Pada bagian sekat yang lainnya terdapat pion, mangkuk, kartu soal dan kartu angka. Pion, mangkuk, dan kartu angka juga berwarna coklat yang
didasarkan secara natural dari warna asli kayu. Untuk mangkuk memiliki tinggi 3 cm, diameter atas 7 cm, dan diameter alas 5 cm. Sedangkan kartu
soal memiliki ukuran 6,5x4 cm. Katu soal dibuat menggunakan kertas yang berjenis ivory. Pada kartu soal memiliki dua sisi, yaitu sisi depan dan sisi
belakang. Sisi depan terdapat soal, sedangkan sisi belakang terdapat jawaban dari soal yang ada pada sisi depan. Jawaban pda bagian belakang
kartu soal ini berfungsi sebagai auto correction atau pengendali kesalahan salah satu ciri dari karakteristik alat peraga berbasis Montessori.
3 Album Penggunaan Alat Peraga
Album penggunaan alat peraga dibuat agar pengguna alat peraga papan perkalian dapat menggunakan alat peraga dengan baik dan benar.
Album ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama merupakan penjelasan fungsi dari setiap alat yang terdapat pada Multiplication Board. Sedangkan
bagian kedua berisikan petunjuk dalam menggunakan alat peraga papan perkalian.
c. Pengumpulan Bahan
Pengumpulan bahan dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Peneliti memilih untuk memanfaatkan bahan dari kayu, kertas, dan
plastik. Kayu yang dipilih adalah teak atau biasa dikenal dengan sebutan kayu jati, hal ini dikarenakan kayu jati memiliki kualitas yang baik. Kayu teakwood
dipilih dengan alasan karena tidak berbau dan teksturnya yang kuat sehingga tidak mudah untuk dimakan rayap. Selain itu kayu jati dipilih karena warnanya
yang terang dantidak mudah melengkung walaupun dengan ukuran tinggi yang tipis sehingga ringan dan mudah dibawa. Kayu tersebut dimanfaatkan dalam
pembuatan papan perkalian, kotak perlengkapan, pion, dan kartu angka. Kertas digunakan peneliti sebagai bahan dalam pembuatan kartu soal. Jenis kertas yang
digunakan peneliti adalah kertas ivory, hal ini dikarenakan kertas tersebut memiliki ketebalan yang dapat disesuaikan dengan keinginan kita dan tidak
mudah rusak. Sedangkan plastik digunakan peneliti sebagai bahan pada manik- manik. Manik-manik dan mangkuk didapatkan oleh peneliti dari salah satu toko
aksesoris di daerah kota Yogyakarta. Selain itu plastik juga digunakan untuk melapisi kartu soal agar tidak mudah rusak. Bahan-bahan tersebut yang
dimanfaatkan peneliti sebagai bahan dasar dalam membuat alat peraga papan perkalian berbasis Montessori Multiplication Board.
d. Pembuatan Alat Peraga
Alat peraga dibuat dengan bantuan dari tukang kayu yang berada di daerah Gedongkiwo kota Yogyakarta. Peneliti memilih membuat alat peraga di tempat
tersebut karena sudah dikenal sebagai tukang kayu yang berpengalaman dalam membuat alat peraga berbasis Montessori, selain itu lokasinya dekat rumah
sehingga sangat mendukung dalam pembuatan alat peraga dengan hasil yang baik dan maksimal. Pembuatan alat peraga berlangsung selama kurang lebih satu
bulan. Dalam pembuatan alat peraga ini dilakukan dengan melalui beberapa tahap.
Tahap pertama dalam pembuatan alat peraga ini yaitu pembuatan desain alat peraga. Peneliti membuat desain alat peraga papan perkalian dengan bentuk
yang jelas dan ukuran yang pasti. Setelah itu desain alat peraga diberikan kepada tukang kayu. Kemudian alat peraga dibuat sesuai dengan ukuran dan bentuk
yang sudah didesain. Pertama-tama kayu jati dipotong dengan ukuran 32x35 cm. Selanjutnya kayu tersebut dibor untuk membuat lubang berbentuk cekungan-
cekungan dengan ukuran tertentu sebanyak 400 lubang dengan diameter 0,8 cm. Papan yang telah selesai dibuat kemudian diamplas dan dipernis menggunakan
tiner agar mengkilat. Langkah terakhir adalah memberi tanda, angka, dan nama pada papan perkalian. Berikut dipaparkan mengenai desain alat peraga papan
perkalian yang dikembangkan oleh peneliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.5 Papan Perkalian
Keterangan: a
= lubang slot b
= tanda silang atau tanda kali ×
c = nama papan perkalian
d = lubang untuk manik-manik
e = deret angka 1-20
Tahap kedua adalah pembuatan kotak perlengkapan. Kotak ini berbentuk balok yang terbuat dari kayu jati. Kotak perlengkapan dibuat menjadi 7 bagian.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam meletakkan bagian-bagian pada alat peraga agar tidak saling tercampur satu dengan yang lainnya. Berikut ini
merupakan desain kotak penyimpanan manik-manik, pion, mangkuk, kartu soal, dan kartu angka.
