c. Definisi Pajak menurut Dr. N. J. Feldman :
Pajak adalah persepsi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum,
tanpa adanya kontraprestasi dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan iuran wajib dari masyarakat yang menjadi wajib pajak kepada
pihak pemerintah walaupun tidak mendapatkan jasa timbale balik secara langsung.
2.2.2.1 Fungsi Pajak
Menurut Siti Resmi 2008:3, terdapat dua fugsi pajak yaitu fungsi budgetair sumber keuangan Negara dan fungsi regularend pengatur.
a. Fungsi Budgetair Sumber Keuangan Negara
Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik
rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan Negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk kas
Negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun instensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan
berbagai jenis pajak seperti pajak penghasilan PPh, PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, PBB dan lain sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Fungsi Regularend Pengatur
Pajak mempunyai fungsi pengatur, hal tersebut mengartikan bahwa pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai beberapa tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
2.2.2.2 Pengelompokan Pajak
Pajak dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu pengelompokkan menurut golongan, menurut sifat dan menurut lembaga pemungutannya Siti Resmi,
2008:7. a.
Menurut Golongan, pajak dikelompokkan menjadi dua : 1. Pajak Langsung : pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh WP
dan tidak dapat dilimpahkan atau di bebankan kepada orang lain atau pihak lain. Contoh dari pajak langsung adalah PPH.
2. Pajak Tidak Langsung : Pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orag lain atau pihak ketiga. Contoh dari pajak tidak
langsung yaitu Pajak Pertambahan Nilai PPN. b. Menurut Sifat, pajak dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Pajak Subjektif : pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya.
Contohnya ialah pada Pajak Penghasilan PPH. 2. Pajak Objektif : pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik
berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak maupun tempat tinggal.
c. Menurut Lembaga Pemungut, dikelompokkan menjadi dua : 1. Pajak Negara Pajak Pusat : merupakan pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada umumnya. Contohnya adalah PPh, PPN, PPnBM, PBB serta Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB. 2. Pajak Daerah : merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik
tingkat I pajak provinsi maupun tingkat II pajak kabupatenkota dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing. Pajak
Provinsi meliputi pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, serta pajak pengambilan dan
pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan. Sedangkan untuk pajak kabupaten meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak
reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan c dan pajak parkir.
2.2.2.3 Tata Cara Pemungutan Pajak