Gambar 7. Bagan Pemilihan Subyek Penelitian diRSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari-Desember 2013
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah rekam medis yang memuat data mengenai riwayat penyakit, riwayat pengobatan jika ada, gejala dan tanda,
anamnesis, diagnosis, instruksi dokter, catatan keperawatan, hasil tes laboratorium jika ada, serta mencantumkan identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin,
berat badan, alamat, dan kondisi pasien ketika keluar dari rumah sakit.
F. Tata Cara Penelitian 1.
Analisa situasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan proposal. Pada tahap analisa situasi ini peneliti mencari informasi dan mengunjungi RSUP Dr. Sardjito untuk
mengetahui tingkat insidensi pasien dengan peptic ulcer di rumah sakit tersebut, serta menanyakan teknis perijinan penelitian dan pengambilan data.
2. Permohonan ijin
20 pasien
Pasien yang dengan Peptic
Ulcer Disease Periode Januari-
Desember 2013 56 pasien
EKSKLUSI
Rekam medis tidak lengkap, tidak
menggunakan obat antipeptik
29 pasien
Rekam medis tidak dapat diakses
7 pasien
a. Permohonan Ethical Clearance Berdasarkan hasil observasi didapatkan informasi bahwa permohonan
ijin penelitian dilakukan dengan mengajukan ethical clereance ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada Yogyakarta. Permohonan ijin ini dilakukan untuk memenuhi etika penelitian, dimana penelitian dilakukan dengan mengambil data dari lembar
rekam medis b. Pengajuan ijin ke RSUP Dr. Sardjito
Peneliti juga mengajukan permohonan ijin untuk melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dengan mengajukan surat pengantar dan proposal
kepada Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
3. Tahap pengambilan data
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti perkembangan pasien dari RM meliputi riwayat penyakit dan riwayat pengobatan, gejala dan tanda,
anamnesis, diagnosis, instruksi dokter, catatan keperawatan, hasil tes laboratorium, identitas pasien, serta kondisi pasien ketika keluar dari rumah sakit.
b. Penulusuran informasi terkait Penelusuran dilakukan dengan bertanya pada dokter atau perawat dan
mengacu pada formularium dan standar terapi yang berlaku di rumah sakit RSUP Dr. Sardjito, serta pustaka dan sarana penunjang lainnya :Drug Information
Handbook , Medscape Drugs Interaction Checker, Baxter tahun 2010, dan Lacy, et
al . tahun 2011, serta jurnal-jurnal terkait.
c. Pengolahan dan analisis data Data yang didapatkan dibahas dalam bentuk uraian dan deskriptif
meliputi karakteristik pasien dan profil penggunaan obat yang ditampilkan dalam bentuk tabel maupun gambar dalam bentuk persentase. Pengolahan data
dilakukan dengan melakukan evaluasi dan penilaian DRPs pada masing-masing kasus dengan metode analisis SOAP Subjective, Objective, Assesment, dan
PlanningRecommendation . Dalam penelitian ini peneliti tidak memberikan
rencana, namun diganti dengan rekomedasi karena peneliti mengambil data retrospektif, sehingga lebih dibutuhkan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan
para tenaga medis dalam mengambil keputusan pemberian terapi. Sebelum melakukan evaluasi data dikelompokkan berdasarkan :
1. Karakteristik Pasien Pengelompokkan pasien peptic ulcer disease dilakukan dengan
mendeskripsikan persentase pasien berdasarkan kelompok umur, dan jenis kelamin.
2. Profil Penggunaan Obat Penggolongan obat berdasarkan kelas terapi, golongan, dan jenis obat,
kemudian dilihat berapa kali pemakaiannya, dan dihitung persentasenya dengan cara membagi dengan total jumlah kasus lalu dikalikan 100
3. Profil Penggunaan Obat Peptic Ulcer Disease PUD Penggunaan obat Peptic Ulcer Disease PUD dikelompokkan menjadi 4
yaitu: kelas terapi, golongan, serta jenis, indikasi dan pilihan terapi, frekuensi dan dosis penggunaan, serta rute dan waktu pemberian.
