4.6.2. Pendokumentasian Proyek Six Sigma
Secara umum, nilai sigma pada produksi Velg Davino sudah menunjukkan nilai yang cukup baik yaitu diatas nilai 3 sigma diantaranya pada Bulan Januari
sebesar 3,734 sigma, Bulan Februari sebesar 3,7883 sigma, Bulan Maret sebesar 3,6971 sigma, Bulan April sebesar 3,5743 sigma, Bulan Mei sebesar 3,7042
sigma, Bulan Juni sebesar 3,7043 sigma. Tetapi nilai-nilai tersebut tidak bisa dikatakan sudah konsisten karena bisa berubah setiap saatnya. Jadi proses kontrol
yang harus dilakukan yaitu melalui tindakan perbaikan yang utama adalah merekruit sumber daya manusia yang mempunyai keahlian, karyawan yang sudah
ada diberikan pelatihan-pelatihan secara intensif serta penginformasian yang tepat tentang standart kualitas perusahaan dari atasan kepada bawahan. Sistem
pengawasan yang ketat dan disiplin juga perlu diterapkan sehingga tidak timbul wasting time dan finansial. Selanjutnya perbaikan sistem perawatan mesin serta
penciptaan fasilitas kerja yang nyaman akan membantu para pekerja untuk bisa bekerja lebih optimal.
Setelah tindakan – tindakan perbaikan dilakukan, maka dilakukan pendokumentasian terhadap metode perbaikan dan hasil-hasilnya, dan kemudian
dilakukan standarisasi praktek-praktek terbaik yang sukses dalam meningkatkan proses dan disebarluaskan. Setiap upaya yang telah dilakukan menuju pencapaian
target penurunan nilai DPMO dan peningkatan level sigma dicatat upaya dan dilihat hasilnya, agar upaya-upaya tersebut terus ditingkatkan menuju target
penurunan tingkat kegagalan produk sehingga mendekati nol serta pencapaian level sigma menjadi 6-sigma.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di
PT. Prima Alloy Stell Sidoarjo
akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dari data selama enam bulan Januari 2010- Juni 2010 penelitian, penyebab defect untuk :
- Cat tidak rata, karena tenaga kerja yang kurang teliti saat melakukan
inspeksi, sehingga pemasangan ujung semprotan tidak presisi pada ukuran, sehingga memiliki potensi terjadinya kesalahan.
- Cetakan meluber, karena tenaga kerja yang kurang teliti, masih rendah
skill dan setting mesin yang kurang tepat dan peletakan yang miring. -
Ukuran tidak presisi, karena operator kurang teliti dalam setting unit pemotongan komponen mesin tidak tepat.
- Cat menggumpal, karena tenaga kerja yang kurang teliti saat
melakukan inspeksi, sehingga pemasangan ujung semprotan tidak presisi pada ukuran, sehingga memiliki potensi terjadinya kesalahan.
- Penyok, karena operator kurangnya training yang ada dan kurang hati
– hati dalam peletakan velg di rak – rak. -
Adanya guretan, karena operator kurangnya training yang ada dan kurang hati – hati dalam peletakan velg di rak – rak.
113
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.