ,728
,664 41
91,22 7,882
,122 ,122
-,110 ,784
,570 88
88,56 8,458
,118 ,118
-,060 1,111
,169
Keterangan: I
= Lain-lain II
= Petani, Buruh, Pedagang, Wiraswasta III = Pegawai Swasta, Guru Swasta, Karyawan Swasta
IV = Pegawai Negeri pemda, guru, ABRI, POLRI
Tabel 4.11 menunjukkan hasil pengujian normalitas distribusi data yang diktahui nilai asymptotic significance Asym.Sig. Pada variabel
kecerdasan emosional. Pada variabel kecerdasan emosional dapat dilihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54 dari tingkat pendapatan orang tua ayah,ibu. Pada pendapatan ayah
golongan I kurang dari Rp. 500.000 sebesar 0,881; golongan II Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 sebesar 0,288; dan golongan III lebih dari Rp.
1.000.000 sebesar 0,346. Pada tingkat pendapatan ibu untuk golongan I kurang dari Rp. 500.000 sebesar 0,606; golongan II Rp. 500.000 – Rp.
1.000.000 sebesar 0,288; dan untuk golongan III lebih dari Rp. 1.000.000 sebesar 0,346. Untuk tingkat pendidikan ayah golongan I
tidak tamat SD sebesar 0,905; golongan II SD atau sederajat sebesar 0,896; golongan III SMP atau sederajat sebesar 0,993; golongan IV
SMA atau sederajat sebesar 0,342; dan golongan V D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3 sebesar 0,079. Pada tingkat pendidikan ibu
golongan I tidak tamat SD sebesar 0,348; golongan II SD atau sederajat sebesar 0,424; golongan III SMP atau sederajat sebesar 0,977;
golongan IV SMA atau sederajat sebesar 0,237; dan golongan V D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3 sebesar 0,257. Untuk jenis pekerjaan orang tua
ayah,ibu. Pada pekerjaan ayah golongan I lain-lain sebesar 0,621; golongan II petani, buruh, pedagang, wiraswasta sebesar 0,332;
golongan III pegawai swasta, guru swasta, karyawan swasta sebesar 0,287; dan untuk golongan IV pegawai negeri : pemda, guru ; ABRI,
POLRI sebesar 0,245. Pada pekerjaan ibu golongan I lain-lain sebesar 0,621; golongan II petani, buruh, pedagang, wiraswasta sebesar 0,664;
golongan III pegawai swasta, guru swasta, karyawan swasta sebesar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 0,570; dan untuk golongan IV pegawai negeri : pemda, guru ; ABRI,
POLRI sebesar 0,169. Dari hasi perhitungan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa jika nilai asymptotic significance lebih besar dari
alpha α = 0,05 maka, distribusi data variabel kecerdasan emosional
adalah normal.
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Prestasi Belajar
Tingkat Pendapatan Orang Tua Ayah
I II III N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 113
70,3022 3,79982
,055 ,049
-,055 ,581
,888 116
71,2828 3,84563
,116 ,075
-,116 1,250
,088 96
72,6492 3,36084
,108 ,058
-,108 1,054
,217
Tingkat Pendapatan Orang Tua Ibu
I II III
N Normal Parameter a,b Mean
Std. Deviation Most Extreme Absolute
Differences Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
198 70,6110
4,10102 ,055
,055 -,042
,780 ,577
116 91,0690
8,51262 ,091
,091 -,045
,983 ,288
96 72,6492
3,36084 ,108
,058 -,108
1,054 ,217
Keterangan : I
= Kurang dari Rp. 500.000 II
= Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 III = Lebih dari Rp. 1.000.000
56
Tingkat Pendidikan Orang Tua Ayah
I II III
IV V
N Normal Parameter a,b Mean
Std. Deviation Most Extreme Absolute
Differences Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
13 71,5362
2,99725 ,215
,172 -,215
,774 ,587
23 70,739
3,7083 ,125
,125 -,086
,597 ,868
53 70,667
3,6686 ,082
,058 -,082
,599 ,865
183 70,508
4,0143 ,087
,087 -,064
1,173 ,128
138 72,599
3,7589 ,108
,059 -,108
1,273 ,078
Tingkat Pendidikan Orang Tua Ibu
I II III IV
V N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 17
71,4412 4,02703
,124 ,122
-,124 ,512
,956 41
70,9861 3,28021
,070 ,070
-,066 ,451
,987 64
70,466 3,7238
,112 ,112