4. Evaluasi Drug Related Problems DRPs Evaluasi DRPsdilakukan dengan menganalisis data obat antipeptik yang
telah diperoleh kemudian mengevaluasi DRPs yang terjadi dari 6 kategori yaitu need additional drug therapy
, unnecessary drug therapy, wrong drug, dosage too low
, dosage too high, adverse drug reaction yang berdasarkan pustaka acuan. d. Penyajian dan pembahasan hasil
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk diagram dan tabel yang disertai uraian berdasarkan karakteristik pasien yang meliputi umur, dan jenis
kelamin. Evaluasi Drug Related Problems DRPs yang dilakukan pada tiap pasien hanya berfokus pada obat Peptic Ulcer Disease yang diterima oleh pasien
saat rawat inap. Evaluasi DRPs kategori interaksi dan efek samping obat menggunakan Drug Information Handbook DIHtahun 2011, caranya ialah
mencocokkan kemungkinan efek samping dan interaksi dengan catatan keperawatan di lembar rekam medik pasien. Hasil dari evaluasi DRPs digunakan
untuk memberikan rekomendasi.
G. Keterbatasan dan Kesulitan Penelitian
Dalam proses pengambilan data ditemukan kesulitan yaitu terdapat tulisan tangan dokter atau perawat yang tidak dapat dibaca, terdapat istilah-istilah
kesehatan yang disingkat, kemudian penggunaan bahasa daerah dalam rekam medis, dan ada rekam medis yang tidak dapat diakses oleh peneliti karena alasan
tertentu. Mengatasi masalah singkatan istilah-istilah kesehatan, peneliti berusaha bertanya kepada petugas dan atau tenaga kesehatan yang ada di instalasi rekam
medis, beberapa ketidaktahuan peneliti terjawab, beberapa tidak terjawab juga dikarenakan ketidaktahuan petugas dan atau tenaga kesehatan yang bersangkutan.
Pemberian obat golongan PPI secara intravena hanya dituliskan sebagai “PPI” untuk beberapa kasus, tanpa menuliskan jenis obatnya dan peneliti tidak
dapat mengkonfirmasi jenis obat yang dimaksud karena tidak memiliki akses ke instalasi farmasi untuk informasi lebih lanjut. Kesulitan lainnya adalah tidak
adanya akses untuk menemui dokter yang menuliskan resep untuk wawancara dan bertanya maksud dan tujuan terapi serta disesuaikan dengaan kondisi pasien saat
itu, sehingga peneliti hanya mendasarkan evaluasi dari data rekam medis dan pustaka.
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related Problems DRPs obat Anti peptik pada Pasien Peptic Ulcer Disease PUD Non Spesifik Sekunder Rawat
Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Studi Kasus pada Periode Januari 2013- Desember 2013 dilakukan dengan menelusuri data rekam medik pasien dengan
diagnosis keluar peptic ulcer. Berdasarkan penelusuran data yang ada di Instalasi Catatan Medik, diperoleh 20 data yang memenuhi kriteria inklusi pada periode
tersebut. Dari hampir semua kasus yang didapat, Peptic Ulcer Disease merupakan diagnosa sekunder dengan manifestasi stress ulcer.
A.
Karakterisik Pasien
1. Distribusi pasien berdasarkan usia
Distribusi pasien berdasarkan kelompok usia bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah pasien pada kelompok usia tertentu. Pada
penelitian ini, peneliti mengambil data semua kelompok usia. Koesoemanto Setyonegoro mengelompokkan usia sebagai berikut: usia 0-18 tahun kelompok
pediatri, usia 19-25 tahun dewasa muda youngadulthood, usia 25-64 tahun dewasa penuh middle years, usia lanjut lebih dari 65 tahun, dibagi lagi menjadi:
70 – 75 tahun young old, 75 – 80 tahun old, dan lebih dari 80 tahun very old
Mutiara, 2003. Standar usia geriatri di RSUP Dr. Sardjito adalah usia 60 tahun ke atas,
sesuai dengan pembagian usia menurut WHO, yakni: usia Pertengahan middle age
adalah usia 45 – 59 tahun, usia lanjut elderly rentang usia 60 – 70 tahun,