a b
e c
d
Gambar 4.6 Kotak Penyimpanan Manik-Manik, Pion, Mangkuk, Kartu Soal, Dan Kartu Angka
Tahap ketiga adalah pembuatan desain kartu soal, tanda operasi hitung, angka, dan nama alat peraga. Desain ini dibuat menggunakan bantuan aplikasi
Corel Draw X7 Kartu soal didesain bolak-balik dengan ketentuan sisi depan untuk soal dan sisi belakang untuk jawaban. Hal ini dirancang untuk
memudahkan siswa dalam mengoreksi jawaban, selain itu juga untuk memenuhi salah satu karakteristik alat peraga berbasis Montessori yaitu auto correction.
Selanjutnya kartu soal dicetak bolak-balik menggunakan kertas ivory, sedangkan kartu soal, tanda operasi hitung, angka, dan nama alat peraga dicetak menjadi
stiker dengan jenis cutting. Kartu soal dibuat sebanyak 61 soal dan jawaban yang terdiri dari 11 soal perkalian dengan hasil satu angka, 19 soal perkalian satu
angka kali satu angka dengan hasil dua angka, dan 31 soal perkalian satu angka kali dua angka dengan hasil dua angka. Masing-masing kartu soal dibuat beserta
jawaban yang berada disebaliknya. Berikut merupakan rincian kartu soal alat peraga yang disajikan dalam tabel 4.26.
Tabel 4.26 Rincian Kartu Soal Kode Soal
Materi Jumlah
perkalian satu angka kali satu angka
Menghitung hasil perkalian dengan hasil satu angka
11 perkalian satu angka
kali satu angka Menghitung hasil perkalian
dengan hasil dua angka 19
perkalian satu angka kali dua angka
Menghitung hasil perkalian dengan hasil dua angka
31
Hasil dari produk alat peraga papan perkalian berbasis Montessori kemudian divalidasi terlebih dahulu kepada para ahli. Validasi produk
dilakukan dengan tujuan memberikan penilaian terhadap produk papan perkalian berbasis Montessori. Pada proses penilaian produk alat peraga
papan perkalian, peneliti mempresentasikan alat peraga yang sudah dirancang kepada ahli validator serta cara menggunakannya. Selanjutnya validator
memberikan penilaian, saran, dan komentar terhadap alat peraga papan perkalian. Hasil penilaian, saran, dan komentar akan digunakan untuk
mengetahui kekurangan yang ada pada papan perkalian kemudian memperbaikinya. Penilaian alat peraga dibuat berdasarkan lima karakteristik
alat peraga berbasis Montessori. Berikut dipaparkan hasil penilaian produk alat peraga papan perkalian yang disajikan pada tabel 4.27.
Tabel 4.27 Hasil Penilaian Produk Ahli
Total Rerata
Montessori 50
3,85 Guru Senior
48 3,69
Guru Kelas II 50
3,85
Rerata 49,33
3,79
Berdasarkan tabel 4.27, diperoleh hasil penilaian produk papan perkalian diperoleh rerta 3,79. Jika dibandingkan dengan tabel 3.7 halaman
50, hasil tersebut menunjukkan bahwa produk sudah sangat layak digunakan sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Pada penilaian alat peraga, guru
senior menambahkan saran agar memberi pengunci pada alat peraga. Namun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ahli Montessori kurang menyetujui saran tersebut dikarenakan pengunci tidak memenuhi karakteristik alat peraga Montessori. Dalam pembuatan alat
peraga papan perkalian berbasis Montessori, peneliti mendapatkan saran secara lisan dari dosen pembimbing untuk menambahkan anak panah pada
kartu bilangan. Hal ini bertujuan untuk memperkecil kemungkinan siswa memasukkan kartu bilangan ke dalam slot secara terbalik.
5. Uji Coba Terbatas