dependen. Purwanto dan Sulistyastuti, 2007:194. Uji F dilakukan dengan langkah
– langkah sebagai berikut : 1
Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif : Pada langkah ini, H
; b1 = b2 = b3 = 0 dengan proporsi variasi variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah
loyalitas merek, yang dijelaskan secara bersama – sama
oleh variabel bebas yang tidak signifikan. Sementara H
a
; minimal satu koefisien dari b1 ≠ 0 dengan proporsi variasi
bebas signifikan dalam variabel terikat Y dalam hal ini adalah loyalitas merek yang dijelaskan secara bersama -
sama oleh variabel yang bebas disignifikan. 2
Menghitung nilai F : Adapun rumus untuk menghitung F
hitung
adalah sebagai berikut :
3 Membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
yang tersedia pada α tertentu, misalnya 5 ; df = k; n – k+1.
4 Pengambilan keputusan :
Pada langkah ini mengambil keputusan apakah model regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak sebagai
model analisis dengan kriteria berikut ini : Jika : F
hitung
≤ F
tabel
; maka H diterima
F
hitung
F
tabel
; maka H ditolak
d. Uji t :
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti 2007:193 dengan menggunakan nilai statistik T menunjukkan seberapa jauh
pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependennya. Uji t juga disebut uji parsial yang
berupa koefisiensi regresi. Nilai yang digunakan untuk melakukan pengujian
adalah dengan langkah sebagai berikut : 1
Menentukan hipotesis : Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai
koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebasnya
akan berpengaruh
nyata apabila
nilai koefisiennya
tidak sama
dengan nol.
Hipotesis selengkapnya adalah sebagai berikut : H
= b
1
; b
2
; b
3
≤ 0 H
a
= b
1
; b
2
; b
3
2 Menentukan daerah kritis :
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t
tabel
dengan derajat bebas yaitu n -
k dan taraf nyata α 5. 3
Menentukan nilai t
hitung
: Nilai t
hitung
untuk koefisien b
1
, b
2
, dan b
3
dapat dirumuskan sebagai berikut :
4 Menentukan daerah keputusan :
Daerah keputusan untuk menerima H atau menolak H
dengan derajat bebas yaitu n - k dengan taraf α 5.
5 Memutuskan hipotesis :
Pada tahap ini, pengambilan keputusan dilakukan dengan beberapa kriteria sebagai berikut :
Jika : -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
; maka H diterima
t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
; maka H ditolak
e. Koefisien Determinasi R
2
: Koefisien determinasi R
2
sering pula disebut dengan koefisien majemuk multiple coefficient of determination.R
2
menjelaskan proporsi variasi variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas lebih dari satu secara bersama-
sama.Untuk mengukur koefisien determinasi rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
50
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. GambaranUmum Perusahaan
Volkswagen adalah perusahaan manufaktur kendaraan Jerman terkemuka dengan Volkswagen Group sebagai organisasi induk resminya.
Didirikan pada 28 Mei 1937 dan kantor pusat berlokasi di Wolfsburg, Lower Saxony di Jerman. Merk ini adalah salah satu merk mobil terlaris di
dunia dengan 3 model di antara 10 yang tercantum dalam daftar kompilasi website 247 Wall Street dalam kategori mobil terlaris sepanjang masa.
Model-model tersebut adalah Volkswagen Beetle, Golf, dan Passat. Slogan Volkswagen saat ini adalah Das Auto, yang artinya Mobil Ini,
yang menyimbolkan Mobil Rakyat. Volkswagen semula diimpor ke Indonesia melalui PT. Piola pada
sekitar tahun 1960. PT. Piola adalah perusahaan milik Maratua Panggabean. Berkat tangan dingin anak Maratua, Albert Panggabean,
model VW Kombi dan VW Beetle meroket di pasar Indonesia. Di awal tahun 1970, nama VW menjadi terkenal, namun PT. Piola justru limbung.
Pemerintah, tepatnya Presiden Soeharto, yang melihat potensi produk VW yang besar kemudian menyelamatkannya dengan membentuk sebuah
perusahaan baru yang akan mengelola impor merk VW ke Indonesia, bernama PT. Garuda Mataram Motor. Presiden direktur kala itu adalah
Kolonel Sofyar dari BKS Kostrad, dengan presiden komisaris Panglima
Kostrad. Di tangan PT. Garuda Mataram Motor, VW kembali diproduksi di German Motor Manufacturing. Saat ini ada 9 dealer resmi VW di
Indonesia yang tersebar di Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya.
