Manfaat Teoritis Manfaat Penelitian

9 atau sebaliknya, mencari dan menemukan jalan keluar dari konflik yang terjadi. Hal itu mewujudkan karya sastra yang hidup dengan adanya irama dalam rangkaian cerita. Begitu juga dengan latar, latar akan memunculkan imajinasi pembaca untuk lebih mendalami setiap peristiwa pada karya sastra yang kemudian akan menemukan dan menyimpulkan tema yang mengikat keseluruhan unsur dalam sebuah karya sastra. Dalam usaha meneliti hubungan intertekstual novel DO dan CKB, peneliti akan melakukan analisis struktural terlebuh dahulu yang meliputi alur, tokoh- penokohan, latar, tema, dan sudut pandang. Dijelaskan oleh Teeuw 1983: 61, dalam menganalisis sebuah karya sastra dari segi manapun, analisis struktural merupakan tugas prioritas yang oleh karenanya harus dilakukan terlebuh dahulu sebelum analisis lainnya. Dengan kata lain, prinsip intertekstual memerlukan pendekatan struktural. Struktur penceritaan dalam karya sastra sama halnya dengan gaya penceritaan sebuah karya sastra. Hal-hal yang mendukung struktur penceritaan yaitu alur, tokoh dan penokohan, tema, latar dan sudut pandang. Dalam penelitian ini, analisis struktural akan dibatasi pada lima unsur intrinsik. Hal tersebut dikarenakan keterkaitan antarunsur intrinsik di atas dianggap cukup dan sudah mencakup segala hal untuk diteliti sebagai unsur yang mendukung adanya hubungan intertekstual pada kedua novel. 10

1.5.2.1.1 Alur

Alur merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di antara berbagai unsur fiksi yang lain. Alur memang mengandung unsur jalan cerita atau tepatnya peristiwa yang susul- menyusul, tetapi ia lebih dari sekedar jalan cerita itu sendiri atau tepatnya: ia lebih dari sekedar rangkaian peristiwa Nurgiyantoro, 2005: 110-111. Stanton 1965, lewat Nurgiyantoro, 2005: 111 mengemukakan bahwa alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tetapi tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Alur dalam karya sastra memiliki tahapan sebagai berikut: a. Pemaparan atau Pengenalan Situasi Bagian ini merupakan awal yang berisi keterangan mengenai pengenalan tokoh serta latar. Bagian ini berfungsi mengantar pembaca ke dalam persoalan utama yang menjadi isi cerita. b. Penggawatan atau Timbulnya Konflik Tahapan ini muncul ketika ada kekuatan, kemauan, sikap atau pandangan yang saling bertentangan. Peristiwa ini sering diakibatkan oleh munculnya satu peristiwa yang mengacaukan. c. Peningkatan Konflik Konflik semakin berkembang. Peristiwa menjadi dramatik dan semakin mencekam.