-,099 ,893
,402 172
70,891 4,1507
,065 ,065
-,061 ,857
,454 116
72,379 3,7691
,127 ,060
-,127 1,366
,068
Keterangan : I
= Tidak Tamat SD II
= SD atau sederajat III = SMP atau sederajat
IV = SMA atau sederajat V =
D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3
Jenis Pekerjaan Orang Tua Ayah
I II III IV N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 48
71,4958 3,56126
,173 ,076
-,173 1,196
,114 152
70,7000 3,91656
,055 ,055
-,053 ,677
,749 97
70,92 3,760
,084 ,066
-,084 ,823
,508 113
72,28 4,127
,088 ,061
-,088 ,935
,346
57
Jenis Pekerjaan Orang Tua Ibu
I II III IV N
Normal Parameter a,b Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 48
71,50 3,561
,173 ,076
-,173 1,196
,114 143
71,1294 3,59871
,071 ,063
-,071 ,844
,474 41
70,5761 3,67827
,065 ,065
-,064 ,418
,995 88
72,8289 3,40313
,097 ,075
-,097 ,913
,375
Keterangan: I
= Lain-lain II
= Petani, Buruh, Pedagang, Wiraswasta III = Pegawai Swasta, Guru Swasta, Karyawan Swasta
IV = Pegawai Negeri pemda, guru, ABRI, POLRI
Tabel 4.12 menunjukkan hasil pengujian normalitas distribusi data yang diktahui nilai asymptotic significance Asym.Sig. Pada variabel prestasi
belajar. Pada variabel prestasi belajar dapat dilihat dari tingkat pendapatan orang tua ayah,ibu. Pada pendapatan ayah golongan I kurang dari Rp.
500.000 sebesar 0,888; golongan II Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 sebesar 0,088; dan golongan III lebih dari Rp. 1.000.000 sebesar 0,217.
Pada tingkat pendapatan ibu untuk golongan I kurang dari Rp. 500.000 sebesar 0,577; golongan II Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 sebesar 0,288;
dan untuk golongan III lebih dari Rp. 1.000.000 sebesar 0,217. Untuk tingkat pendidikan ayah golongan I tidak tamat SD sebesar 0,587;
golongan II SD atau sederajat sebesar 0,868; golongan III SMP atau sederajat sebesar 0,865; golongan IV SMA atau sederajat sebesar 0,128;
58 dan golongan V D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3 sebesar 0,078. Pada tingkat
pendidikan ibu golongan I tidak tamat SD sebesar 0,956; golongan II SD atau sederajat sebesar 0,987; golongan III SMP atau sederajat
sebesar 0,402; golongan IV SMA atau sederajat sebesar 0,454; dan golongan V D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3 sebesar 0,068. Untuk jenis
pekerjaan orang tua ayah,ibu. Pada pekerjaan ayah golongan I lain-lain sebesar 0,114; golongan II petani, buruh, pedagang, wiraswasta sebesar
0,749; golongan III pegawai swasta, guru swasta, karyawan swasta sebesar 0,508; dan untuk golongan IV pegawai negeri : pemda, guru ;
ABRI, POLRI sebesar 0,346. Pada pekerjaan ibu golongan I lain-lain sebesar 0,114; golongan II petani, buruh, pedagang, wiraswasta sebesar
0,474; golongan III pegawai swasta, guru swasta, karyawan swasta sebesar 0,995; dan untuk golongan IV pegawai negeri : pemda, guru ;
ABRI, POLRI sebesar 0,375. Dari hasi perhitungan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa jika nilai asymptotic significance lebih besar dari
alpha α = 0,05 maka, distribusi data variabel kecerdasan emosional
adalah normal. b. Pengujian Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah hubungan variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar linear atau tidak. Di bawah
ini disajikan tabel hasil pengujian linearitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.13 Tabel Linearitas
ANOVA
Prestasi Belajar Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Between
Groups Combined
804,786
43
18,716 1,234
,157 Linear
Term Weighted
,435 1
,435 ,029
,866 Deviation
804,351
42
19,151 1,263
,135 Within Groups
5550,803 366
15,166 Total
6355,589 409
Dari tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah linear. Hal ini dapat diketahui
dari F = 1,263 F = 1,413, atau nilai signifikansi 0,135 05
, =
α .
