Kesulitan Belajar Matematika Matematika

2 Bersusun pendek � × = � × = Sehingga dapat dituliskan hasil dari × adalah 36.

d. Kesulitan Belajar Matematika

Menurut Lerner, salah satu karakteristik anak berkesulitan belajar adalah ia mengalami kesulitan belajar. Heward Orlansky menyatakan, anak-anak berkesulitan belajar agak sukar dibedakan dari anak-anak yang berprestasi akademik kurang, tunagrahita ringan, atau tunalaras ringan dalam Runtukahu, 2014:19. Berkesulitan belajar artinya ketidakmampuan belajar. Terdapat sekitar 12 definisi kesulitan belajar, walaupun berbeda-beda namun definisi kesulitan belajar memiliki kesamaan yaitu: 1 Kesulitan belajar menyangkut kesulitan dalam pencapaian dan pengembangan akademik, 2 Kesulitan belajar menyangkut kekurangan dalam pola perkembangan bahasa, pengembangan fisik, pengembangan akademik seperti Matematika danatau pengembangan perseptual, dan 3 Tidak termasuk dalam lingkungan yang tidak mendukung Runtukahu, 2014:20. Dipandang dari segi sindrom psikologis, menurut Lerner berkesulitan belajar dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu ketidakmampuan dalam membaca atau disleksia dyslexia, ketidakmampuan dalam menulis atau disgrafia dysgraphia, dan ketidakmampuan dalam berhitung atau × diskalkulia dyscalculia. Abulrahman menyatakan bahwa pada umumnya guru memandang anak dengan prestasi belajar rendah adalah anak berkesulitan belajar dalam Runtukahu, 2014:21. Sedangkan kesulitan belajar sendiri sering tidak teridentifikasi pada usia muda, tetapi nanti pada usia sekolah dan berlangsung seumur hidup. Menurut Lerner, faktor penyebab kesulitan belajar sebenarnya tidak diketahui dengan pasti, tetapi dapat dikemukakan beberapa penyebabnya yaitu: 1 Keturunan Keturunan dapat menyebabkan kesulitan belajar, tetapi tidak semua pakar Pendidikan Luar Biasa PLB menyetujuinya dikarenakan laporan-laporan hasil penelitian yang berbeda. 2 Otak tidak berfungsi Tidak berfungsinya otak dapat menyebabkan anak berkesulitan belajar karena otak tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu anak berkesulitan belajar sering disebut anak yang mengalami kerusakan otak ringan. Walaupun tidak semua anak berkesulitan belajar mengalami kerusakan otak, namun dalam bidang kedokteran istilah ini masih sering digunakan. 3 Lingkungan dan kurang gizi malnutrisi Lingkungan yang dimaksud yaitu tekanan atau sikap negatif masyarakat terhadap anak penyandang cacat dan keluarganya. Sedangkan kurang gizi malnutrisi pada usia dini dapat mempengaruhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pusat sistem saraf yang selanjutnya akan mempengaruhi belajar dan perkembangan anak. 4 Ketidakseimbangan biokimia Ketidakseimbangan biokimia dikhususkan pada darah anak yang tidak dapat mempertahankan jumlah vitamin dalam tubuhnya. Pemberian vitamin diupayakan untuk mengatasi kesulitan belajar, namun ada yang berhasil dan ada yang tidak. Penyebab kesulitan belajar kadang tidak dapat ditemukan atau diperbaiki. Oleh sebab itu Kirk dan Gallagher mengemukakan 4 faktor penyebab kesulitan belajar yaitu: 1 Faktor kondisi fisik Kurangnya penglihatan dan pendengaran menjadi faktor tidak menunjangnya anak dalam belajar. 2 Faktor lingkungan Keadaan keluarga, masyarakat, pengajaran di sekolah, dan kurangnya perhatian dalam belajar menyebabkan anak sulit dalam belajar. 3 Faktor motivasi dan sikap Kurangnya motivasi belajar dapat menyebabkan anak kurang percaya diri dan menimbulkan perasaan negatif terhadap sekolah. 4 Faktor psikologis Kurang persepsi, ketidakmampuan kognitif, dan lamban dalam bahasa dapat menyebabkan terjadinya kesulitan dalam bidang akademik dalam Runtukahu, 2014:22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Alat Peraga Pembelajaran Matematika