6. Obat untuk Antiinflamasi dan Antibiotik
Antibiotik adalah obat yang banyak digunakan dalam pengobatan karena infeksi bakteri, penggunaan antibiotik pada pasien dengan Peptic Ulcer Disease
non spesifik sekunder dari seluruh kasus yang dievaluasi sebesar 75,0 , sedangkan antiinflamasi adalah obat yang diberikan untuk mengatasi peradangan
yang terjadi pada pasien. Penggunaan obat antiinflamasi dari seluruh kasus yang dievaluasi sebesar 25, 0.
7. Obat untuk Saluran Nafas
Obat saluran nafas yang digunakan dalam terapi diberikan dalam bentuk inhalasi ataupun nebulizer, zat yang digunakan adalah kombinasi atroven
®
dan pulmicort
®
. Atroven
®
ipratropium bromide
merupakan antikolinergik
bronkodilator yang apabila digunakan sendiri merupakan bronkodilator yang lemah, sedangkan pulmicort
®
dengan zat aktif budesonide berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma. Penggunaan obat untuk saluran nafas ini
sebesar 10,0.
8. Obat untuk Susunan Saraf Pusat
Obat untuk susunan saraf pusat adalah obat yang bekerja pada saraf pusat yang bertujuan untuk memperbaiki sistem saraf pada penderita stroke,
beberapa pasien menerima obat dengan efek sedatif untuk menjaga kondisi pasien, Obat-obat susunan saraf pusat lain yang digunakan adalah obat
antiepilepsi yang bertujuan mencegah terjadinya kejang, terutama pada pasien stroke dengan gagal ginjal.
9. Infus
Pemberian cairan infus bertujuan untuk rehidrasi untuk pasien yang mungkin mengalami dehidrasi dan memberikan elektrolit maupun nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh, dan sangat diperlukan untuk pasien yang menjalani rawat inap. Infus berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit yang
dibutuhkan oleh tubuh karena infus mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida.
C Profil Penggunaan Obat
Pembahasanmengenai profil penggunaan obat Peptic Ulcer Disease PUD
akan dibagi menjadi 4 bagian yaitu : golongan dan jenis, indikasi dan pilihan terapi, rute dan waktu pemberian, serta dosis dan frekuensi pemberian.
Dengan uraian sebagai berikut : 1. Golongan dan Jenis
Obat anti peptik yang paling besar digunakan untuk pengobatan Peptic Ulcer Disease
di RSUP Dr. Sardjito adalah golongan Proton Pump Inhibitor PPI, H
2
Receptor Antagonist H
2
RA, sucralfate dan antasida. Penggunaan obat anti peptik sering diberikan kombinasi PPI dengan sucralfate, ataupun H
2
RA dengan sucralfate, ataupun kombinasi obat H
2
RA atau PPI dengan antasida. Obat ntipeptik yang sering digunakan ialah omeprazole, lansoprazole, dan
pantoprazole , obat-obat ini merupakan obat golongan Proton Pump Inhibitor.
Obat dari golongan H
2
RA yang paling banyak digunakan adalah ranitidine.
2. Indikasi dan pilihan terapi Pemberian anti peptik diindikasikan untuk menurunkan morbiditas dan
mortalitas, serta mencegah memburuknya perkembangan penyakit karena gangguan pada saluran cerna. Pemberian terapi menggunakan Proton Pump
Inhibitor , dan H
2
Receptor Antagonist bertujuan untuk mengurangi hipersekresi
asam lambung yang dapat mengikis saluran cerna bagian atas maupun bawah. Akibat dari hipersekresi asam lambung ini dapat terbentuk lesi luka pada saluran
cerna karena sifat asam yang erosif.Apabila luka tersebut dibiarkan, luka dapat semakin dalam dan dapat menimbulkan perdarahan pada saluran cerna. Terutama
obat golongan PPI sering dipilih untuk mengatasi dan digunakan sebagai profilaksis pada perdarahan saluran cerna Cheng, 2011 dan Barkun,
2003.Antasida diberikan untuk memberikan suasana basa pada kondisi lambung yang terlalu asam Hardman, et al, 2001.
3. Rute dan waktu pemberian