Obat Kardiovaskular dan Diuretik Obat yang Mempengaruhi Darah dan Nutrisi Obat yang Mempengaruhi Hormon Obat Analgetika dan Antipiretik

seperti Proton Pump Inhibitor PPI, Histamine-2-Receptor-Antagonist H 2 RA, sitoprotektor dan antasida untuk manajemen asam lambung dan perdarahan Ahmad, 2012. Obat saluran pencernaan lainnya yang diberikan ialah antidiare untuk manajemen gangguan saluran cerna terkait dengan motilitas usus yang berlebihan, sehingga feses melintas dengan sangat cepat dan masih mengandung banyak air pada saat dikeluarkan dari tubuh Tjay, 2005, sedangkan laksatif obat sembelit digunakan untuk memicu motilitas usus yang lemah atau melunakkan feses sehingga memudahkan pasien untuk buang air besar. Antiemetik diberikan untuk mengatasi rasa mual karena sekresi asam lambung yang berlebih, atau karena terapi lain yang menimbulkan rasa mual, misal karena kemoterapi.

2. Obat Kardiovaskular dan Diuretik

Obat kardiovaskular banyak diberikan pada pasien dengan stress ulcer, karena banyak dari pasien yang dirawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta datang dengan diagnosa utama stroke perdarahan dan gagal jantung. Stress ulcer merupakan salah komplikasi pada pasien dengan stroke. Setelah cedera otak akut, stress ulcer terjadi dari hiperaktivitas vagal yang menyebabkan meningkatnya sekresi asam lambung yang menyebabkan terbentuk lesi mukosa Eelco, Wijdicks, Jimmy, Fulgham, Kenneth, Batts, 2015. Obat-obat kardiovaskular yang banyak ditemui adalah golongan vasodilator perifer yakni citicoline, dan isosorbid dinitrat ISDN Sanjoyo, 2005.

3. Obat yang Mempengaruhi Darah dan Nutrisi

Obat yang mempengaruhi darah dan nutrisi diberikan kepada pasien untuk mengatasi anemia yang terjadi karena perdarahan saluran cerna. Pasien anemia diberikan obat dan vitamin yang dapat memodulasi pembentukan sel darah merah, misalkan pemberian vitamin K yang merupakan prekursor pembentukan sel darah merah, membantu proses pembekuan darah dengan membentuk protrombin Bambang, 2003. Tranfusi PRC diberikan pada pasien dengan anemia yang serius, hingga kadar Hb minimal mencapai 10 gdL.

4. Obat yang Mempengaruhi Hormon

Obat yang mempengaruhi hormon yang digunakan ini dikelompokkan menjadi obat golongan kortikosteroid dan obat antidiabetik. Penggunaan kortikosteroid adalah sebagai antiinflamasi dan berfungsi sebagai imunosupresan Tjay, 2007. Obat antidiabetik digunakan untuk mengontrol kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah perlu dipantau untuk mencegah komplikasi atau memburuknya status kesehatan Permana, 2009.

5. Obat Analgetika dan Antipiretik

Obat analgetika adalah obat yang diberikan sebagai pereda rasa nyeri yang bekerja dengan menekan pusat saraf nyeri tanpa menghilangkan kesadaran Tjay, 2005. Obat analgetika yang digunakan dalam terapi ada 2 golongan yakni: analgetika non-opioid atau analgetika non narkotik dan analgetika opioid Alloyo, 2014. Obat analgetika golongan opioid bila digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan ketergantungan, sehingga perlu diperhatikan jangka waktu pemberian. Contoh analgetik opioid adalah morfin dancontoh analgetika non opioid adalah paracetamol, selain itu paracetamol digunakan sebagai antipiretik.

6. Obat untuk Antiinflamasi dan Antibiotik

Dokumen yang terkait

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Evaluasi drug related problems obat antidiabetes pada pasien geriatri dengan diabetes melitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit umum pelabuhan periode januari-juni 2014

4 24 164

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015

8 22 167

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE JANUARI – JUNI 20

0 1 16

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien dewasa dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

3 18 145

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

1 17 110

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada kasus terapi diabetes melitus tipe 2 rawat inap : studi kasus di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta periode Maret-Desember 2013 - USD Repository

0 1 157

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien asma pediatri rawat inap : studi kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository

0 0 141