4.4.1. Analisa Kapabilitas Proses
Analisa terhadap nilai kapabilitas proses yang memiliki nilai DPMO terbesar dan mengidentifikasi sumber-sumber penyebab defect dengan cara
brainstorming dengan pihak perusahaan khususnya pada pada Produksi Velg Davino. Identifikasi penyebab defect ini dilakukan dengan menggunakan
fishbone diagram diagram tulang ikan. Karena telah diketahui bahwa kapabilitas proses yang memiliki nilai
DPMO terbesar adalah produksi velg davino pada bulan April 2010 dan penyebab defect terbesar pada produksi velg davino ini adalah jenis cat
menggumpal sesuai dengan data defect maka penyebab yang potensial ini akan diidentifikasi dengan menggunakan diagram tulang ikan. Nilai DPMO dan
Sigma sesuai dengan rekapan nilai kapabilitas Tabel 4.18.. Tabel 4.18. Rekapan Nilai Kapabilitas Produksi Velg Davino.
Bulan Total
Produk Total
Defect DPMO
Sigma CTQ Deskripsi
CTQ
Januari 2010
510 39 12.745 3,734 6
Februari 2010
452 30 11.061 3,7883 6
Maret 2010
345 29 14.009 3,6971 6
April 2010
727 83 19.027 3,5743 6
Mei 2010
475 38 13.333 3,7042 6
Juni 2010
534 44 13.732 3,7043 6
Cat tidak rata, Cetakan
meluber, Ukuran tidak
presisi, Cat menggumpal,
Penyok, Adanys guretan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4.2. Analisa Cacat Terbesar
Nilai sigma menunjukkan gambaran kinerja produksi, dari tabel diatas nilai sigma paling rendah adalah pada produksi velg davino pada Bulan Januari
2010 dengan nilai DPMO menggambarkan kemampuan produksi sebesar 12.745 yang dikonversikan dengan nilai sigma yaitu sebesar 3,734 sigma.
Sedangkan nilai DPMO terendah adalah pada produksi velg davino pada Bulan Februari 2010 yaitu sebesar 11.061 yang dikonversikan dengan nilai sigma
adalah 3,7783 sigma. Identifikasi terhadap penyebab defect pada produksi velg davino yang
memiliki nilai DPMO terkecil yaitu pada Bulan Febuari 2010 cetakan tidak presisi.
Metode analisa menggunakan fishbone diagram bersama-sama dengan pihak manajemen untuk mendapatkan potential cause dari berbagai jenis
kecacatan . Berikut ini diagram tulang ikan dari berbagai jenis cacat:
Gambar 4.11. Fishbone Diagram Kecacatan Cat Tidak Rata
M anusia
C at tidak rata
O rder jenis m aterial cat kurang m em enuhi standart
M aterial M esin D an Peralatan
S etting m esin kurang tepat
M esin berhenti m ati
K ualitas cat kurang baik
U jung sem protan m acet
S kill yang m asih rendah
O perator kurang hati-hati saat m aterial handling
O perator kurang teliti saat m elakukan Inspeksi cat
M etode
T idak ada standart terhadap
peningkatan kualitas
T eknik Pengeringan tidak sesuai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penyebab terjadinya jenis kecacatan defect kecacatan cat tidak rata adalah Karena tenaga kerja yang kurang teliti saat melakukan inspeksi, sehingga
pemasangan ujung semprotan tidak presisi pada ukuran, sehingga memiliki potensi terjadinya kesalahan. Cat merupakan material utama dalam proses
painting. Kualitas yang tidak sesuai menghasilkan hasil pengecatan yang tidak sesuai standart. Cacat hasil pengecatan paling sering terjadi karena mesin mati
atau berhenti. Jika mesin berhenti atau mati, sehingga cat berhenti seketika dalam proses
pengecatan. Karena saat berhenti cat tidak melanjutkan pengecatan, akibatnya pada saat pengecatan ujung semprotan tidak menyemprotkan cat dengan
sempurna sehingga sering terjadi cat tidak rata. Selain itu tidak ada standart terhadap peningkatan kualitas dan teknik pengeringan.
Gambar 4.12. Fishbone Diagram Kecacatan Meluber .
Manusia
Cetakan meluber
Komposisi bahan baku tidak sesuai standart
Material Mesin Dan Peralatan
Setting mesin kurang tepat
Kualitas aluminum kurang baik
Penempatan velg pada mesin tidak presisi
Skill yang masih rendah
Operator kurang hati-hati saat material handling
Operator kurang teliti saat melakukan Inspeksi
Cetakan miring
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penyebab terjadinya jenis kecacatan defect kecacatan Cetakan Meluber adalah Karena tenaga kerja yang kurang teliti saat melakukan inspeksi, dan masih
rendahnya skill yang dimiliki, sehingga memiliki potensi besar terjadinya kesalahan. Setting mesin yang kurag tepat dan peletakan cetakan yang miring
adalah penyebab utama terjadinya cetakan meluber. Karena pada saat pengisian posisi cetakan harus pas dan tidak miring. Agar cetakan sesuai dengan bentuk
yang di inginkan. Dapat juga disebabkan pengujian material kurang memenuhi standart yang ditetapkan oleh perusahaan dari segi cara penyimpanan.
