Obat untuk Saluran Cerna Antiemetik

B. Profil Penggunaan Obat

Profil penggunaan obat pada pasien dengan PUD Non Spesifik Sekunder, merupakan gambaran pengobatan yang meliputi kelompok obat, golongan, dan jenis obat. Pengelompokan obat ini mengacu pada Informatorium Obat Nasional Indonesia IONI tahun 2008. Profil penggunaan obat ini disajikan dalam bentuk tabel dan disertai dengan penjelasan. Pola penggunaan obat dalam pengobatan PUD dari 20 kasus yang diteliti oleh peneliti ditampilkan dalam Tabel II. Tabel II. Profil Penggunaan Obat Berdasarkan Kelas Terapi pada Kasus Pasien Rawat Inap dengan Peptic Ulcer Disease Non Spesifik Sekunder di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari 2013 – Desember 2013 No Kelas Terapi Obat Jumlah Kasus n=20 Persentase 1 Obat untuk Saluran Pencernaan 20 100,0 2 Obat Kardiovaskular 9 45,0 3 Obat Darah dan Nutrisi 11 55,0

4 Obat yang Mempengaruhi Hormon

5 25,0 5 Obat Analgetik-Antipiretik 12 60,0 6 Obat Antibiotik dan Antiinflamasi 16 80,0 7 Obat Susunan Saraf Pusat 9 45,0 8 Obat untuk Saluran Nafas 2 10,0

9 Infus

11 55,0

1. Obat untuk Saluran Cerna

Pada penelitian ini penggunaan obat terfokus pada kelas terapi obat saluran pencernaan, hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yakni mengkaji profil penggunaan obat pada terapi pasien dengan Peptic Ulcer Disease PUD Non Spesifik Sekunder. Profil penggunaan obat saluran cerna dapat dilihat pada Tabel III. Tabel III. Profil Penggunaan Obat Saluran Pencernaan pada Pasien Rawat Inap dengan Peptic Ulcer DiseaseNon Spesifik Sekunderdi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari 2013 – Desember 2013 No Golongan Jenis Obat Jumlah Kasus Persentase 1 Sucralfate 8 40,0 2 Proton Pump Inhibitor Tidak disebutkan 5 25,0 Omeprazole 15 75,0 Lansoprazole 4 20,0 Pantoprazole 2 10,0 3 H 2 RA Ranitidin 9 45,0 4 Antidiare New diatab 1 5,0

5. Antiemetik

Ondansetron 1 5,0 Domperidone 1 5,0 Obat untuk saluran cerna ini diberikan untuk mengobati penyakit pada saluran pencernaan, mengurangi risiko yang mungkin berpengaruh pada pencernaan karena penggunaan obat lain sebagai terapi dari penyakit lain. Peptic Ulcer Disease yang dikaji oleh peneliti termanifestasi dalam bentuk stress ulcer, yaitu adanya tekanan stres pada saluran pencernaan karena adanya pengaruh dari penyakit lain yang cukup serius, atau karena terdapat gangguan dari saluran pencernaan sendiri. Stress ulcer merupakan lesi mukosa akut pada saluran cerna atas, yang banyak ditemui pada lambung dan duodenum akibat dari berbagai macam kondisi patologis: tumor otak, perdarahan otak, luka bakar yang parah, pasien dengan kegagalan fungsi multi organ dan stroke Daldiyono, Makmun, Misbach, Tobing, 2015, stress ulcer seringkali muncul dalam bentuk perdarahan pada saluran cerna atas, dan luka lambung. Pada stress ulcer, luka yang muncul berupa erosi superfisial dan tidak menembus batas epitel sehingga perlu digunakan obat-obat seperti Proton Pump Inhibitor PPI, Histamine-2-Receptor-Antagonist H 2 RA, sitoprotektor dan antasida untuk manajemen asam lambung dan perdarahan Ahmad, 2012. Obat saluran pencernaan lainnya yang diberikan ialah antidiare untuk manajemen gangguan saluran cerna terkait dengan motilitas usus yang berlebihan, sehingga feses melintas dengan sangat cepat dan masih mengandung banyak air pada saat dikeluarkan dari tubuh Tjay, 2005, sedangkan laksatif obat sembelit digunakan untuk memicu motilitas usus yang lemah atau melunakkan feses sehingga memudahkan pasien untuk buang air besar. Antiemetik diberikan untuk mengatasi rasa mual karena sekresi asam lambung yang berlebih, atau karena terapi lain yang menimbulkan rasa mual, misal karena kemoterapi.

2. Obat Kardiovaskular dan Diuretik

Dokumen yang terkait

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Evaluasi drug related problems obat antidiabetes pada pasien geriatri dengan diabetes melitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit umum pelabuhan periode januari-juni 2014

4 24 164

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015

8 22 167

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE JANUARI – JUNI 20

0 1 16

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien dewasa dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

3 18 145

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

1 17 110

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada kasus terapi diabetes melitus tipe 2 rawat inap : studi kasus di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta periode Maret-Desember 2013 - USD Repository

0 1 157

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien asma pediatri rawat inap : studi kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository

0 0 141