2. Rendah R apabila skor variabel 1,80 sd 2,59 yang menunjukkan
tingkat persepsi brand community kesaradan bersama, ritual dan tradisi, dan rasa tanggung jawab moral dan tingkat loyalitas
merek rendah. 3.
Cukup C apabila skor variabel 2,60 sd 3,39 yang menunjukkan tingkat persepsi brand community kesaradan bersama, ritual dan
tradisi, dan rasa tanggung jawab moral dan tingkat loyalitas merek cukup.
4. Tinggi T apabila skor variabel 3,40 sd 4,19 yang menunjukkan
tingkat persepsi brand community kesaradan bersama, ritual dan tradisi, dan rasa tanggung jawab moral dan tingkat loyalitas
merek tinggi. 5.
Sangat Tinggi ST apabila skor variabel 4,20 sd 5,00 yang menunjukkan tingkat persepsi brand community kesaradan
bersama, ritual dan tradisi, dan rasa tanggung jawab moral dan tingkat loyalitas merek sangat tinggi.
E. Definisi Operasional
1. Brand Community
Definisi brand community yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi yang dikemukakan oleh Muniz O‟Guinn 1995 yang
dikutip dalam Ferrinadewi, 2008:178, yaitu komunitas yang terspesialisasi, memiliki ikatan yang tidak berbasis pada ikatan secara
geografis namun lebih didasarkan pada seperangkat struktur hubungan sosial di antara penggemar merek tertentu. Namun dalam penelitian
ini, brand community yang dimaksud adalah persepsi seorang anggota komunitas terhadap keberadaan komunitas tersebut yang pasti akan
berbeda antara satu anggota dengan anggota lainnya, yang di dalamnya terdapat 3 variabel yang diteliti, yaitu kesadaran bersama,
ritual dan tradisi, dan rasa tanggung jawab moral. 2.
Loyalitas Merek Definisi loyalitas merek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
definisi yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk 2004:227, yaitu bentuk preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan
pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu. Mengacu pada definisi diatas, dalam
penelitian ini peneliti mencoba menyederhanakan definisi tersebut, yaitu loyalitas merek adalah sikap konsumen yang memiliki pikiran
positif terhadap suatu merek, memiliki ikatan emosional terhadap suatu merek, memiliki komitmen mengunakan merek tersebut dalam
jangka waktu yang lama dan akan memcoba mempromosikan merek tersebut kepada orang lain.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek satuan atau individu yang karakteristiknya hendak diduga Sunyoto, 2012:47. Dalam
penelitian ini, populasi yang akan diteliti adalah semua anggota komunitas Volkswagen Club Yogyakarta sejumlah 50 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi Sunyoto,
2012:47. Dalam menentukan ukuran sampel, digunakan persamaan sebagai berikut :
Dimana : n = ukuran sampel
N = ukuran populasi e =
persentasi kelonggaran
ketidaktelitian karena
kesalan pengambilan
sampel yang masih ditolerir atau ;
Jadi dalam penelitian ini, dari populasi sebanyak 50 orang diambil sejumlah sampel yang diperoleh yaitu sebesar 44 responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara non probability sampling dengan teknik
purposive sampling , yang berarti pengambilan sampel berdasarkan
keperluan penelitian, artinya setiap unit atau individu yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu
Purwanto dan Sulistyastuti, 2007:47. Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil mempunyai
persyaratan, antara lain : 1.
Memiliki kendaraan Volkswagen sendiri,
2. Merupakan anggota aktif dalam komunitas dengan minimal satu tahun
keanggotaan.
H. Sumber Data
1. Data primer, adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan
oleh peneliti. Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan tangan pertama yang memperoleh data
tersebut Sanusi, 2011:104. Data primer dalam penelitian ini berupa peneliti mengolah data dari kuesioner yang diberikan kepada
responden mengenai brand community kesadaran bersama, ritual dan tradisi, dan rasa tanggung jawab moral dan loyalitas merek.
2. Data sekunder, adalah data yang telah dikumpulkan pihak lain, bukan
oleh peneliti sendiri, untuk tujuan yang lain, hal ini mengandung arti
bahwa peneliti hanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk penelitiannya Sunyoto, 2012:41. Data sekunder diperoleh dari
berbagai bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang berkaitan tentang brand community dan loyalitas merek.
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Menurut Umar 2005:49, kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau
pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
2. Kajian Dokumen
Menyatakan kajian dokumen merupakan saran pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-
surat, pengumuman, dan bahan-bahan tulisan lainnya.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Jogiyanto 2004:120 validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan
kenyataan actually. Validitas juga berhubungan dengan tujuan dari