10
1.5.2.1.1 Alur
Alur merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di antara berbagai unsur fiksi yang lain.
Alur memang mengandung unsur jalan cerita atau tepatnya peristiwa yang susul- menyusul, tetapi ia lebih dari sekedar jalan cerita itu sendiri atau tepatnya: ia lebih
dari sekedar rangkaian peristiwa Nurgiyantoro, 2005: 110-111. Stanton 1965, lewat Nurgiyantoro, 2005: 111 mengemukakan bahwa alur
adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tetapi tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Alur dalam karya sastra memiliki tahapan sebagai berikut:
a. Pemaparan atau Pengenalan Situasi
Bagian ini merupakan awal yang berisi keterangan mengenai pengenalan tokoh serta latar. Bagian ini berfungsi mengantar pembaca
ke dalam persoalan utama yang menjadi isi cerita. b.
Penggawatan atau Timbulnya Konflik Tahapan ini muncul ketika ada kekuatan, kemauan, sikap atau
pandangan yang saling bertentangan. Peristiwa ini sering diakibatkan oleh munculnya satu peristiwa yang mengacaukan.
c. Peningkatan Konflik
Konflik semakin berkembang. Peristiwa menjadi dramatik dan semakin mencekam.
11 d.
Klimaks Tahapan ini merupakan puncak rumitan yang diikuti oleh krisis atau
titik balik. Konflik ditandai dengan perubahan alur cerita. e.
Penyelesaian Dalam tahapan ini ketegangan menurun. Tokoh-tokoh yang
meruncingkan persoalan telah meninggal atau menemukan jalan penyelesaian Nurgiyantoro, 2005: 149-150.
Alur terdiri dari banyak jenis. Jenis alur dapat dikelompokkan dengan menggunakan berbagai kriteria. Berikut ini akan dikemukakan jenis-jenis alur
berdasarkan kriteria urutan waktu. Alur Maju
Alur maju disebut juga alur kronologis, alur lurus atau alur progresif. Peristiwa-peristiwa ditampilkan secara kronologis, maju,
secara runtut dari tahap awal, tengah, hingga akhir. Alur Mundur
Alur mundur disebut juga alur tak kronologis, sorot balik, regresif, atau flash-back. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap
akhir atau tengah dan baru kemudian tahap awalnya. Alur Campuran
Alur campuran merupakan perpaduan alur maju atau progresif dan alur mundur atau regresif.
http:winawimala.wordpress.com20110324jenis-alur-drama.
12 Berdasarkan kriteria cara pengakhirannya, alur terbagi dalam dua jenis
berikut ini. Alur tertutup
Alur yang memiliki penyelesaian yang jelas, penampilan kisahnya diakhiri dengan kepastian atau secara jelas.
Alur terbuka Alur yang memiliki penyelesaian yang tidak jelas atau
menggantung. Penampilan kisahnya diakhiri secara tidak pasti, tidak jelas, serba mungkin. Jadi akhir ceritanya diserahkan kepada imajinasi
pembaca atau penonton. http:winawimala.wordpress.com20110324jenis-alur-drama.
1.5.2.1.2 Tokoh dan Penokohan
Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang penting dalam karya naratif. Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di
dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Menurut Abrams 1981, lewat Nugiyantoro, 2005: 165, tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam
suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan
apa yang dilakukan dalam tindakan. Menurut Luxemburg lewat Nurgiyantoro, 2005: 180, tokoh dapat dikategorikan protagonis jika tokoh tersebut diberi lebih
banyak kesempatan untuk mengemukakan visi, sikap, atau pandangan sehingga memungkinkan memperoleh simpati dan empati pembaca. Dengan kata lain,