Pengantar ANALISIS INTERTEKSTUAL NOVEL

82 Jemi dan Leah selaku dosen Akuntansinya. Kehidupan Jemi yang yang semula kacau menjadi sedikit berubah dengan kehadiran Leah. Keprihatinan Leah terhadap Jemi timbul mengetahui Jemi terancan DO. Jemi yang diketahui sudah sejak lama mempunyai perasasaan suka dengan Leah mulai terbiasa dengan kehadiran Leah. Begitu juga dengan Leah, meski awalnya ia biasa saja dan tak menanggapi rayuan dari Jemi, akhirnya dosen cantik itu memiliki ketertarikan terhadap Jemi. Meski hubungan mereka tak terwujudkan dalam bentuk status, tetapi perasaan cinta tercermin pada setiap perilaku dan perkataan mereka. Pada novel CKB motif percintaan yang tergambar adalah pada saat terjadinya konflik yang memanas antara Anton dan Bu Yusnita. Sebenarnya Anton kebingungan sebab ia merasa tidak memiliki permasalahan atau dendam pribadi terhadap Bu Yusnita. Anton saat itu mendapat dukungan dari Pak Gunawan dan nasehat untuk tidak mengungkit atau membicarakan permasalahannya di hadapan Bu Yusnita. Anton diminta untuk mendekati Bu Yusnita secara personal supaya Bu Yusnita bisa memadamkan kemarahannya. Nasihat tersebut dilakukan oleh Anton dan perlahan ia mendekati Bu Yusnita. Sampai pada penelitian yang diadakan kampus di Dieng, Anton masih bertanya- tanya apakah yang menjadikan Bu Yusnita begitu cuek, dan dingin terhadap Anton selama ini. Dengan kesabaran, akhirnya Anton mendapat jawaban atas rasa penasarannya itu. Ternyata selama ini Bu Yusnita memendam perasaan suka terhadap Anton. Namun, sikap sinisnya selama ini terhadap Anton muncul bukan hanya karena kepribadian Bu Yusnita yang memang tertutup dan cuek, tetapi karena Bu Yusnita tahu bahwa Anton sudah memiliki pacar yaitu Marini. Anton 83 yang memang terkenal playboy tak berpikir panjang, Anton menanggapi positif perasaan Bu Yusnita. Hubungan mereka semakin terjalin selama penelitian berlangsung.

3.2.3 Motif Biaya Kuliah dari Orangtua yang Terancam Dihentikan

Motif ancaman terhentinya biaya kuliah yang tertuang pada novel DO yaitu pada saat permasalahan mulai menuju titik balik. Di saat Jemi yang telah menginjak semester tiga belas terdesak masalah untuk segera menyelesaikan studinya, ia mendapat kabar dari siaran berita pada televisi terkait ayah Jemi yang terkena PHK. Berita tersebut ternyata menjadi konflik besar bagi Jemi, sebab ia sadar bahwa ayahnya sebentar lagi sudah tidak sanggup lagi membiayai kuliah Jemi. Motif tersebut menjadi pendukung mengerucutnya permasalahan pada novel ini, khususnya pada tokoh Jemi. Menyadari bahwa ia harus segera menyelesaikan kuliahnya, Jemi kemudian mengambil jalan pintas dengan menyetujui tawaran Doktor M untuk menukar Leah dengan nilai A pada mata kuliah Statistika. Motif serupa muncul pada novel CKB, Anton yang memang telah menyandang status sebagai mahasiswa semester akhir merasa dirinya harus segera menyelesaikan kuliahnya. Masa studinya yang cukup lama di Kampus Gadjah Mada ternyata membuat orangtua Anton tidak sanggup lagi membiayai kuliahnya apabila semester depan Anton belum lulus. Motif ini memperkuat konflik batin pada diri Anton, Anton yang merasa dipersulit oleh Bu Yusnita dosen Literatur yang terkenal sebagai dosen killer merasa tidak terima dan melakukan protes. Protes keras yang dilakukan Anton ternyata tak mengubah apapun, malah hal