2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan berdasarkan model persamaan
yang dikembangkan oleh Chow Gujarati, 1995:512. a. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari
tingkat pendapatan orang tua 1. Rumusan Hipotesis 1
Ho = Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua
Ha = Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua
60 2. Pengujian Hipotesis 1
a. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendapatan ayah.
Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut :
i
Υ = 69,386 – 0,003 X
1
+ 0,702 X
2
+ 0,004 X
1
X
2
Keterangan:
i
Υ = Prestasi belajar
1
Χ
= Variabel kecerdasan emosional
2
Χ
= Variabel tingkat pendapatan ayah
2 1
Χ Χ
= Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel tingkat pendapatan ayah
Hasil analisis regresi di atas membuktikan bahwa nilai koefisien regresi
3
β kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,004. Koefisien regresi tersebut mempunyai
pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan harga koefisien regresi
3
β interaksi variabel kecerdasan emosional dengan tingkat pendapatan ayah
terhadap prestasi belajar siswa diperoleh 901
, =
ρ 05
, =
α .
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat
pendapatan ayah adalah tidak signifikan. Dengan kata lain tidak ada pengaruh tingkat pendapatan ayah pada derajat pengaruh
61 kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Langkah
terakhir adalah mengetahui seberapa besar pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar menggunakan
koefisien determinasi dan diperoleh hasil berturut-turut pada tingkat pendapatan ayah kurang dari Rp. 500.000 golongan I
sebesar 0,000; untuk tingkat pendapatan ayah Rp 500.000- Rp.1.000.000 golongan II sebesar 0,002; dan untuk tingkat
pendapatan ayah lebih dari Rp 1.000.000 golongan III sebesar 0,001. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendapatan ayah.
b. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau
dari tingkat pendapatan ibu Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi
dapat disajikan sebagai berikut :
i
Υ = 73,382 – 0,043 X
1
- 0,848 X
2
+ 0,021 X
1
X
2
Keterangan:
i
Υ = Prestasi belajar
1
Χ
= Variabel kecerdasan emosional
2
Χ
= Variabel tingkat pendapatan ibu
2 1
Χ Χ
= Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel tingkat pendapatan ibu
62 Hasil analisis regresi di atas membuktikan bahwa nilai koefisien
regresi
3
β kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,021. Koefisien regresi tersebut mempunyai
pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan harga koefisien regresi
3
β interaksi variabel kecerdasan emosional dengan tingkat pendapatan ibu
terhadap prestasi belajar siswa diperoleh 500
, =
ρ 05
, =
α .
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat
pendapatan ibu adalah tidak signifikan. Dengan kata lain tidak ada pengaruh tingkat pendapatan ibu pada derajat pengaruh
kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Langkah terakhir adalah mengetahui seberapa besar pengaruh antara
kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar menggunakan koefisien determinasi dan diperoleh hasil berturut-turut pada
tingkat pendapatan ibu kurang dari Rp. 500.000 golongan I sebesar 0,003; untuk tingkat pendapatan ibu Rp 500.000-
Rp.1.000.000 golongan II sebesar 1,000; dan untuk tingkat pendapatan ibu lebih dari Rp 1.000.000 golongan III sebesar
0,001. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63 kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat
pendapatan ibu. Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendapatan ayah dan ibu.
b. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau tingkat pendidikan orang tua.