Gambar 4.13. Fishbone Diagram Kecacatan Ukuran Tidak Presisi.
Penyebab terjadinya jenis kecacatan defect kecacatan Cetakan Meluber adalah Cacat ukuran dikarenakan operator kurang teliti dalam setting
unit pemotongan komponen mesin tidak tepat, misal pahat bubut terlalu maju atau mundur, hal ini dikarenakan juga akibat pengalaman kerja operator masih
kurang berpengalaman , dikarenakan kurangnya training yang ada. Penempatan velg yang kurang presisi pada mesin dan pahat bubut yang telah aus juga
Manusia
Ukuran tidak Presisi
Komposisi bahan baku tidak sesuai standart
Material Mesin Dan Peralatan
Setting mesin kurang tepat
Kualitas aluminum kurang baik
Penempatan velg pada mesin tidak presisi
Skill yang masih rendah
Operator kurang hati-hati saat material handling
Operator kurang teliti saat melakukan Inspeksi
Pahat bubut Aus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mempengaruhi. Dapat juga disebabkan pengujian material kurang memenuhi standart yang ditetapkan oleh perusahaan dari segi cara penyimpanan dan kurang
memperhatikan kelembaban udara.
Gambar 4.14. Fishbone Diagram Kecacatan Cat Menggumpal.
Penyebab terjadinya jenis kecacatan defect kecacatan cat menggumpal adalah Karena tenaga kerja yang kurang teliti saat melakukan inspeksi, sehingga
pemasangan ujung semprotan tidak presisi pada ukuran, sehingga memiliki potensi terjadinya kesalahan. Cat merupakan material utama dalam proses
painting. Kualitas yang tidak sesuai menghasilkan hasil pengecatan yang tidak sesuai standart. Cacat hasil pengecatan paling sering terjadi karena mesin mati
berhenti. Jika mesin berhenti mati, sehingga cat berhenti seketika dalam proses pengecatan. Karena saat berhenti cat tidak melanjutkan pengecatan, akibatnya
pada saat pengecatan ujung semprotan tidak menyemprotkan cat dengan sempurna sehingga sering terjadi cat menggumpal. Selain itu tidak ada standart terhadap
peningkatan kualitas dan teknik pengeringan.
M anusia
C at M enggum pal
O rder jenis m aterial cat kurang m em enuhi standart
M aterial M esin D an Peralatan
Setting m esin kurang tepat
M esin berhenti m ati
K ualitas cat kurang baik
U jung sem protan m acet
Skill yang m asih rendah
O perator kurang hati-hati saat m aterial handling
O perator kurang teliti saat m elakukan Inspeksi cat
M etode
Tidak ada standart terhadap
peningkatan kualitas
Teknik Pengeringan tidak sesuai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4.15. Fishbone Diagram Kecacatan Penyok.
Penyebab terjadinya jenis kecacatan defect kecacatan Penyok adalah dikarenakan operator kurang teliti dalam setting mesin tidak tepat, misal terlalu
kerasnya pengujian dalam uji kekerasan, Penempatan velg yang kurang presisi. Hal ini dikarenakan juga akibat pengalaman kerja operator masih kurang
berpengalaman , dikarenakan kurangnya training yang ada dan kurang hati-hati dalam peletakan velg di rak-rak. Dapat juga disebabkan pengujian material kurang
memenuhi standart yang ditetapkan oleh perusahaan dari segi cara penyimpanan dan kurang memperhatikan kelembaban. Kualitas bahan yang tidak sesuai
menghasilkan hasil yang tidak sesuai standart.
Manusia
Penyok
Komposisi bahan baku tidak sesuai standart
Material Mesin Dan Peralatan
Setting mesin kurang tepat
Kualitas aluminum kurang baik
Penempatan velg pada mesin tidak presisi
Skill yang masih rendah
Operator kurang hati-hati saat material handling
Operator kurang teliti saat melakukan Inspeksi
Metode
Teknik pengujian kekerasan tidak sesuai
Tidak standart terhadap peningkatan
kualitas
Terlalu keras dalam pengujian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4.16. Fishbone Diagram Kecacatan Adanya Guretan.
Penyebab terjadinya jenis kecacatan defect kecacatan Adanya Guretan adalah Karena tenaga kerja yang kurang teliti saat melakukan inspeksi, dan masih
rendahnya skill yang dimiliki, sehingga memiliki potensi besar terjadinya kesalahan. Hal ini dikarenakan juga akibat pengalaman kerja operator masih
kurang berpengalaman , dikarenakan kurangnya training yang ada dan kurang hati-hati dalam peletakan velg di rak-rak. Dapat juga disebabkan pengujian
material kurang memenuhi standart yang ditetapkan oleh perusahaan Penempatan velg yang kurang presisi.
4.5. Improve Usulan