Sensus Survei Registrasi Penduduk

Dinamika Kependudukan 27 Unsur-unsur kuantitas penduduk antara lain jumlah, per- tumbuhan, kepadatan, fertilitas, mortalitas, dan komposisi penduduk. Adapun kualitas penduduk terdiri atas tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi kependudukan suatu wilayah atau negara, diperlukan data yang akurat mengenai aspek-aspek kuantitas dan kualitas penduduk. Tingkat akurasi data yang diperoleh sangat memengaruhi ketelitian hasil analisis dan prediksi kondisi kependudukan. Untuk negara Indonesia, lembaga yang bertugas mengumpul kan, mengolah, dan mempublikasikan data kependudukan adalah Badan Pusat Statistik BPS. Badan Pusat Statistik Indonesia memiliki beberapa sumber data kepen dudukan, yaitu hasil sensus, survei, dan registrasi penduduk.

1. Sensus

Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah atau negara tertentu secara bersamaan. Sensus dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sampai dengan 2006 negara Indonesia telah melak sanakan enam kali sensus penduduk, yaitu tahun 1920 oleh pemerintah Belanda, 1961, 1971, 1980, 1990, dan terakhir tahun 2000. Tujuan utama dilaksanakan sensus penduduk antara lain untuk mengetahui jumlah dan perkembangan penduduk dalam periode waktu tertentu, mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah, serta mengetahui kondisi demografis lainnya, seperti tingkat kelahiran, kematian, komposisi, dan migrasi. Di dalam pelaksanaannya, sensus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. a. Sensus de jure, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah, umumnya sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk KTP. b. Sensus de facto, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika dilaksanakan sensus.

2. Survei

Selain melalui sensus, data kependudukan dapat pula diperoleh dari hasil survei. Dilihat dari pelaksanaannya, survei hampir sama dengan sensus. Perbedaan dari kedua proses pencacahan tersebut terletak pada waktu pelaksanaan, wilayah, dan jumlah penduduk yang di data. Proses pendataan survei hanya dilakukan terhadap sampel contoh penduduk di beberapa wilayah yang dianggap dapat mewakili karakteristik semua penduduk di sekitar wilayah sampel. Pelaksanaannya pun dapat dilakukan kapanpun dan tidak memiliki periodisasi seperti sensus. Atau dengan kata lain, survei adalah proses pencacahan terhadap sampel penduduk di beberapa wilayah yang dapat mewakili karakter wilayah secara keseluruhan.

3. Registrasi Penduduk

Sumber data kependudukan yang ketiga adalah registrasi penduduk, yaitu proses pengumpulan keterangan yang ber- hubungan dengan peristiwa-peristiwa kependudukan harian dan kejadian-kejadian yang mengubah status seseorang, seperti peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian, perpindahan tempat tinggal, dan kematian. Hasil sensus penduduk memberikan gambaran secara lengkap situasi kependudukan, berapa jumlah, sebaran, serta karakteristik lain, seperti umur, jenis kelamin, status pendidikan, ketenaga kerjaan, perpindahan, serta tingkat kelahiran dan kematian. Hasil-hasil ini selanjutnya dapat digunakan sebagai landasan perencanaan pembangunan di masa depan serta evaluasi hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Sumber: Berita Resmi Statistik, No. 6V3 Juni 2002 Geografia Sumber: Dokumentasi Penerbit Gambar 2.2 Kartu Tanda Penduduk Sensus de jure didasarkan atas bukti hukum tertulis yang dimiliki seseorang, seperti Kartu Tanda Penduduk KTP. 1. Sensus de jure 2. Sensus de facto Z oom Di unduh dari : Bukupaket.com 28 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI Sumber: Tempo, 5 September 2004 B Aspek-Aspek Kependudukan Interpretasi Individu 2.1 Pernahkah Anda mengalami sensus penduduk? Coba Anda temukan perbedaan mendasar di antara sensus, survei, dan registrasi penduduk. Kunjungi perpustakaan sekolah Anda untuk mencari referensi. Lakukan analisis, singkat kemudian kumpulkan pada guru Anda. Informasi mengenai data kependudukan hasil sensus penduduk di Indonesia dapat Anda peroleh dengan mengunjungi situs www.bps.go.id. Internet Jelajah Gambar 2.3 Kualitas Penduduk Bagi Pembangunan Kualitas penduduk yang rendah akan menghambat proses pembangunan nasional untuk peningkatan kemajuan negara. Sejarah perkembangan jumlah penduduk Indonesia mulai akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sejak pencatatan penduduk yang dilaksanakan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1920. Pada saat itu, jumlah penduduk Indonesia sekitar 52,3 juta jiwa. Sepuluh tahun kemudian, yaitu berdasarkan hasil sensus pertama di negeri Indonesia pada 1930, jumlah penduduk berkembang menjadi Registrasi penduduk dilaksanakan pada tingkat kelurahan. Aspek-aspek kependudukan meliputi jumlah dan perkembangan, pertumbuhan, persebaran, kepadatan, kualitas, serta mobilitas penduduk.

1. Jumlah dan Perkembangan Penduduk