perdarahan saluran cerna yang fatal. Perdarahan harus diatasi dengan pemberian antasida atau obat antipeptik yang lain, apabila perdarahan tetap terjadi dengan
pemberian profilaksis maka vagotomi dan gastrektomi perlu dilakukan. d.
Gastritis erosif Gastritis erosif sering kali terjadi karena pemberian obat-obat seperti
NSAID, aspirin, kortikosteroid dapat menimbulkan erosi pada mukosa lambung. Alkohol juga berperan dalam semakin buruknya kondisi penyakit. Pemberian
obat-obat tersebut juga dapat memperparah prognosis duodenal ulcer. e.
Refluks esofagitis Adalah terjadinya refluks isi lambung ke dalam esophagus, dapat terjadi
pada berbagai jenis usia dan jenis kelamin. Gejala yang timbul seperti nyeri epigastrik, heartburn, dan regurgitasi. Faktor-faktor yang dapat menurunkan
tonus sfingter esophagus seperti makanan, coklat, alkohol, dan rokok dapat memperberat gejala yang dialami.
Ilse Truter, 2009
2. Epidemiologi
Di Amerika Serikat, kurang lebih sebanyak 4 juta orang menderita Peptic Ulcer Disease
pada bagian duodenum dan lambung, ditemukan 350.000 kasus baru, dengan 180.000 pasien rawat inap dan sekitar 5000 orang meninggal setiap
tahunnya. Berdasarkan data penelitian, kemungkinan untuk menderita Peptic Ulcer Disease
PUD adalah 10 pada pria dan 4 untuk wanita Robbins and Cotran, 2005.
Menurut Brashers 2001 dan Matfin dan Porth 2009 usia puncak terjadinya PUD yakni pada rentang 55 tahun hingga 65 tahun dan sangat jarang
terjadi sebelum usia 40 tahun. Sebesar 10 dari populasi diketahui mengidap peptic ulcer,
dengan angka kejadian duodenal ulcer adalah lima kali lipat besarnya dibanding gastric ulcer.
Penyebab utama Peptic Ulcer Disease PUD adalah bakteri H. pylori dan penggunaan obat NSAID, penyebab lainnya bervariasi yakni tipe ulkus
ulcer, umur, jenis kelamin, lokasi geografis, ras, perubahan genetik, pekerjaan dan faktor sosial Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2008.
Prevalensi PUD di Amerika Serikat menunjukkan penurunan jumlah pada pria muda, namun meningkat pada wanita yang lebih tua. Hal ini
disebabkan karena menurunnya kebiasaan merokok pada pria muda dan meningkatnya penggunaan NSAID pada kelompok geriatri. Penggunaan NSAID
meningkatkan angka kematian pada kelompok geriatri diatas 75 tahun. Diketahui pasien dengan gastric ulcer memiliki angka kematian lebih besar daripada pasien
dengan duodenal ulcer Dipiro, et al., 2008.
3. Etiologi
H. pylori dan penggunaan Non Steroidal Anti Inflammation Drug
NSAID merupakan dua hal yang sangat umum menyebabkan Peptic Ulcer Disease
PUD kronis dan mempengaruhi tingkat keparahan penyakit. Penyebab PUD yang kurang umum meliputi hipersekresi, infeksi virus, radiasi dan
kemoterapi, kecenderungan genetik; terutama pada duodenal ulceration, penggunaan obat kortikosteroid, dan alkohol. Alkohol dapat memicu timbulnya
ulkus karena alkohol merupakan senyawa yang memicu sekresi asam lambung Hardman, Limbird, and Gilman, 2001, selain itu merokok, diet, dan stres,
konsumsi NSAID, dan penyakit kronis seperti gagal ginjal kronis, sirosis hati, penyakit paru-paru kronis, dan
Crohn’s disease juga berperan dalam menyebabkan ulkus Ilse Truter, 2009.
4. Patofisiologi