5
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1.3.1
mendeskripsikan unsur-unsur struktur novel Drop Out karya Arry Risaf Arisandi dan novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar, yang
meliputi alur, tokoh dan penokohan, latar, tema, serta sudut pandang, 1.3.2
mendeskripsikan hubungan intertekstual novel Drop Out karya Arry Risaf Arisandi dengan novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini adalah hubungan intertekstual novel Drop Out karya Arry Risaf Arisandi dengan novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar
yang diperoleh dari struktur masing-masing novel. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis
maupun praktis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan studi sastra Indonesia, khususnya dalam kajian intertekstual. Penelitian ini juga diharapkan
mampu memberi sumbangan dalam teori sastra dalam mengungkap hubungan karya sastra yang satu dengan karya sastra yang lain.
Penelitian ini juga diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dalam penulisan karya sastra. Sebagaimana telah dijelaskan keterkaitan karya sastra yang
satu dengan yang lain dapat menjadi sumber inspirasi penulis.
6
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bacaan dalam bidang kajian dan apresiasi novel Drop Out dan Cintaku di Kampus Biru, selain
itu penelitian ini diharapkan membantu pembaca untuk lebih memahami novel Drop Out dan Cintaku di Kampus Biru.
Penelitian ini diharapkan mampu memberi pengetahuan pada pembaca terkait hubungan sebuah karya sastra satu dengan karya sastra yang lain, dengan
adanya transformasi dari karya sastra yang terdahulu. Selain itu, juga mengenai bagaimana pengaruh karya sastra terdahulu dapat menginspirasi karya-karya pada
masa sekarang.
1.5 Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
1.5.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai novel Drop Out terkait dengan kajian intertekstual sejauh ini belum pernah di temukan oleh peneliti. Kebanyakan tulisan hanya
berbentuk resensi atau sinopsis novel tersebut di beberapa blog dan web. Begitu pula dengan novel Cintaku di Kampus Biru, peneliti hanya menemukan resensi
dan sinopsis. Penelitian mengenai hubungan intertekstual baik novel maupun cerpen
Indonesia telah banyak dilakukan. Marcellina 1999 yang meneliti hubungan intertekstual cerpen Negeri Kabut dan cerpen Tempat Yang Terindah Untuk Mati
karya Seno Gumira Ajidarma. Hubungan intertekstual yang terdapat dalam cerpen tersebut memiliki keterkaitan unsur tema dan penokohan.
7 Agustini 2009, meneliti hubungan intertekstual novel Misteri Cincin
Yang Hilang karya S. Maria GD dan novel Kubur Berkubah karya Agatha Christie. Hubungan intertekstual yang dikemukakan dalam novel tersebut terdapat
pada plot, tokoh dan penokohan, serta tema. Keterkaitan yang terkandung antara lain mengenai kriminalitas kasus pembunuhan, kejahatan yang ditutup-tutupi
akhirnya tebongkar juga. Selian itu unsur tentang adanya hubungan percintaan juga dipaparkan dalam penelitian ini.
Penelitian mengenai intertekstual telah dikemukakan antara lain oleh Faruk melalui bukunya Metode Penelitian Sastra 2012: 43. Dalam tulisannya
berjudul Intertekstualitas Suluk Syekh Wali Lanang dengan Centhini Tambang Raras-Amongraga Jilid I diungkapkan bahwa pengarang mengambil komponen-
komponen teks yang lain sebagai bahan dasar untuk penciptaan karyanya. Semua itu disusun dan diberi warna dengan penyesuaian, dan jika perlu ditambah supaya
menjadi sebuah karya yang utuh. Sesuai pernyataan Julia Kristeva, bahwa pertama, pengarang adalah seorang pembaca teks sebelum menulis teks. Proses
penulisan karya oleh seorang pengarang tidak bisa dihindarkan dari berbagai jenis rujukan, kutipan, dan pengaruh. Kedua, sebuah teks tersedia hanya melalui proses
pembacaan. Pada dasarnya belum ada pembahasan secara khusus mengenai kajian intertekstual novel Drop Out dengan novel Cintaku di Kampus Biru. Oleh karena
itu, dapat dikatakan bahwa penelitian ini bukan merupakan pengulangan dari sebuah penelitian dan bisa dibuktikan keasliannya.
8
1.5.2 Landasan Teori
Suatu penelitian memerlukan teori-teori atau pendekatan yang tepat dan sesuai dengan objeknya. Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah
i analisis struktural dalam karya sastra yang terdiri dari alur, tokoh-penokohan, latar, tema, dan sudut pandang, ii pengertian kajian intertekstual dalam karya
sastra. Berikut ini akan dipaparkan teori-teori tersebut.
1.5.2.1 Analisis Struktural
Sebuah karya sastra tersusun atas unsur-unsur intrinsik yang menjadi pembangunnya. Untuk memahami struktur tersebut dapat dilakukan analisis
struktural. Analisi struktural merupakan analisis yang mengidentifikasi, mengkaji dan menggambarkan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik sebuah karya sastra
sehingga membentuk sebuah pemaknaan yang utuh dan terpadu Nurgiyantoro, 2005: 37.
Fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik dalam penelitian ini adalah bahwa setiap unsur intrinsik memiliki fungsinya, seperti alur dalam sebuah karya
sastra berfungsi memberi rasa pada karya sastra tersebut. Permainan alur bertujuan untuk membawa pembaca masuk ke dalam situasi penceritaan karya
sastra. Setiap unsur intrinsik memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, keterkaitan tersebut yaitu dengan unsur tokoh dan penokohan yang kemudian
akan membawa tema dalam rangkaian latar dan latar secara keseluruhan. Tokoh dan penokohan memberikan efek tertentu melalui pertemuan tokoh yang satu
dengan yang lain yang kemudian memunculkan suatu konflik atau permasalahan