Dinamika Kependudukan
41 4. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Penduduk adalah makhluk hidup yang aktif dan senantiasa mencari ruang tempat hidupnya yang sesuai dengan persyaratan hidup
organisme. Salah satunya ketersediaan sumber daya alam sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal. Oleh karena
itu, manusia tersebar secara tidak merata di atas permukaan bumi.
Daerah iklim tropis sampai lintang sedang merupakan kawasan konsentrasi penduduk di muka bumi. Hal ini dikarenakan daerah
tropis memiliki temperatur udara dan curah hujan yang tinggi. Dapat memberi kan daya dukung optimal bagi kehidupan manusia.
Wilayah lain yang menjadi kawasan konsentrasi penduduk antara lain dataran rendah yang subur. Adapun kawasan yang kondisi
alamnya sangat keras, seperti gurun dan kutub merupakan daerah yang berpenduduk sangat jarang.
Sumber: National Geographic, November 1997
Gambar 2.10 Kondisi Alam Kutub
Kondisi alam di daerah kutub yang keras berakibat pada pola penyebaran penduduk
yang jarang.
Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan
perbedaan tingkat kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk dalam satuan
wilayah tertentu. Angka kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Kepadatan Penduduk Kasar
Kepadatan penduduk kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk dalam satuan wilayah tertentu. Satuan yang
biasa digunakan untuk menggambarkan angka kepadatan adalah oranghektar atau orangkm
2
. Rumus untuk menghitung kepadatan penduduk kasar adalah sebagai berikut.
KP =
Keterangan: KP = kepadatan penduduk kasar orangha atau orangkm
2
P = jumlah penduduk
L = luas lahan
b. Kepadatan Penduduk Fisiologis
Kepadatan penduduk fisiologis adalah angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya penduduk dengan luas lahan pertanian.
Rumus untuk menghitung kepadatan penduduk fisiologis adalah sebagai berikut.
KPf =
Tingkat kepadatan penduduk di Indonesia yang tidak merata dapat
menghambat proses pembangunan. Deskripsikan maksud pernyataan
tersebut? Tulis jawaban Anda dalam buku tugas.
Barometer
Di unduh dari : Bukupaket.com
42
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI
Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Selain faktor kesuburan tanah dan daya dukung lahan, faktor
historis juga memengaruhi ketimpangan sebaran penduduk di Indonesia. Akibatnya, tingkat kepadatan penduduk di wilayah
tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Ketimpangan ini tentunya ber pengaruh
terhadap kemajuan dan pembangunan wilayah.
Secara umum tingkat kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 109 jutakm
2
. Beberapa provinsi yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi adalah Sumatra Utara, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakara, dan Jawa Timur. adapun provinsi yang tingkat kepadatan penduduknya rendah adalah
Maluku, Papua, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Keterangan: KPf = kepadatan
penduduk fi
siologis orangha atau orangkm
2
P = jumlah
penduduk Lt
= luas lahan pertanian
c. Kepadatan Penduduk
Agraris
Kepadatan penduduk agraris adalah angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya penduduk petani dengan luas lahan
pertanian. Formulasi yang digunakan untuk menghitung kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut.
KPa = Keterangan:
KPa = kepadatan penduduk agraris orangha atau orangkm
2
Pt = jumlah penduduk petani
Lt = luas lahan pertanian.
Eksplorasi Kelompok 2.2
Kunjungilah instansi pemerintahan di lokasi sekitar Anda. Kumpulkan data-data kependudukan selama lima tahun terakhir. Hitunglah:
a. kepadatan penduduk kasar; b. kepadatan penduduk fisiologis; dan
c. kepadatan penduduk agraris. Diskusikan dengan anggota kelompok Anda dan kumpulkan tugas tersebut pada guru
Anda.
Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk Indonesia Antarprovinsi Tahun 1980, 1990, dan 2000 Nama Provinsi
Kepadatan Penduduk Per Km
2
1980 1990
51.937 73.587
42.899 94.560
53.437 93.083
19.789 66
139 93
35 38
68 60
2000
50 114
79 23
27 50
39 76
158 99
52 45
74 79
Luas Wilayah Km
2
Nanggroe Aceh Darussalam Sumatra Utara
Sumatra Barat Riau
Jambi Sumatra Selatan
Bengkulu 1
2 3
4 5
Di unduh dari : Bukupaket.com
Dinamika Kependudukan
43 5. Komposisi
Penduduk
Komposisi penduduk merupakan gambaran penggolongan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Beberapa contoh dasar penggolongan penduduk antara lain umur dan jenis kelamin, status perkawinan, tempat tinggal desa atau kota,
jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan agama.
Lampung Bangka-Belitung
SUMATRA
DKI Jakarta Jawa Barat
Jawa Tengah DI Yogyakarta
Jawa Timur Banten
JAWA
Bali NTB
NTT BALI NUSA TENGGARA
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan Kalimantan Timur
KALIMANTAN
Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
Gorontalo
SULAWESI
Maluku Maluku Utara
Papua
MALUKU PAPUA INDONESIA
35.384 16.171
480.847
664 34.597
32.549 3.186
47.922 8.651
127.569
5.633 20.153
47.351
73.137
146.807 153.564
43.546 230.277
574.194
15.273 63.678
62.365 38.140
12.215
191.671
46.975 30.895
365.466
443.336 1.890.754
170 -
76 12.439
1.023 876
914 678
- 843
493 167
69 139
22 9
60 8
16 162
27 112
35 -
65 40
- 5
8 95
131 -
58 9.794
794 780
863 609
- 715
438 135
58 116
17 6
47 5
12 139
20 97
25 -
54 30
- 3
6 78
191 56
90 12.635
1.033 959
980 726
936 951
559 199
83 152
27 12
69 11
20 132
35 129
48 68
78 26
25 6
8 109
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2002
Tabel 2.6 Mata Pencarian Penduduk Indonesia Mata Pencarian
Persentase Jumlah Penduduk
Pertanian Perdagangan
Industri JasaPelayanan
Lain-Lain
Jumlah
53,6 14,6
10,8 15,9
5,2 100,0
1989
53,9 15,0
10,4 11,5
9,2 100,0
1990 1991
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2002
53,9 14,6
10,1 10,1
7,7 100,0
1 2
3 4
5
Di unduh dari : Bukupaket.com
44
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI
Struktur penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
dinamakan piramida penduduk. Piramida penduduk pada umumnya disajikan dalam bentuk grafik batang yang meng gambarkan jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan pada setiap kelompok usia tertentu. Rentang interval umur yang umumnya digunakan adalah
lima tahun usia 0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-49, 50-54, 55-59, 60-64, 65-69, 70-74, 75 tahun lebih.
Piramida penduduk dengan alas lebar menunjukan ....
a. jumlah penduduk laki-laki dan perempuan seimbang
b. sebagian besar penduduk berusia tua
c. jumlah penduduk perempuan lebih banyak
d. tingkat kemakmuran
masyarakat tinggi e. sebagian besar penduduk
berusia muda
JAWABAN
Piramida penduduk dengan alas lebar termasuk piramida penduduk
muda yang menunjukan bahwa sebagian besar penduduk dalam
kelompok usia muda.
Jawab: e
Soal SPMB 2004
Berdasarkan kecenderungan bentuknya, komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu sebagai berikut. a. Komposisi penduduk muda Ekspansif, dengan bentuk
piramida penduduk menyerupai kerucut. Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
1 Jumlah penduduk usia muda 0–19 tahun sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
2 Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
3 Pertumbuhan penduduk relatif tinggi. 4 Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang,
seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.
b. Komposisi penduduk dewasa Stasioner, dengan bentuk