Proses Produksi TINJAUAN PUSTAKA

Selanjutnya, alloy 6061 ini masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara kasar. Proses ini membutuhkan mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000, 10.000 bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam, bahkan engineer pabrikan sampai mempatenkan caranya, umumnya menggunakan closed- dies cetakanmoulding khusus secara presisi.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi dalam sebuah industri biasanya menghasilkan produk yang abstrak seperti halnya dalam industri jasa pelayanan. Proses produksi tidaklah bisa berlangsung sendirian, karena hal tersebut akan melibatkan proses produksi tidak terarah dan tidak terkendali. Agar proses produksi bisa berfungsi secara lebih efektif dan efisien, maka dalam hal ini perlu dikaitkan dengan satu proses lain yang mampu memberi arah, mengevaluasi performansi dan membuat penyesuaian dengan lingkungan industri yang selalu berubah-ubah. Proses produksi merupakan usaha-usaha pengolahan secara optimal penggunaan sumber daya, diantaranya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa. Menurut Assauri 2002 memberikan pengertian proses produksi sebagai cara, metode, dan teknik untuk menciptakan menambah kegunaan suatu barang jasa dengan menggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana yang ada. Sedang menurut Ahyari 2003 mendefinisikan pengertian proses produksi sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat dan menciptakan faedah yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. terdiri dari berbagai macam, misalnya: faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat dan kombinasi faedah tersebut. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses produksi adalah suatu cara teknik dan metode yang digunakan dalam suatu kegiatan untuk menciptakan menambah faedah kegunaan jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi, baik secara manajerial maupun perubahan secara fisik dari mata rantai antar alat atau komponen input menjadi output agar sesuai dengan tujuan. Adapun proses produksi velg mobil adalah sebagai berikut : a. Proses Forging Velg Proses forging yaitu proses penempaan metallogam, proses ini bukan dicor casting melainkan penempaan metallogam dan pembentukan atau pencetakan bahan baku yang terdiri dari aluminium dan silikon menjadi bentuk velg. Proses forging dibagi menjadi dua cara yaitu : cold forming dan hot forming. Efek penempaan pada benda dingintidak panas berakibat rawan getas. Solusinya dengan hot forming, material ditempa dengan pemanasan tidak sampai pada titik leleh, cukup pada titik bara sehingga didapat efek percipitation hardening. Serat makin rapat namun dengan grainbulir molekul yang lebih lembut, tidak tajam berserabut. Hasilnya, makin kuat tanpa beresiko getas, malah in-case bisa jadi sangat liat ductile. Lewat alat raksasa ini, material ditempa ribuan ton agar terjadi penguatan material secara internal. Disini pada waktu penuangan logam cair tidak mengunakan tekanan sama sekali, dimana logam yang cair itu mengalir mengisi rongga cetakan akibat gaya gravitasi semata-mata. Kita mengunakan komposisi paduan Aluminium Silikon, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang mempunyai sifat tahan korosi, relative lebih ringan, mempunyai sifat kemampuan untuk mengalir fluiditas sangat baik dan paduan ini memiliki permukaan coran yang sangat baik. Untuk pengecoran ini mempunyai tahapan-tahan untuk pengerjaanya. Tahapan pertama adalah persiapan bahan, persiapan cetakan mengunakan cetakan permanent yang terbuat dari bahan baja paduan tinggi. Untuk peleburan mengunakan dapur induksi jenis krus. Melakukan penuangan paduan aluminium silicon kedalam cetakan haruslah mempunyai temperatur tertentu yang diizinkan oleh pabrik dan kemudian penuangan mengunakan panic tangan. Pembongkaran dilakuakan apabila logam cair sudah benar membeku dan mengadakan pemeriksaan hasil coran atau disebut kualiti control. sumber: www.aluminumprecision.com. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.2. Mesin Forging Press Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar, dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk lebih presisi dengan kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 bikinan Rays Wheels asal Jepang, memenuhi spin forging hingga 10.000 ton pembebanan yang ditengarai standar. Untuk hasil coran yang layak atau sesuai dengan yang dihapkan, masuk kepermesinan macining dan untuk hasil coran yang tidak layak adanya kecacatan dimasukkan atau dikembalikan kepeleburan untuk dilebur kembali. a. Proses Pemotongan pembentukan model Proses pemotongan yaitu proses memotong, meratakan dan memperhalus benda coran sehingga sesuai dengan ukuran atau standar yang sudah ada atau yang telah ditetapkan oleh pabrik itu sendiri. Kemampuannya ini dijadikan tolak ukur kualitas suatu hasil produk terhadap detail desain, bobot, konsentrisan ketepatan sumbu, hingga kestabilan terhadap getaran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pembentukan secara presisi dituntaskan lewat mesin Bubut yang konvesional, pembentukan model dengan mesin bubut tergolong masih tradisional karena di pabrik – pabrik besar lainnya sudah menggunakan mesin CNC yang berkolaborasi dengan perangkat lunak 3D, seperti AutoCAD. 1. Proses Pembentukkan Model Yaitu proses dimana coran tsb di model dengan mesin bubut sesuai dengan model yang ada proses ini berpengaruh ke detail dan estetika tampilan velg. Mesin yang biasa digunakan oleh pabrik - pabrik besar adalah mesin CNC 3D. Gambar 2.3. Mesin CNC 3D Sumber : www.cncmagazine.com 2. Proses Finishing Proses finishing adalah proses dimana produk di puber dempul untuk meratakan permukaan produk dan menghaluskan agar tidak ada sisa bahan yang menempel pada permukaan. Setelah itu produk di cat sesuai dengan desain dan model barulah selanjutnya proses pengecatan dilanjutkan dengan penyemprotan vernis agar permukaan tampak lebih mengkilat dan mempunyai estetika Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keindahan yang lebih sehingga dapat menarik para konsemen setelah selesai proses pengecatan dan pengopenan barulah proses pengopenan agar cat dan vernis tidak mudah luntur , kuat dan tahan lama. Dan untuk tahapan terakhir adalah inspeksi terhadap segala kecacatan produk yang ada. Lalu dilanjutkan dengan pemakingan produk velg agar produk siap dipasarkan. Sumber :www.majalahmotor.com. Diatas telah sedikit penjabaran tentang proses pengecoran velg yang ada sebagian dipasaran. Untuk itu bagaimana kita mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.

2.5. Six Sigma