Cinta Adalah Pilihan dan Menuntut Kejujuran

72 yang belum ia kenal sebelumnya di perpustakaan. Erika gadis cantik yang ditinggal tunangannya studi di Jerman. Semenjak pertemuan itu Anton merasa telah menemukan gadis yang benar-benar tepat dan cocok dengan Anton. Mereka pun sama-sama menaruh rasa suka satu dengan lainnya. Namun, Erika sama sekali tidak mengetahui jika Anton masih memiliki hubungan dengan Marini. Ketidakjujuran Anton sebenarnya tidak berdampak pada siapapun, melainkan malah menggerogoti pikiran Anton sendiri. Anton di hadapkan pada banyak permasalahan, jangka waktu studinya yang sudah mepet, belum lulusnya mata Literatur, rumitnya percintaannya dengan Marini yang mendesak meminta untuk segera dinikahi. Namun semua permasalahan yang muncul akhirnya dapat seelesai secara bergantian. Meski semuanya bergaris besar pada percintaan, tapi Anton tetap mencerminkan sosok yang memiliki karakter yang kuat. Kemudian percintaan yang tidak terduga dengan Bu Yusnita akhirnya menghindarkan Anton dari DO. Pada akhir cerita Anton mengakhiri segala permasalahan dengan menemui cinta sejati yaitu Erika.

2.3.5 Analisis Sudut Pandang Novel Cintaku di Kampus Biru

Sudut pandang yang digunakan dalam novel Cintaku di Kampus Biru adalah pandang dia-an mahatahu. Dalam hal ini pengarang bebas menceritakan segala sesuatu tentang tokoh dalam lingkup waktu dan tempat, berpindah dari tokoh “dia” yang satu ke tokoh “dia” yang lain, menceritakan atau sebaliknya menyembunyikan ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya berupa 73 pikiran, perasaan, pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan dan tindakan nyata. Pengarang dengan bebas menceritakan tokoh Anton yang kemudian berpindah ke tokoh Erika, Marini, Bu Yusnita, Pak Gunawan, dan Kusno. Pengarang menceritakan apa saja yang berkaitan dengan masing-masing tokoh dalam lingkup waktu, tempat, hingga perasaan. Hal tersebut terlihat sebagai berikut. 67 Pembicaraan dengan hatinya terputus. Marini terpaksa membalas lambaian gadis yang dibonceng lelaki bermotor. Dia berusaha menampilkan senyum. Tapi terasa sempil. Tapi tak apalah. Teman tadi telah lewat. CKB: 11 68 Anton menghirup udara sepenuh dada. Dan rambutnya yang gondrong terasa gatal lagi. Dia menggaruk. Panas. Ah, kulit kepalanya sampai perih. Dan dia menghentikan garukannya. Tapi titik kepuasan belum tercapai. Rasa gatal masih mengambang. Dia jengkel. Cuma kepada siapa kejengkelan itu diarahkan? CKB: 12 69 Dan dekan itu tetap merasa dadanya menyenak kepada Anton bersiap akan ke luar dari situ. Hatinya rusuh menatap kepahitan dalam lekukan bibir lelaki muda itu. Sebab dia merasakan dirinya ikut menghancurkan kepercayaan mahasiswa itu. CKB: 40 70 Berdebur-debur jantung Bu Yusnita menahan genggaman tangan hangat di tengah keheningan alam itu. Di tengah alam yang berbisik-bisik dibelai angin gunung itu, dia bukanlah dosen. Dia adalah gadis yang merasa debaran di dadanya. Sehingga dia menunduk, dia menatap rumput- rumput hijau. CKB: 80 74 71 Erika merangkul tangan Anton yang kukuh. Dan mereka berjalan di bawah pohon-pohon mahoni yang tak hentinya meluruhkan daun-daunnya. CKB: 127 Berdasarkan hal di atas, pengarang, Ashadi Siregar, dengan bebas menceritakan pikiran, perilaku, serta situasi di sekitar tokoh-tokoh yang ada dalam novel CKB melalui ucapan tidak langsung. Dengan mudah pengarang berpindah cerita dari tokoh satu ke tokoh lain dengan menggunakan sebutan bagi semua tokoh berupa kata ganti orang ketiga, yaitu “dia” atau pun dengan langsung menyebut nama setiap tokoh yang bersangkutan. Bahkan, pengarang memberikan gambaran secara jelas mengenai apa yang saat itu dipikirkan, dirasakan, diperbuat, dan diucapkan oleh masing-masing tokoh baik secara langsung maupun tidak langsung. Bebasnya pengarang untuk menceritakan setiap karakter dan tindak- tanduk tokoh membuktikan bahwa sudut pandang dalam novel CKB tidak hanya terbatas pada satu tokoh saja. Oleh karena itu, novel CKB dikatakan menggunakan sudut pandang dia-an mahatahu.

2.4 Tabel Struktur Novel

DO – CKB No Unsur Intrinsik DO CKB Keterangan 1 Alur Alur maju tertutup Alur maju tertutup Novel DO dan CKB sama-sama menggunakan alur maju tertutup. 2 Tokoh dan Penokohan Tokoh Protagonis Jemi Tokoh utama, bodoh, pemalas. Tokoh Protagonis Anton Tokoh utama, yang periang, aktif, kocak, pintar. Tokoh Protagonis Sama-sama terdiri dari dua orang. Sama-sama tokoh utama 75 Leah Mantan senior Jemi yang sudah menjadi dosen Akuntansi. Tokoh Antagonis Doktor M Dosen Statistik, licik, menghalalkan segala cara demi mencapai keinginannya. Erika Seorang gadis sederhana, pendiam, dan pemilik sifat yang menerima apa adanya ini menjadi pelabuhan terakhir bagi Anton. Tokoh Antagonis Bu Yusnita Dosen yang pemarah dan mempersulit kelulusan Anton karena cinta. Marini Kekasih Anton dan menuntut agar segera dinikahi. Tokoh Tritagonis Pak Gunawan Dekan yang selalu menjadi panutan Anton. Kusno Sahabat Anton yang selalu bersama Anton dan memberika informasi- informasi penting yang menyangkut tentang sebagai protagonis dan tokoh yang memiliki hubungan erat dengan tokoh utama sebagai tokoh protagonis. Tokoh Antagonis Persamaannya: tokoh dosen pada DO dan CKB sama-sama sebagai sumber konflik bagi tokoh protagonis. Perbedaannya: dalam DO tokoh antagonis hanya satu, Doktor M selaku dosen, sedangkan CKB ada dua, Bu Yusnita selaku dosen dan Marini. Tokoh Tritagonis Tokoh tritagonis pada DO dan CKB berbeda. Pada novel DO tidak terdapat tokoh tritagonis, sedangkan pada CKB terdapat dua orang tokoh tritagonis yang berpihak pada tokoh protagonis.