1. Rumusan Hipotesis 2 Ho = Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi
belajar ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. Ha = Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar
ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. 2. Pengujian Hipotesis 2
a. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau
dari tingkat pendidikan ayah. Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi
dapat disajikan sebagai berikut :
i
Υ = 76,848 – 0,088 X
1
– 1,287 X
2
+ 0,021 X
1
X
2
Keterangan:
i
Υ = Prestasi belajar
1
Χ
= Variabel kecerdasan emosional
2
Χ
= Variabel tingkat pendidikan ayah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2 1
Χ Χ
= Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel tingkat pendidikan ayah
Hasil analisis regresi di atas membuktikan bahwa nilai koefisien
regresi
3
β kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,021. Koefisien regresi tersebut mempunyai
pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan harga koefisien regresi
3
β interaksi variabel kecerdasan emosional dengan tingkat pendidikan ayah
terhadap prestasi belajar siswa diperoleh 418
, =
ρ 05
, =
α .
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat
pendidikan ayah adalah tidak signifikan. Dengan kata lain tidak ada pengaruh tingkat pendidikan ayah pada derajat pengaruh
kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Langkah terakhir adalah mengetahui seberapa besar pengaruh antara
kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar menggunakan koefisien determinasi dan diperoleh hasil berturut-turut untuk
tingkat pendidikan ayah tidak tamat SD golongan I sebesar 0,237; untuk tingkat pendidikan ayah SD atau sederajat golongan
II sebesar 0,297; untuk tingkat pendidikan ayah SMP atau sederajat golongan III sebesar 0,000; untuk tingkat pendidikan
65 ayah SMA atau sederajat golongan IV sebesar 0,002; dan untuk
tingkat pendidikan ayah D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3 golongan V sebesar 0,011. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendidikan ayah.
b. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendidikan ibu.
Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut :
i
Υ = 81,385 – 0,129 X
1
– 2,567 X
2
+ 0,033 X
1
X
2
Keterangan:
i
Υ = Prestasi belajar
1
Χ
= Variabel kecerdasan emosional
2
Χ
= Variabel tingkat pendidikan ibu
2 1
Χ Χ
= Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel tingkat pendidikan ibu
Hasil analisis regresi di atas membuktikan bahwa nilai koefisien
regresi
3
β kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,033. Koefisien regresi tersebut mempunyai
pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan harga koefisien regresi
3
β interaksi variabel kecerdasan emosional dengan tingkat pendidikan ibu
terhadap prestasi belajar siswa diperoleh 05
, 156
, =
= α
ρ .
66 Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan
emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan ibu adalah tidak signifikan. Dengan kata lain tidak ada
pengaruh tingkat pendidikan ibu pada derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Langkah terakhir adalah
mengetahui seberapa besar pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar menggunakan koefisien determinasi dan
diperoleh hasil berturut-turut untuk tingkat pendidikan ibu tidak tamat SD golongan I sebesar 0,035; untuk tingkat pendidikan ibu
SD atau sederajat golongan II sebesar 0,007; untuk tingkat pendidikan ibu SMP atau sederajat golongan III sebesar 0,006;
untuk tingkat pendidikan ibu SMA atau sederajat golongan IV sebesar 0,002; dan untuk tingkat pendidikan ibu
D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3 golongan V sebesar 0,028. Hasil ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendidikan ibu. Kedua hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendidikan ayah dan ibu.
67 c. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dan jenis
pekerjaan orang tua 1. Rumusan Hipotesis 3
Ho = Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
Ha = Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
2. Pengujian Hipotesis 3 a. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau
dari jenis pekerjaan ayah. Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi
dapat disajikan sebagai berikut :
i
Υ = 69,852 + 0,003 X
1
+ 0,557 X
2
- 0,001 X
1
X
2
Keterangan:
i
Υ = Prestasi belajar
1
Χ
= Variabel kecerdasan emosional
2
Χ
= Variabel jenis pekerjaan ayah
2 1
Χ Χ
= Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel jenis pekerjaan ayah
Hasil analisis regresi di atas membuktikan bahwa nilai koefisien
regresi
3
β kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah -0,001. Koefisien regresi tersebut mempunyai
pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68 siswa. Dari hasil perhitungan harga koefisien regresi
3
β interaksi variabel kecerdasan emosional dengan tingkat pekerjaan ayah
terhadap prestasi belajar siswa diperoleh 05
, 952
, =
= α
ρ .
