Hasil Pengujian Multikolinieritas Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel 14 uji normalitas dapat diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan asym. Sig sebesar 0.128 dimana lebih besar dari 0.05 5 serta menunjukkan bahwa distribusi normal.

4.4.2 Hasil Pengujian Multikolinieritas

Uji asumsi multikolinieritas mengartikan bahwa antara variabel independent yang satu dengan yang lain dalam regresi berhubungan secara sempurna atau mendekati kesempurnaan. Dugaan secara sederhana terhadap adanya multikolinearitas didalam model regresi. Dari dugaan adanya multikolinearitas tersebut maka perlu adanya pembuktian atau identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinearitas yang dilakukan dengan cara menghitung Varance Inflations Factor VIF. VIF menyatakan tingkat pembengkakan variance, apabila VIF dari 10 hal ini berarti terdapat multikolinearitas pada persamaan linear Ghozali 2006:95. Tabel 4-16 Hasil Uji Mulitikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant PEMAHAMAN_X1 0.649 1,541 KESADARAN_X2 0.653 1,531 SOSIALISASI_X3 0.720 1,389 a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_Y Sumber : Lampiran 6 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan tabel 15 di atas maka dapat diketahui bahwa nilai dari VIF yang diperoleh dari masing – masing variabel bebas dalam penelitian ini adalah kurang dari 10. Dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah terbebas dari penyimpangan multikolinieritas.

4.4.3 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Tujuan dari penelitian adalah menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jadi variance dari residual satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut dengan Homokedastisitas, sedangkan jika berbeda maka disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak mempunyai heterokedastisitas Santoso, 2000:208. Menurut Santoso 2000:210, untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas adalah : - Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heterokedastisitas - Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heterokedastisitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4-17 Hasil Uji Heterokedastisitas Unstandardized Residual X1 X2 X3 Spearmans rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient 1.000 -.051 -.050 .026 Sig. 2-tailed . .617 .620 .796 N 100 100 100 100 PEMAHAMAN _X1 Correlation Coefficient -.051 1.000 .520 .423 Sig. 2-tailed .617 . .000 .000 N 100 100 100 100 KESADARAN_ X2 Correlation Coefficient -.050 .520 1.000 .477 Sig. 2-tailed .620 .000 . .000 N 100 100 100 100 SOSIALISASI_ X3 Correlation Coefficient .026 .423 .477 1.000 Sig. 2-tailed .796 .000 .000 . N 100 100 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terjadi penyimpangan heteroskedastisitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus Di Wilayah Kelurahan Krembung Kecamatan Krembung Sidoarjo).

0 6 115

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo).

0 0 115

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto).

0 1 109

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Klurak Kecamatan Candi Sidoarjo).

0 1 113

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Klurak Kecamatan Candi Sidoarjo)

0 0 25

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto)

0 0 22

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK ATAS PBB, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi kasus di Kelurahan Rungkut Menanggal – Surabaya Timur)

0 1 20

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo)

0 0 27