B. Profil Komunitas
Pada mulanya Volkswagen Club Yogyakarta VCY terbentuk
karena lima mahasiswa yang sering berkumpul
dengan kendaraan
Volkswagen VW
kesayangan mereka, dan pada akhirnya di bulan
April 1984 mereka sepakat untuk membentuk satu komunitas yang bertujuan mengumpulkan para penggemar VW di Yogyakarta. Lokasi
awal mereka berkumpul yaitu di daerah Demangan, yang sekarang sudah berpindah tempat di Mc Donald, Jl. Soedirman Yogyakarta sebagai tempat
kopdar mingguan komunitas ini. Lambat laun VCY pun menjadi wadah silaturahmi untuk
menambah saudara serta menambah informasi tentang VW dan seluk beluk kendaraannya. Mulai dari sejarah merek mobil tersebut hingga
masalah perawatan dan info perbengkelan VW di Yogyakarta. Komunitas ini juga telah tergabung dengan Ikatan Motor Indonesia
IMI, yaitu
organisasi induk
d ari
olahraga bermotor
baik mobil maupun sepeda motor di Indonesia. Dengan bergabung ke
dalam IMI maka tercacatlah VCY sebagai komunitas yang resmi yang mendapat perlindungan hukum dari IMI. Walaupun VCY merupakan
komunitas yang independent dan komunitas mandiri, namun VCY tetap selalu menjaga hubungan dengan PT. Garuda Mataram Motor. Antara PT.
Garuda Mataram Motor dengan VCY pun telah melakukan berbagai kerjasama diantara kedua belah pihak dalam menggelar berbagai acara.
VCY sendiri merupakan komunitas yang aktif menyelenggarakan berbagai acara, dari acara local hingga acara bertaraf internasional. Acara
yang diselenggarakan VCY yang rutin diselenggarakan antara lain, jambore dengan sesama komunitas VW seluruh Indonesia yang diadakan
setahun sekali dan Jogja Volkswagen Festival yang diadakan dua tahun sekali. Acara Jogja Volkswagen Festival sendiri adalah acara yang bersifat
Internasional dengan lingkup ASEAN dengan rencana mendatangkan bintang tamu legenda di dunia otomotif VW dari Amerika, Eropa dan,
Jepang. Karena aktifnya menggelar beberapa acara, maka VCY sudah
mulai dilirik dan diketahui oleh PT. Volkswagen Group yang ada di Wolfsburg, Lower Saxony di Jerman. Walaupun belum ada ikatan hitam di
atas putih, namun PT. Volkswagen Group memiliki divisi sendiri untuk melindungi komunitas-komunitas VW klasik di seluruh dunia dan VCY
sendiri sedang menuju ke tahap tersebut.
C. Struktur Organisasi
D. Visi Misi Komunitas
1. Visi :
Dalam Volkswagen Club Yogyakarta dimana yang anggota komunitasnya mempunyai kesamaan hobi ini mempunyai visi
komunitas, yakni menjalin ikatan persaudaraan antar sesama anggota maupun dengan komunitas sejenis lainnya.
2. Misi :
Agar tetap bisa mejalin ikatan persaudaraan maka dalam komunitas ini menerapkan bahwa komunitas ini bersifat kekeluargaan antar
sesama anggota komunitas, dengan hal lain dalam komunitas ini tidak
Penaggung Jawab
Ketua
Wakil Ketua Sekretaris I II
Bendahara I II
Divisi Usaha Dana
Hubungan Masyarakat
Divisi Touring
Divisi Keanggotaan
Divisi Sosial
Tim Kreatif
Divisi Kewanitaan
ada senior-junior atau semua anggota diposisikan setara. Komunitas ini juga selalu meminimalisir arogansi, agar tetap menjaga nama baik
dan menjaga hubungan dengan masyarakat luas. Selain dua hal tersebut, komunitas ini juga selalu menerapkan safety riding kepada
setiap anggota komunitas.
E. Lokasi Komunitas
Komunitas ini mempunyai beberapa sekretariat. Sekretariat yang pertama yaitu sekretariat umum yang berlokasikan di Taman Kuliner B.53,
Yogyakarta. Namun pada secretariat umum ini hanya buka pada akhir minggu saja, yaitu hari Jumat dan Sabtu dikarenakan kesibukan masing-
masing anggota VCY.
Sekretariat yang kedua yaitu sekretariat festival yang berlokasikan di Jl. Langenastran Lor No.8, Yogyakarta. Sekretariat festival ini
kaitannya lebih untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan acara- acara yang akan diselenggarakan oleh komunitas Volkswagen Club
Yogyakarta.