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat
pekerjaan ayah adalah tidak signifikan. Dengan kata lain tidak ada pengaruh jenis pekerjaan ayah pada derajat pengaruh kecerdasan
emosional terhadap prestasi belajar siswa. Langkah terakhir adalah mengetahui seberapa besar pengaruh antara kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar menggunakan koefisien determinasi dan diperoleh hasil berturut-turut untuk jenis pekerjaan ayah lain-lain
golongan I sebesar 0,016; untuk jenis pekerjaan ayah petani, buruh, pedagang, wiraswasta golongan II sebesar 0,005; untuk
jenis ayah pekerjaan pegawai swasta, guru swasta, karyawan swasta golongan III sebesar 0,001; untuk jenis pekerjaan ayah
pegawai negeri, ABRI, POLRI golongan IV sebesar 0,000. Hasil ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh jenis pekerjaan ayah
pada derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar.
b. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa
ditinjau dari jenis pekerjaan ibu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi
dapat disajikan sebagai berikut :
i
Υ = 64,457 + 0,062 X
1
+ 3,154 X
2
- 0,029 X
1
X
2
Keterangan:
i
Υ = Prestasi belajar
1
Χ
= Variabel kecerdasan emosional
2
Χ
= Variabel jenis pekerjaan ibu
2 1
Χ Χ
= Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel jenis pekerjaan ibu
Hasil analisis regresi di atas membuktikan bahwa nilai koefisien
regresi
3
β kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah -0,029. Koefisien regresi tersebut mempunyai
pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan harga koefisien regresi
3
β interaksi variabel kecerdasan emosional dengan tingkat pekerjaan ibu
terhadap prestasi belajar siswa diperoleh 05
, 174
, =
= α
ρ .
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat
pekerjaan ibu adalah tidak signifikan. Dengan kata lain tidak ada pengaruh jenis pekerjaan ibu pada derajat pengaruh kecerdasan
emosional terhadap prestasi belajar siswa. Langkah terakhir adalah mengetahui seberapa besar pengaruh antara kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar menggunakan koefisien determinasi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70 diperoleh hasil berturut-turut untuk jenis pekerjaan ibu lain-lain
golongan I sebesar 0,016; untuk jenis pekerjaan ibu petani, buruh, pedagang, wiraswasta golongan II sebesar 0,000; untuk
jenis pekerjaan ibu pegawai swasta, guru swasta, karyawan swasta golongan III sebesar 0,014; untuk jenis pekerjaan ibu pegawai
negeri, ABRI, POLRI golongan IV sebesar 0,006. Hasil ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh jenis pekerjaan ibu pada
derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Kedua hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh jenis pekerjaan orang tua pada derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar.
d. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau
dari status sekolah. 1 Rumusan Hipotesis 4
Ho = Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sekolah.
Ha = Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sekolah.
2. Pengujian Hipotesis 4 Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat
disajikan sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
i
Υ = 58,020 + 0,073 X
1
+ 7,566 X
2
- 0,032 X
1
X
2
Keterangan:
i
Υ = Prestasi belajar
1
Χ
= Variabel kecerdasan emosional
2
Χ
= Variabel status sekolah
2 1
Χ Χ
= Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel status sekolah
Hasil analisis regresi di atas membuktikan bahwa nilai koefisien
regresi
3
β kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah -0,032. Koefisien regresi tersebut mempunyai pengaruh
antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan harga koefisien regresi
3
β interaksi variabel kecerdasan emosional dengan ststus sekolah terhadap prestasi belajar siswa
diperoleh 05 ,
421 ,
= =
α ρ
. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa
ditinjau dari status sekolah adalah tidak signifikan. Dengan kata lain tidak ada pengaruh ststus sekolah pada derajat pengaruh kecerdasan
emosional terhadap prestasi belajar siswa. Langkah terakhir adalah mengetahui seberapa besar pengaruh antara kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar menggunakan koefisien determinasi dan diperoleh hasil berturut-turut untuk status sekolah, sekolah swasta
sebesar 0,006 dan untuk sekolah negeri sebesar 0,001. Hasil ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh ststus sekolah pada derajat
pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar.
C. Pembahasan Hasil Penelitian